Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Kumparan
  • Mr. Nanang, Kahlil Gibran, dan Impian tentang Dunia Sastra

kumparanAvatar border
TS
MOD
kumparan
Mr. Nanang, Kahlil Gibran, dan Impian tentang Dunia Sastra


“Puisi adalah seni, dia adalah gabungan keindahan dan kebenaran,” begitulah kata Nanang Sukandar, seorang penjual es cincau di Bogor yang mahir empat bahasa asing.

Di sela-sela berjualan es cincau, Nanang menunjukkan lembaran-lembaran putih berisi goresan puisi. Sejak dua pekan terakhir, Nanang gemar menulis puisi. Bila ditotal, jumlah puisi yang telah ditulis Nanang mencapai 40 buah. 

“Sebenarnya paling suka di bidang puisi, sastra. Makanya ke depan, Pak Nanang akan nulis buku tentang prosa dan puisi, mungkin Pak Nanang terinspirasi oleh Kahlil Gibran,” kata Nanang kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (4/5) saat ditanya mana yang paling dia sukai antara bahasa asing atau ilmu-ilmu eksakta. 

Dalam pertemuannya dengan kumparan itu, Nanang pun menunjukkan buku karya Kahlil Gibran. Sosok penyair kelahiran Libanon itu menjadi kiblat Nanang dalam berpuisi. 

“Yang Pak Nanang suka adalah dari segi-segi pesannya, yang humanis, indah, dan luhur ya. Ada pesan-pesan moral yang universal dari Kahlil Gibran. Kata-katanya indah sekali,” sebut Nanang dengan penuh semangat.

“Bangsaku berlalu, tapi aku tetap ada. Kematian adalah sahabatku. Dalam kematiannya aku bukanlah apa-apa. Merupakan malapetaka besar,” ungkap Nanang sembari memeragakan beberapa gaya. 

Nanang pun sedikit banyak terpengaruh dengan gaya hidup Kahlil Gibran, terutama soal kebebasan. Keinginan untuk terus bebas itulah yang membuat Nanang terlambat menikah. Dia menikah pada usia 40-an. Saat ini putri perempuannya baru berusia 12 dan 5 tahun.

Lantas mengapa Nanang tiba-tiba senang menulis puisi? Menurut dia, bekalnya untuk bisa menulis puisi saat ini sudahlah cukup. 

“Justru itulah mungkin momennya harus sekarang ini. Saya sudah banyak baca buku. Ya inilah saatnya untuk mulai menulis,” ujar Nanang. 

Di tengah niat besarnya menulis prosa dan puisi, Nanang tetap bersemangat menjalani hari-harinya dengan berjualan es cincau dan mengajar di SMK dan SMP. Bahkan, Nanang kini juga berniat membuka Kampung Amerika di Bogor. Kegemarannya akan bahasa asing membuat dia tergerak untuk membumikan bahasa itu di masyarakat Indonesia. 

“Anggap saja ini semua seni biar tidak bosan. Ya seni komunikasi. Kalau seni kan menikmati enggak ada beban,” tutupnya sembari mengembangkan senyum. 



Sumber : https://kumparan.com/@kumparannews/m...g-dunia-sastra

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Mr. Nanang, Kahlil Gibran, dan Impian tentang Dunia Sastra

- Berbekal Lulus STM, Mr. Nanang Jadi Guru SMK di Bogor

- Mr. Nanang, Penjual Es Cincau yang Akan Buka Kampung Amerika di Bogor

tata604
anasabila
tien212700
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
524
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kumparan
KumparanKASKUS Official
8.5KThread1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.