Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada Agustus 2021 sebanyak 10,32% atau setara dengan 21,32 juta orang penduduk usia kerja terkena dampak dari pandemi Covid-19.

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan jumlah penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 pada Agustus 2021 menurun dibandingkan Agustus 2020 yang mencapai 29,12 juta orang.



Margo menjelaskan, terdapat empat komponen dari dampak Covid-19 terhadap pasar kerja. Yakni jumlah pengangguran karena Covid-19, bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19, sementara tidak bekerja karena Covid-19, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja (shorter hours) karena Covid-19.

"Dilihat dari penduduk yang menganggur karena Covid-19, jumlahnya turun 740.000 orang dari 2,56 juta menjadi 1,82 juta orang pada Agustus 2021," jelas Margo dalam konferensi pers, Jumat (5/11/2021).

Kemudian, pada perubahan status penduduk usia kerja menjadi bukan angkatan kerja pada Agustus 2021 jumlahnya mencapai 700.000 orang, turun 60.000 dibandingkan dengan Agustus 2020 yang mencapai 760.000 orang.

Adapun penduduk yang tidak bekerja untuk sementara karena Covid-19 juga memperlihatkan penurunan dari 1,77 juta orang menjadi 1,39 juta orang pada periode yang sama. Terdapat penurunan sebanyak 380.000 orang.

Sementara itu, jumlah penduduk yang mengalami jam kerja lebih pendek akibat Covid-19 turun 6,62 juta orang, dari 24,03 juta orang menjadi 17,41 juta orang.

Penduduk usia kerja pada Agustus 2021 mencapai 206,71 juta atau bertambah 2,74 juta dibandingkan dengan Agustus 2020. Dari penduduk usia kerja ini, sebanyak 140,15 juta di antaranya merupakan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja bertambah 1,93 juta dibandingkan dengan Agustus 2020.

Dari 140,15 juta angkatan kerja yang tersebut, sebanyak 131,05 juta di antaranya berstatus bekerja. Jumlah angkatan kerja yang bekerja naik 2,60 juta orang. Sementara jumlah pengangguran turun 670.000 orang menjadi 9,1 juta orang dari Agustus 2020. 


https://www.cnbcindonesia.com/news/2...makin-menjamur