Yang Membuat Barang Mahal Dan Jabatan Jadi MURAH Ternyata Bukan Uang, Tapi Ini, Gan!

Beranda

...

The Lounge
Yang Membuat Barang Mahal Dan Jabatan Jadi MURAH Ternyata Bukan Uang, Tapi Ini, Gan!

iskrim

08-11-2021 23:53

Yang Membuat Barang Mahal Dan Jabatan Jadi MURAH Ternyata Bukan Uang, Tapi Ini, Gan!

[ HT# 841 ]

Manusia hidup berlomba-lomba mengejar yang namanya materi dunia, pergi pagi pulang malam, bagi kebanyakan orang rutinitas demikian berjalan seumur hidup demi mengejar materi berupa uang dan jabatan.

Ketika seorang telah mencapai puncak kejayaannya, uang atau jabatan telah dimilikinya seolah menjadi raja bagi dirinya sendiri. Hasrat memenuhi keinginan dan kebutuhan bisa dipenuhi akhirnya akal dan logika seringkali dikalahkan oleh nafsu manusia. Banyak barang jadi nganggur dirumah, terbengkalai terbuang sia-sia.

Namun jika manusia apapun status sosialnya, jabatannya, sekaya apapun harta yang dimilikinya jika masih memandang suatu barang dianggap masih mahal berarti belumlah se kaya yang dibayangkan oleh dirinya selama ini.

Orang cenderung menilai sebuah barang dianggap mahal karena ukurannya masih dengan uang yang dia miliki saat ini. Bakso pentol seharga Rp 5000 perak akan dibilang mahal kalau hanya ada uang Rp 1000 satu-satunya harta yang dia miliki. Atau harga tissue eceran Rp 10.000 sudah dianggap mahal padahal hartanya berlimpah ruah.

Menurut saya cara memandang suatu nilai atau harga terlihat murah atau mahal selalu dengan uang selama ini adalah salah. Menghitung dengan ilmu matematika memang rumit dan bikin pusing dan akhirnya barang yang kita inginkan bisa jadi tidak terbeli.

Padahal yang membuat suatu barang dalam mindset kita mahal atau murah karena (sekali lagi) ukurannya dengan uang yang kita miliki, tapi melupakan emosi dan nafsu manusia, padahal ini biang keladi itu semua.

Ketika emosi dan nafsu manusia mengalahkan akal sehat maka akan dibenturkan dengan uang yang kita miliki saat ini. "Ah, belum cukup uangnya", "Gimana caranya bisa punya uang banyak, ya?", "Andai sekarang aku punya uang milliaran pasti bisa aku beli".

Nafsu dan kebutuhan yang tidak sehatlah yang kemudian menyetir cara berfikirmu itu dan akhirnya menganggap uang adalah ukuran untuk bisa membeli impianmu. Suatu cita-cita positif jika menjadi pemicu kesuksesan dengan cara yang benar.

Uang bukan segalanya, tapi kita memerlukan uang untuk bisa bertahan hidup dan diakui dalam pergaulan dizaman modern ini. Uang hanyalah benda perantara untuk bisa membeli keinginan manusia.

Jadi agar kamu tidak selalu memandang suatu barang atau pencapaian itu mahal lebih baik fokus pada proses memperoleh uangnya saja. Ketika proses itu berjalan dan sukses kamu akan memandang dan menilai suatu barang itu tidak selalu mahal, tapi akan teralihkan karena kamu bangga bisa memiliki dengan caramu sendiri, dengan suksesmu sendiri. "Oh, cuma 2 milliar ya, ok akan saya carikan dulu uangnya".

Ketika kekuatan fikiran mengalahkan hitungan matematika maka harga suatu barang dengan angka tertinggipun akan terkalahkan lewat pencapaian kesuksesan, barang mahal hanyalah bonus dimasa depan, yang termahal adalah proses mencapainya bukan jumlah angka yang tertulis pada harga barang itu.