Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Kisruh hotel dadakan di Taman Ismail Marzuki
Kisruh hotel dadakan di Taman Ismail Marzuki
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampingi Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto (tengah) dan perwakilan Budayawan Salim Said (kanan) melihat maket proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Rabu (3/7/2019).Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merevitalisasi pusat kesenian Taman Ismail Marzuki (TIM) ditentang para seniman. Tiba-tiba ada pembangunan hotel dalam proyek yang dikelola PT Jakarta Propertindo (Jakpro) itu.

"Kami bukannya menolak revitalisasi TIM, yang kami tolak pembangunan hotel. Itu tidak sesuai dengan citra TIM sebagai art center," kata seorang seniman, Arie F Batubara, seperti dikutip antaranews.

Menurut para seniman, pembangunan hotel bintang lima itu akan mengubah kawasan budaya itu menjadi komersial. "Pada lomba desain revitalisasi TIM yang dimenangkan Andra Matin dan masterplan revitalisasi TIM tidak ada pembangunan hotel," kata Arie.

Sementara itu Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu Darwoto, menjamin TIM akan menjadi tempat ikonik yang 'instagramable' setelah proses revitalisasi selesai. "Kalau ada yang bilang TIM akan hilang, itu kurang tepat. TIM akan jadi ikon, akan jadi (tempat) instagramable kedua setelah Velodrome," kata Dwi, di kantornya di Thamrin City, Senin (25/11/2019).

Jakpro menyatakan tak akan menghapus area-area yang kini ada, termasuk akan mempertahankan toko buku bekas milik penyair Yose Rizal Manua yang sudah berdiri lebih 20 tahun, di samping gedung Graha Bhakti Budaya.

"Hasil (hotel) itu jadi optimalisasi, bukan komersialisasi. Itu akan dikembalikan pada TIM, siapa pun yang mengurus (kelak). Bahkan, tidak masalah kalau Jakpro tidak jadi pengelola," kata Dwi.

Jakpro membangun hotel bintang lima, nanti dinamakan Wisma TIM, agar jadi pemasukan tetap untuk mengembalikan modal APBD DKI yang digunakan untuk revitalisasi TIM.

Dalam sebuah diskusi bertajuk "PKJ-TIM mau Dibawa Kemana?", pada Sabtu (9/11/2019) lalu terjadi adu mulut yang panas antara seniman yang aktif bergiat di TIM dengan Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta, Dadang Solihin. Dalam video yang viral di media sosial, dengan nada tinggi Dadang “menghentikan” pendapat para seniman yang menolak pembangunan hotel.

Pindah tangan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan proyek Revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta – Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM), awal Juli 2019. Revitalisasi dilakukan untuk meningkatkan dan memutakhirkan kawasan itu menjadi sentra kegiatan kesenian dan kebudayaan bertaraf internasional.

Revitalisasi ini merupakan pelaksanaan Peraturan Gubernur (No.68/2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Strategis Daerah dan Kepgub No.1042/2018 tentang Daftar Kegiatan Strategis Daerah).

“PKJ TIM diproyeksikan melahirkan seniman-seniman besar Indonesia dengan tetap melestarikan fungsi dasarnya sebagai taman warga kota,” kata Dwi saat peresmian tersebut, seperti dikutip situs resmi Jakpro.

Situs Jakpro baru mengunggah pernyataan Dwi pada 13 September 2019, sekitar dua bulan setelah acara peresmian.

Revitalisasi TIM membutuhkan anggaran sebesar Rp 1,8 triliun. dan akan diselesaikan dalam dua tahun. "Revitalisasi dilakukan secara bertahap. Tahap pertama, anggarannya Rp 665 miliar, dan sisanya di tahap kedua," kata Dwi.

Pembangunan tahap-1 meliputi bangunan Masjid Amir Hamzah berlokasi di area Plaza Graha Bhakti Budaya, Gedung Parkir Taman dan Pos Damkar (Juli-Desember 2019). Pada periode yang sama akan digarap pula Gedung Perpustakaan dan Wisma TIM, di area ex-kantor DPP angkatan 66 ARH. Saat ini tahap-1 telah melewati proses tender dan memilih kontraktor rancang bangun.

Wisma TIM inilah, sebenarnya, hotel bintang lima yang memicu keributan. Hotel ini akan terletak di sebelah kiri pintu gerbang jika kita memasuki kawasan TIM.

Jakpro mengambil alih proyek ini berdasarkan Peraturan Gubernur No.63/2019 (tentang Penugasan Kepada Perseroan Terbatas Jakarta Propertindo untuk Revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki.) bertanggal 5 Juli 2019; atau dua hari setelah Gubernur DKI meresmikan dimulainya proyek ini.

Sebelumnya, proyek ini dikelola Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov DKI, berdasarkan Keputusan Gubernur No 1018/2018, bertanggal 1 Agustus 2018. Dalam Kepgub ini, nama seniman Arie F Batubara tercatat sebagai anggota tim Revitalisasi TIM ini.

Tak ada penjelasan mengapa proyek ini dipindahtangankan dari Disparbud DKI ke Jakpro. Hanya pada awal November 2019 lalu Kepala Disparbud, Edy Junaedi, mengundurkan diri dari jabatannya tapi tetap menjadi ASN DKI dan memilih hanya sebagai staf di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Kisruh hotel dadakan di Taman Ismail Marzuki

Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ismail-marzuki

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Kisruh hotel dadakan di Taman Ismail Marzuki Kota dengan kualitas udara terbaik dan terburuk di dunia (Selasa, 26/11/2019)

- Kisruh hotel dadakan di Taman Ismail Marzuki Artis yang pamer saldo rekening akan diperiksa Ditjen Pajak

- Kisruh hotel dadakan di Taman Ismail Marzuki BMKG: Gempa M 5,0 melanda Maluku Barat Daya

dellesology
tata604
anasabila
anasabila dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2K
7
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread739Anggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.