Mungkin, anak '90-an pernah mengalami fenomena semacam ini. Ya, fenomena ini adalah fenomena salam-salaman di radio. Oh, ya, salam-salaman di sini bukan pakai tangan. Namun, pakai mulut atau mengirim pesan atau bisa disebut nitip salam kepada penyiar radio. Nah, hal semacam ini pun menjadi salah satu yang paling tren di kala itu.

Harus bisa diakui bahwa hal semacam ini pun sangat mengasyikkan bagi hati. Bukan karena tanpa alasan! Akan tetapi, hal semacam ini pun bisa mendekatkan yang jauh dan bisa merekatkan yang dekat agar lebih dekat. Nah, hal itu pun menjadi suatu kelebihan dalam tren semacam ini.

Pertanyaannya, apakah di zaman sekarang, tren semacam itu masih ada untuk kalangan anak muda? Mungkin, sudah tergerus oleh zaman. Ya, sudah tak bisa dielakkan lagi bahwa media sosial dan banyak juga yang memakai ponsel untuk kepentingan pribadinya. Jadi, untuk melemparkan salam ke orang yang jauh pun mudah dan praktis.

Baca Juga:Nostalgia: Dompet HP Nokia, Kisahmu Takkan Terlupakan

Foto: Penyiar Radio/Pixabay

Namun, alangkah indahnya kalau bernostalgia ke zaman dulu yang mana setiap melemparkan salam itu pasti posisi duduk pun didekatkan kepada speaker radio. Ya, bukan tanpa alasan lagi! Sebab, ingin mendengar suara atau sapaan yang dikirimkan untuk penyiar agar disebutkan. Nah, hal-hal semacam itu pun menjadi salah satu yang unik dan mungkin tak ada di zaman ini.

Tak bisa disalahkan juga kalau orang-orang banyak yang meninggalkan radio. Sebab di zaman ini, banyak juga saingan yang lebih mudah dijangkau oleh ponsel. Ya, sekarang, hanya dengan modal ponsel pun sudah bisa apa pun; buka video, mendengar musik, dan lainnya. Semua itu pun terasa mudah dan efesien serta efektif juga.

Kemudian, permasalahan apa yang mengakibatkan salam-salaman di radio jadi kurang penikmat? Ya, sudah tak bisa dielakkan lagi bahwa karena perubahan zaman yang sekarang ini semakin maju saja. Jadi, hal-hal semacam itu pun mulai ditinggalkan.



Baca Juga:Balasan-Balasan Chat dari Wanita yang Bisa Membagongkan Kaum Lelaki

Memang, masih ada juga yang sangat menikmati salam-salaman di radio. Akan tetapi, hal semacam itu tak sedahsyat di kala itu. Hal semacam ini pun menjadikan salah satu penurunan yang dialami oleh dunia radio. Sampai, sekarang ini, radio pun seperti kalah oleh platform online atau media sosial yang menawarkan kemudahan bagi pendegar dan lainnya.[]