Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jpnn.comAvatar border
TS
jpnn.com
Bripka MN Menembak Mati Briptu Khairul pada Episode Ketiga

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel sampaikan analisis soa kondisi mental Bripka MN pembunuh Briptu Khairul di Lotim. Ilustrasi Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com


Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyampaikan analisis terkait kondisi mental Bripka MN yang jadi tersangka pembunuh Briptu Khairul Tamimi, di Lombok Timur, NTB.



Diduga, Bripka MN menembak mati Briptu Khairul (KT) lantaran berselingkuh dengan istrinya.

Atas perbuatannya itu, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Wanasaba tersebut bakal dijerat menggunakan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana). Ancaman pidananya bisa mencapai hukuman mati.

Baca Juga:
Nikita Mirzani Tidak Gentar Apabila Dilaporkan Atas Dugaan Melecehkan Bacaan Salat, Ini Alasannya

Reza mengatakan psikologi mempelajari perilaku dan proses mental manusia. Kalau sebatas meninjau perilakunya, dia menilai MN boleh jadi memenuhi unsur pidana pembunuhan berencana.

"Namun, karena psikologi mengharuskan adanya cermatan terhadap proses mental, maka kondisi mental MN juga harus dibaca agar pertanyaan 'mengapa' bisa terjawab," kata Reza dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Kamis (28/10). Dalam analisisnya, lulusan Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta itu membayangkan MN menembak Briptu Khairul dengan amarah hebat.

Dia menyebut amarah memang sepintas mempertontonkan kekuatan, penguasaan atas diri sasaran.


"Jadi, ketika MN menembak KT dengan kemurkaan menyala-nyala, tergambarlah MN sebagai sosok yang superior, perkasa," ucap Reza.

Baca Juga:
Belum Berpengalaman? Jangan Berkecil Hati, Cek Nih Loker BUMN untuk Pemula

Namun, dia menyebut Kübler-Ross Model mengingatkan bahwa amarah hanya satu dari sebuah rangkaian episode perasaan manusia. Alhasil, perlu dipahami episode-episode sebelum dan setelah amarahnya MN.


Menurut Reza, amarah sebagai episode kesekian, pasti didahului episode pertama, yakni kesedihan mendalam sekaligus keterkejutan luar biasa yang MN rasakan pascamengetahui adanya hubungan terlarang antara istrinya dan TK. Berlanjut ke episode kedua, yakni pengingkaran. "Pada episode ini, MN mencoba mengatasi kedukaannya dengan setumpuk pertanyaan atau pemikiran yang menolak kenyataan," ujar Reza.



Jika pengingkaran tidak berhasil meredakan kesedihannya, masuklah MN ke episode ketiga: amarah hebat.



"Boleh jadi, penembakan terhadap TK dilakukan MN ketika dia berada pada episode ketiga tersebut," ujar peraih gelar MCrim (Forpsych, master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne, Australia itu.



Baca Juga:


Masuk Nominasi AMI Awards 2021, Shaggydog Rilis Video Di Sayidan versi Keroncong



Tidak sampai di situ, Reza kemudian menyampaikan andai amarah juga gagal menenangkan batin MN, maka sangat mungkin dia bergeser ke episode keempat, yaitu depresi. "Dan, satu ujung depresi adalah, maaf, bunuh diri," kata pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) itu.



Jika demikian gambaran kondisi batin Bripka MN, lanjut Reza, maka betapa pun dia hari ini duduk di kursi pelaku, tetapi peristiwa nahas tersebut bermula dari posisi MN sebagai korban. "Letusan senjata adalah satu tarikan napas dengan duka nestapa. Kemarahan yang bersumbu pada kesedihan. 'Kemenangan' mencabut nyawa korban tak lain pancaran kemalangan seorang korban," ujar Reza Indragiri. (fat/jpnn)


Sumber:
Analisis Reza Indragiri: Bripka MN Menembak Mati Briptu Khairul pada Episode Ketiga


shinsoun
shinsoun memberi reputasi
1
1.1K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.