Pedagang roti diborong (TikTok @steven.stenlyy)


Berbagi rezeki kepada sesama bisa jadi salah satu cara untuk menyebarkan kebahagiaan. Pedagang kecil yang membanting tulang untuk sesuap nasi akan sangat senang saat jualannya dibeli.

Salah satu contohnya seperti yang tampak dalam unggahan akun TikTok @steven.stenlyy. Saat itu Steven hendak pergi berolahraga kemudian tak sengaja bertemu kakek pedagang roti keliling.

Pedagang roti yang sudah berusia senja itu memikul dagangannya dan berkeliling jalan kaki. Steven kemudian menghampiri pedagang itu dan bertanya berapa harganya.

Rupanya, harga satuan roti tersebut adalah Rp2.000 saja. Steven kemudian sempat mengobrol santai sejenak dengan pedagang roti yang ternyata mengalami cacat pada salah satu penglihatannya.

Akhirnya ia meminta pada pedagang itu untuk menghitung semua roti yang tersisa. Ia memutuskan untuk memborong semua roti yang dibawa pedagang tersebut.

Mendengar hal ini, pedagang itu sempat terkejut hingga gemetar. Baru pertama kalinya semua dagangannya diborong sekaligus.

Pedagang itu mengatakan, di masa pandemi yang tak kunjung berakhir ini hidupnya makin sulit. Ia bahkan sempat ditipu oleh orang tak bertanggung jawab.

Steven kemudian membagikan roti yang ia beli kepada pengendara yang lewat secara gratis. Total harga semua roti itu adalah Rp356 ribu, namun Steven membayarnya sebanyak Rp500 ribu.

Pedagang roti ini kemudian sangat berterima kasih kepada Steven. Steven pun tersenyum lebar dan pamit untuk melanjutkan perjalanannya.

Video ini kemudian menarik perhatian warganet. Beragam komentar memenuhi unggahan ini.

"Semoga tuhan melapangkan rezeki untuk mereka berdua," komentar seorang warganet.

Warganet lain ikut berkomentar. "Makasih banyak buat orang-orang baik di luar sana. Jangan bosen orang baik ya kak," ujar warganet ini.

"Seketika air mataku menetes lihat ini. Terima kasih ya kak," tulis warganet lainnya di kolom komentar.

Sementara itu, hingga Kamis (2/9/2021), video ini sudah ditonton sebanyak lebih dari 12 juta kali di TikTok.



Sumber