Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Jelang kunjungan Jokowi ke Papua, polisi 4 kali datangi polisi Sekretariat KNPB

Jelang kunjungan Jokowi ke Papua, polisi 4 kali datangi polisi Sekretariat KNPB
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Menjelang kunjungan Presiden Joko Widodo ke Papua untuk menutup Pekan Paralimpiade Nasional atau Peparnas XVI Papua di Kota Jayapura, polisi berulang kali mendatangi Sekretariat Komite Nasional Papua Barat atau KNPB di Kota Jayapura. Pada Sabtu (13/11/2021), polisi tiga kali mendatangi Sekretariat KNPB untuk mencari Ketua Umum KNPB, Agus Kossay.

Para pengurus KNPB pun merasa terteror karena sekretariatnya terus didatangi polisi. Kunjungan para polisi itu dinilai berlebihan, karena KNPB sudah berulang kali menegaskan mereka tidak memiliki agenda aksi pada pekan ini. “Kepolisian Daerah Papua terus meneror pengurus dan anggota KNPB Pusat dalam seminggu terakhir,” ungkap Juru Bicara KNPB, Ones Suhuniap kepada Jubi di Kota Jayapura, Sabtu (13/11/2021).

Suhuniap menyatakan para intel polisi yang berpakaian preman mulai mendatangi Sekretariat KNPB di Waena pada Selasa (9/11/2021). Saat itu, intel polisi itu mencari Ketua Umum KNPB, Agus Kossay, dan telah ditemui.

Suhuniap menyatakan intel polisi berpakaian preman itu pada Selasa datang dan memasuki Sekretariat KNPB tanpa menunjukkan surat perintah apapun. Intel polisi itu mencari Agus Kossay. Kossay yang saat itu berada di Sekretariat KNPB pun langsung menemui intel polisi itu.

Menurut Suhuniap, intel polisi itu bertanya apakah KNPB memiliki agenda atau rencana untuk berunjuk rasa pada pekan ini. Kossay pun menjelaskan KNPB tidak memiliki agenda unjuk rasa, dan menjelaskan para anggota KNPB berkumpul untuk memasak dan makan siang bersama.

“Ketua KNPB sudah jelaskan, ‘kami tidak ada agenda. Kami ada masak untuk makan siang. [Kalau] kami ada agenda, pasti akan memberikan surat pemberitahuan ke Polda dan Polresta’,” kata Suhuniap menirukan jawaban Agus Kossay kepada intel polisi itu pada Selasa.

Suhuniap menceritakan intel polisi itu lantas memotret aktivitas di Sekretariat KNPB itu. Intel polisi itu juga memotret para pengurus dan anggota KNPB di sana, lalu pergi.

Pada Sabtu, intel polisi berpakaian preman kembali mendatangi Sekretariat KNPB. Mereka kembali mencari Agus Kossay, dan menanyakan apakah KNPB akan berunjuk rasa. Setelah diberitahu bahwa Kossay tidak berada di Sekretariat KNPB, intel polisi itu pergi.

Akan tetapi, tak lama kemudian intel polisi kembali mendatangi Sekretariat KNPB, dan mencari Agus Kossay. Para anggota KNPB melihat intel polisi itu disertai rombongan polisi berpakaian preman yang menumpang beberapa minibus. Para anggota KNPB menduga rombongan polisi itu membawa senjata lengkap.

Setelah diberitahu Agus Kossay tidak berada di sana, intel polisi itu pergi lagi. Tak berapa lama, intel polisi datang lagi, dan lagi-lagi menanyakan keberadaan Agus Kossay. “[Sejak] pukul 10.00 WP, mereka sudah tiga kali datang ke honai KNPB,” kata Suhuniap.

Saat datang ketiga kalinya, rombongan polisi berpakaian preman itu membuat warga di sekitar Sekretariat KNPB tidak nyaman. Sejumlah Mama yang berada di Anjungan Kabupaten Jayawijaya akhirnya mendatangi mereka, dan menanyai rombongan polisi itu, dan menyatakan terganggu dengan kunjungan intel polisi yang berulang kali itu.

Polisi itu mengatakan datang karena mendengar informasi bahwa KNPB akan berunjuk rasa. Sejumlah polisi mendatangi Sekretariat KNPB, namun sekretariat itu telah kosong karena ditinggalkan para pengurus dan anggotanya. “Saat datang untuk ketiga kalinya, intel polisi juga tanyakan Agus Kossay. Setelah tahu tidak ada pengurus dan anggota KNPB di honai, mereka keluar dari honai dan pergi,” ujar Suhuniap.


Suhuniap mempertanyakan tindakan polisi yang berulangkali mendatangi Sekretariat KNPB. Ia menyatakan cara polisi itu menunjukkan polisi ingin meneror pengurus dan anggota KNPB. “Hal itu salah satu bentuk teror dan membunuh karakter serta mental pengurus dan anggota KNPB. Itu mengganggu psikologis dan aktivitas rakyat Papua, khususnya aktivis Papua merdeka di Papua,” kata Suhuniap.

Suhuniap menegaskan KNPB selalu menggunakan cara damai dalam menyatakan aspirasi dan tuntutan Papua merdeka, dan polisi wajib menghargai hak para pengurus dan anggota KNPB untuk menyatakan pendapat politiknya. “Negara dan aparatnya harus menjamin rasa aman rakyat Papua. Apa lagi kepolisian memiliki tugas dan fungsi sebagai pelindung dan pengayom masyarakat,” tegas Suhuniap.

Pada Sabtu, Jubi telah berupaya menghubungi Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Mathius D Fakhiri dan Kepala Kepolisian Resor Kota Jayapura, Komisaris Besar Gustav R Urbinas melalui layanan pesan Whatsapp untuk mendapatkan konfirmasi soal intel polisi yang mendatangi Sekretariat KNPB itu. Akan tetapi, hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi Jubi belum dijawab.

Presiden Joko Widodo tiba di Papua dan menutup Peparnas XVI Papua pada Sabtu. Peparnas XVI Papua merupakan kompetisi multi cabang tingkat nasional yang dikhususkan bagi atlet disabilitas. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G
https://jubi.co.id/jelang-kunjungan-...riat-knpb/amp/

Jaga-jaga takutnya pada unjuk rasa dadakan di depan stadion Mandala kemarin
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 memberi reputasi
1
1.2K
6
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.