Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

penacintaAvatar border
TS
penacinta
Keluarga Mantan Pacar
Keluarga Mantan Pacar


 


Aku baru saja selesai membereskan barang-barang ke dalam rumah kontrakan kami. Suamiku –Mas Zaki, langsung kembali ke kantornya setelah urusan beberes kelar.


“Loh, kamu Rania, kan? Mantan pacarnya si Hendi adik aku?” tiba-tiba orang di sebelah rumah menyapaku.


Ya salaam … ternyata dia Mbak Maria, kakak dari Mas Hendi, mantan pacarku dulu.


“Eh, Mbak Maria, apa kabarnya, Mbak?” Aku menghampiri pagar rumahnya dan menyalaminya.


“Kamu beli rumah di sini?” tanyanya dengan tatapan menyelidik.


“Emm … bukan, Mbak. Cuma ngontrak.”


“Ooh … wajar, sih, kamu mana mampu beli perumahan di kompleks ini! Ya udah, sini duduk, tapi sandalnya dilepas, ya! Entar ubin marmer aku kotor!” ujarnya.


“Iya, Mbak,” jawabku santai. Aku pun melepas sandal dan duduk di teras rumahnya.


Inilah sebabnya dulu, aku berpikir panjang hingga akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan Mas Hendi. Keluarganya kurang beradab.


“Tapi, yang tadi itu suami kamu?” tanyanya lagi.


“Iya, Mas Zaki.”


“Itu mobil punya sendiri apa pinjem?” cecarnya lagi. Pasti tadi dia melihat kalau Mas Zaki pergi dengan Fortunernya. Haduuh!


“Ooh … mobil kantornya, Mbak.”


“Hmm … sudah kuduga, sih! Kamu gak nyesel gagal kimpoi sama si Hendi?”


“Sudah lama berlalu, Mbak. Mungkin kami bukan jodoh.”


“Itu, lah, kamu pasti nyesel, kan? Si Hendi sekarang udah merid sama anak orang kaya, lho! Rumahnya aja besaaarr ….”


“Syukurlah, Mbak.”


“Kamu tau, gak? Dia kerja di mana?”


“Di mana, Mbak?”


“Di perusahaan tambang HS Group!”


“Waaw … pantesan gajinya gede, ya?” ujarku seraya tersenyum. Nama perusahaan itu memang sudah familiar di telingaku.


“Jelas, lah! Pasti kamu nyesel, kan?”


“Enggak, lah, Mbak. Semua sudah ditakdirkan oleh Allah. Aku cukup bahagia dengan rumah tanggaku sekarang.”


“Kamu, sih, pake minta putus segala dari si Hendi. Sekarang dapat suami kere, bisanya cuma sewa rumah doank! Mobil aja gak punya.”


“Gak apa-apa, Mbak. Aku sudah bersyukur dengan kehidupanku sekarang.”


“Alah, Ran! Mana mungkin kamu gak nyesel, kalo aja dulu kamu gak minta putus, trus jadi nikah sama Hendi, pasti kamu sekarang hidup enak.”


“Mbak, aku permisi pulang, ya!”


“Kok buru-buru amat? Aku belum habis cerita, lho! Kamu gak pengen masuk dulu buat liat-liat isi rumah aku?”


“Hehe … lain kali gak apa-apa, ya, Mbak?”


“Ya udah, deh! Tapi, kamu sewa rumah itu berapa juta sebulan?”


“Mmm … aku gak tau, Mbak. Itu urusannya Mas Zaki. Kami hanya sementara aja, kok.”


“Hahaha … ya iya, lah. Sewa rumah di kompleks elite begini pasti mahal, kalian gak akan sanggup kalo kelamaan!” Mbak Maria tertawa mengejek.


“Hehehe … iya, Mbak. Permisi ….”


Akhirnya bisa bernapas lega setelah bisa menjauh dari Mbak Maria. Mungkin dia memang tak perlu tahu, kalau HS Group itu punya Papa mertuaku, dan Mas Hendi adalah bawahan suamiku di kantor cabang luar pulau. Kami mengontrak sementara karena kami sedang merenovasi istana megah milik kami di pusat kota. Rumah dengan lima puluh pilar besar.


Sekali lagi aku bersyukur, untung saja dulu aku tak jadi menikah dengan Mas Hendi.

unyien
lsenseyel
pulaukapok
pulaukapok dan 6 lainnya memberi reputasi
5
2.1K
30
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.