Tikus merupakan hewan pengerat yang selalu membuat masalah di dalam rumah. Terlebih tempat tinggal mereka yang kotor juga membawa berbagai macam kuman dan penyakit, tempat-tempat seperti selokan, tanah, loteng, bahkan septik tank tempat mereka bersemayam.

Hewan ini memang menjadi hama bila diladang, namun menjadi perusak barang bila tinggal di dalam rumah apa saja ia hantam dari kabel hingga kayu pun bisa hancur, tikus memang menyebalkan karena tidak hanya mencuri makanan namun juga membuat rusak kondisi rumah.



Untuk mengusir hewan yang sering membuat masalah ini sebenarnya cukup mudah, ada produk yang dijual bebas seperti lem tikus, perangkap tikus, hingga terkadang dihukum mati dengan racun tikus.

Bahkan ada juga cara yang lebih soft dengan tepung jagung yang dicampur semen putih dan susu, lalu dibuat bola-bola kecil di tempat lalu lalang sang tikus. Bola dari tepung ini juga bisa sebagai pengganti kapur barus, tentu cara ini hanya mengusir sang tikus agar tak kembali ke dalam rumah.



Namun untuk jenis tikus berdasi caranya tidak sesimple tikus pada umumnya, mereka ini selain senang mencuri juga merusak mental dan moral dalam bernegara.

Tikus berdasi sungguh cepat beranak pinak, ditangkap satu tumbuh seribu karena tikus ini kerap berkedok pejabat yang duduk di pemerintahan. Mereka tak segan menggunting dalam lipatan, bahkan menikam kawan sendiri, hingga tak peduli mereka yang bernama rakyat asal perut kenyang segalanya harus disikat. Cerdas, licik dan pintar itulah tikus berdasi kekurangannya hanya satu yaitu kejujuran.



Layaknya hewan tikus pada umumnya ia akan mencari segala cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, tikus pada umumnya akan banyak menggerogoti benda dan merusaknya namun tikus berdasi akan menggerogoti hukum, jabatan hingga uang negara untuk kepentingan dirinya sendiri.

Sudah banyak kebijakan yang dikeluarkan untuk mengusir dan menangkap tikus berdasi. Namun tetap ada dan semakin banyak! Apa haruskah diberikan racun tikus?



Hukuman untuk tikus berdasi memang tidak segarang negara lain, memang agak anomali di negara yang mengagungkan agama dan harusnya takut terhadap Tuhan tapi faktanya tikus berdasi itu sampai menggerogoti kementrian agama.

Entah bagaimana lagi caranya menghadapi tikus berdasi yang setiap waktu semakin menjamur dan beranak pinak, sistem sudah sering berganti, bahkan setiap solusi yang diberikan seakan tidak mempan terhadap tikus jenis yang berdasi. Apa diantara pemuda dan pemudi disini ada solusi terbaik untuk mengusir tikus berdasi? Atau kamu juga ingin menjadi bagian dari mereka, karena melihat disekelilingmu banyak tikus berdasi untuk apa menjadi kucing kalau ternyata menjadi tikus lebih nikmat!



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik,klik
Pic : google