Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Kumparan
  • Tunisia Gelar Pilwalkot Pertama dengan Bebas dan Demokratis

kumparanAvatar border
TS
MOD
kumparan
Tunisia Gelar Pilwalkot Pertama dengan Bebas dan Demokratis
Tunisia Gelar Pilwalkot Pertama dengan Bebas dan Demokratis

Pemilihan Wali Kota pertama kali digelar di Tunisia. Langkah ini merupakan bentuk transisi yang demokratis yang beberapa waktu lalu telah dirusak oleh mereka yang kecewa karena kurangnya lapangan kerja dan peluang ekonomi.

Diperkirakan kelompok Islam seperti Ennahda dan partai-partai Nidaa Tounis yang membentuk koalisi di tingkat nasional akan mendominasi jajak pendapat untuk 350 kotamadya. Dilansir dari Reuters, Minggu (6/5), keberhasilan Tunisia ini telah dipuji karena menjadi satu-satunya negara di kawasan Arab yang mampu menggelar Pilwalkot yang demokratis.

Tak hanya itu, Tunisia juga dipuji karena berhasil menggulingkan pemimpin otoriter Zine El Abidine Ben Ali tahun 2011 lalu. Saat itu, Zine El Abidine Ben Ali digulingkan tanpa memicu kekerasan yang besar di negara tersebut.

Meski banyak pujian yang datang, namun ada sisi lain yang belum terselesaikan di negara tersebut. Standar hidup yang rendah membuat banyak orang Tunisia menyeberang ke Eropa.

Mereka menyeberang lautan untuk mencari pekerjaan. Rakyat tadinya ingin memboikot Pilwalkot ini namun hal itu tidak terjadi. 

"Saya bermaksud memboikot (pemungutan suara), tetapi saya mengubah pikiran saya pada saat-saat terakhir," kata Mohamed Ali Abadi, kepada Reuters setelah meninggalkan tempat pemungutan suara. 

"Kami menghadapi banyak masalah ekonomi tetapi akan melanjutkan perjalanan kami dalam demokrasi yang nyata," lanjut dia.

Jumlah pemilih di tiga tempat pemungutan suara yang dikunjungi oleh Reuters di ibu kota Tunis di pagi hari didominasi oleh orang tua. Sedangkan anak-anak muda hanya duduk di cafe-cafe dekat tempat pemungutan suara.

"Saya menginginkan pekerjaan," kata seorang pria muda yang diketahui bernama Ramzi. 

"Tidak ada yang peduli pada kami dalam beberapa tahun terakhir dan kami menderita sebagai pengangguran," tambahnya.

Tantangan utama pada Pilwalkot kali ini adalah mencocokkan harapan pemilih dengan anggaran lokal di negara itu. Di mana pemerintah pusat membuat keputusan utama tentang bagaimana dan di mana uang harus dibelanjakan.

Sebuah undang-undang baru membayangi beberapa pengambilan keputusan yang secara bertahap dipindahkan ke tingkat lokal. Meskipun masih belum jelas bagaimana praktik dan cara kerja dari undang-undang baru itu.

Sementara itu beberapa dana untuk memulai sebuah proyek di Kota Tunis banyak datang dari pinjaman luar negeri. Misalnya saja dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Lalu juga dari berbagai negara untuk membantu Tunisia terbebas dari defisit anggaran. Tunisia merupakan negara dengan tagihan biaya untuk pengembangan sektor publik tertinggi di dunia.



Sumber : https://kumparan.com/@kumparannews/t...dan-demokratis

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Tunisia Gelar Pilwalkot Pertama dengan Bebas dan Demokratis Tunisia Gelar Pilwalkot Pertama dengan Bebas dan Demokratis

- Tunisia Gelar Pilwalkot Pertama dengan Bebas dan Demokratis Nasi Goreng Kopi Warnai Festival Culinary Aceh 2018

- Tunisia Gelar Pilwalkot Pertama dengan Bebas dan Demokratis Polisi: Kasus Chat Rizieq Syihab di Polda Metro Jaya Belum Dihentikan

tata604
anasabila
anasabila dan tata604 memberi reputasi
2
329
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kumparan
KumparanKASKUS Official
8.6KThread1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.