Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tamimpardede500Avatar border
TS
tamimpardede500
Cahaya sebagai primary medicine
Terapi cahaya sebagai upaya meng upgrade kwalitas jiwa & kesehatan

Oleh : Tamim Pardede
Alkemi, pakar biokimia molekuler


Didalam setiap makhluk hidup terdapat sensor atau pengukur cahaya, hal ini terkait dengan keseharian biologis tubuh makhluk hidup apapun bentuknya, ini merupakan perilaku biologis, yang mana pada manusia misalnya cahaya tersebut diterjemahkan sebagai sinyal perilaku sosial, menjadi bahasa perilaku. Juga bisa diserap oleh kulit yang mana seluruh tubuh memiliki elektrolit, sehingga terjadilah respon elektrik menjadi bioelektrikal tubuh. Hal ini sangat mirip dengan proses fotovoltaik pada papan panel listrik tenaga Surya. Hal inilah yg mempengaruhi terjadinya seasonal affective disorder, sehingga bisa jadi seseorang mengantuk atau bahkan merasa happy trance bila berada di sekeliling cahaya2 berwarna tertentu. Bahkan oksigen O2 dapat merespon cahaya ungu menjadi O3, hal ini memang belum disadari secara seksama oleh para tekhnokrat, padahal obyek cahaya dengan warna2 tertentu akan dapat mempengaruhi, kondisi kesehatan makhluk hidup pada umumnya. Maka sangat logika bila ada upaya primary medicine dengan mengandalkan cahaya sebagai obyek penyembuh.

Dalam alQur'an secara nyata digambarkan bagaimana hebatnya cahaya. Spt nash2 berikut ini :

ALLAAH cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya ALLAAH, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), ALLAAH membimbing kepada cahaya-NYA siapa yang dia kehendaki, dan ALLAAH memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan ALLAAH MAHA MENGETAHUI segala sesuatu.” (QS. An-Nuur: 35)

Maka, apakah orang-orang yang dibukakan ALLAAH hatinya untuk (menerima) agama Islam, lalu ia mendapat cahaya dari RABBnya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka, kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat ALLAAH. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” (QS az-Zumar [39]: 22)

Ya RABB kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya ENGKAU MAHA KUASA atas segala sesuatu.” (QS 66: 8).

pakar tafsir al-Isfahani membagi pengertian nur ke dalam arti material (duniawi) dan arti spiritual (ukhrawi). Nur dalam arti material adalah cahaya yang dapat dilihat dan ditangkap di dunia. Arti material ini dibedakan lagi menjadi dua, yaitu arti abstrak dan arti konkret. Arti abstrak berarti cahaya yang hanya dapat ditangkap oleh mata hati (basirah). Kedua, arti konkret atau sensual (makhsus) merupakan cahaya yang dapat ditanggap oleh mata kepala. Sedangkan nur dalam arti spiritual ialah cahaya yang akan dilihat di akhirat kelak.

Cahaya ultraviolet misalnya, merupakan cahaya yang paling dipercaya mampu membunuh mikroorganisme. Maka tidak alasan utk membantah metodologi cahaya sebagai sarana pengobatan atau apa saja. Harus kita sadari bahwa neuron-neuron otak adalah peralatan listrik, sehingga yang perlu kita lakukan adalah menemukan cara mengendalikan perubahan listrik itu dengan cara yang paling aman atau mengandung sedikit resiko. Ada banyak molekul yang terdapat di alam, yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik begitu juga dalam otak kita. Prinsipnya dia adalah sebagai protein kecil yang mirip seperti sel surya. Bila kita melakukan rangsangan cahaya pada molekul ini dalam neuron, maka neuron itu dapat dikendalikan secara elektrik. Tekhnologi memasukkan cahaya ke dalam otak yang pada saat dilakukannya -- otak tidak merasakan sakit -- serat optik yang saling terhubung dapat digunakan untuk pengaktifan hormon.

Pernah dilakukan riset pada ganggang tertentu yang hidup di alam, merekabergerak menuju cahaya untuk bisa berfotosintesis dengan optimal.merasakan cahaya dengan sebuah bintik-mata kecil, Pada membran atau di perbatasannya, terdapat protein-protein kecil yang mengubah cahaya menjadi listrik. Molekul ini disebut kanalrhodopsin. Setiap protein ini berfungsi seperti sel surya yang saya sebutkan tadi. Ketika cahaya biru mengenainya, protein itu membuka lubang kecil dan memungkinkan partikel bermuatan untuk masuk bintik-mata itu. Hal ini membuat bintik-mata tersebut menghasilkan sinyal listrik seperti halnya sel surya mengisi baterai.

Maka disimpulkan bahwa protein peka-cahaya dapat diaktifkan dengan cahaya dengan resiko yang relatif aman. Ketika cahaya dimatikan, sel-sel ini kembali normal lau bereaksi dengan cara mereka sendiri.Berbagai jenis molekul pada ganggang yang biasa disebut halorhodopsin atau arkaerhodopsin, yang merespon pada cahaya hijau dan kuning. Pada manusia cahaya dapat dirubah menjadi impuls listrik yang akan mengaliri seluruh sel syaraf

Sejauh ini masih belum melihat reaksi buruk apapun pada penyinaran mata dengan efek otak dengan menggunakaan cahaya.Retina memiliki sensor cahaya yang ada di belakang mata sebagai sebuah struktur kompleks. Sel-sel reseptor cahaya mengubah cahaya sebagai impuls listrik yang stimulan sampai akhirnya lapisan sel paling bawah, sel-sel ganglion, meneruskan informasi ke otak, yang mana mereka berpotensi menjadi kamera beresolusi sangat tinggi. Bagaikanmemasang sel surya di seluruh neuron ituuntuk membuat mereka peka cahaya. Di sel-sel itu cahaya diubah menjadi listrik. Percepatannya dibantu oleh nodus ranvier.

Sistem saraf tersusun atas miliaran sel yang sangat khusus yang disebut sel saraf (neuron). Setiap neuron tersusun atas badan sel, dendrit, dan akson (neurit).Badan sel merupakan bagian sel saraf yang mengandung nukleus (inti sel) dan tersusun pula sitoplasma yang bergranuler dengan warna kelabu. Di dalamnya juga terdapat membran sel, nukleolus (anak inti sel), dan retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma tersebut memiliki struktur berkelompok yang disebut badan Nissl.

Pada badan sel terdapat bagian yang berupa serabut de ngan penjuluran pendek. Bagian ini disebut dendrit. Dendrit memiliki struktur yang bercabang-cabang (seperti pohon) dengan berbagai bentuk dan ukuran. Fungsi dendrit adalah menerima impuls (rangsang) yang datang dari reseptor. Kemudian impuls tersebut dibawa menuju ke badan sel saraf. Selain itu, pada badan sel juga terdapat penjuluran panjang dan kebanyakan tidak bercabang. Namanya adalah akson atau neurit. Akson berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar. Walaupun diameter akson hanya beberapa mikrometer, namun panjangnya bisa mencapai 1 hingga 2 meter.

Supaya informasi atau impuls yang dibawa tidak bocor (sebagaiisolator), akson dilindungi oleh selubung lemak yang kemilau. Yang diseselubung mielin. Selubung mielin dikelilingi oleh sel-sel Schwan. Selubung mielin tersebut dihasilkan oleh selsel pendukung yang disebut oligodendrosit. Sementara itu, pada akson terdapat bagian yang tidak terlindungi oleh selubung mielin. Bagian ini disebut nodus Ranvier, yang berfungsi memperbanyak impuls saraf atau mempercepat jalannya impuls.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, neuron dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu neuron sensorik, neuron motorik, asosiasi dan adjustor.

1. Saraf sensorik, berfungsi menghantar impuls (pesan) dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medulla spinalis). Ujung akson dari saraf sensorik berhubungan dengan saraf asosiasi/penghubung (intermediet).

2. Saraf motorik, mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motorik berada pada sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang terdapaty di sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensorik atau sel saraf asosiasi lainnya. Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf, berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.

3. Saraf asosiasi (penghubung), terdapat pada sistrem saraf pusat yang berfungsi menghubungkan sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik atau berhunungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf asosiasi menerima impuls dari reseptor sensorik atau sel saraf asosiasi lainnya.

4. Saraf adjustor, berfungsi sebagai penghubung saraf sensorik dan motorik di sumsum tulang belakang dan otak.

Impuls

Seperti halnya jaringan komputer, sistem saraf mengirimkan sinyalsinyal listrik yang sangat kecil dan bolak-balik, dengan membawa informasi dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Sinyal listrik tersebut dinamakan impuls (rangsangan). Ada dua cara yang dilakukan neuron sensorik untuk menghantarkan impuls tersebut, yakni melalui membran sel atau membran plasma dan sinapsis.

Penghantaran Impuls Saraf melalui Membran Plasma

Di dalam neuron, sebenarnya terdapat membran plasma yang sifatnya semipermeabel. Membran plasma neuron tersebut berfungsimelindungi cairan sitoplasma yang berada di dalamnya. Hanya ion-ion tertentu akan dapat bertranspor aktif melewati membran plasma

menuju membran plasma neuron lain.

Apabila tidak terdapat rangsangan atau neuron dalam keadaan istirahat, sitoplasma di dalam membran plasma bermuatan listrik negatif, sedangkan cairan di luar membran bermuatan positif. Keadaan yang demikian dinamakan polarisasi atau potensial istirahat. Perbedaan muatan ini terjadi karena adanya mekanisme transpor aktif yakni pompa natrium-kalium. Konsentrasi ion natrium (Na+) di luar membrane plasma dari suatu akson neuron lebih tinggi dibandingkan konsentrasi di dalamnya. Sebaliknya, konsentrasi ion kalium (K+) di dalamnya lebih besar daripada di luar. Akibatnya, mekanisme transpor aktif terjadi pada membran plasma.

Kemudian, apabila neuron dirangsang dengan kuat, permeabilitas membran plasma terhadap ion Na+ berubah meningkat. Peningkatan permeabilitas membran ini menjadikan ion Na+ berdifusi ke dalam membran, sehingga muatan sitoplasma berubah menjadi positif. Fase seperti ini dinamakan depolarisasi atau potensial aksi.

Sementara itu, ion K+ akan segera berdifusi keluar melewati membrane Fase ini dinamakanrepolarisasi. Perbedaan muatan pada bagian yang mengalami polarisasi dan depolarisasi akan menimbulkan arus listrik.

Nah, kondisi depolarisasi ini akan berlangsung secara terus-menerus, sehingga menyebabkan arus listrik. Dengan demikian, impuls saraf akan terhantar sepanjang akson. Setelah impuls terhantar, bagian yang mengalami depolarisasi akan meng alami fase istirahat kembali dan tidak ada impuls yang lewat. Waktu pemulihan ini dinamakan fase refraktori atau undershoot.



Reaksi absorp terhadap cahaya yang masuk akan mempengaruhi sistem saraf tak sadar yang disebut juga saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja tanpa diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum tulang belakang. Sistem saraf otonom terdiri dari neuron-neuron motorik yang mengatur kegiatan organ-organ dalam, misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar keringat, otot polos sistem pencernaan, otot polos pembuluh darah. Berdasarkan sifat kerjanya, sistem saraf otonom dibedakan menjadi dua yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang yang menempel pada sumsum tulang belakang, sehingga memilki serabut pra-ganglion pendek dan serabut post ganglion yang panjang. Serabut pra-ganglion yaitu serabut saraf yang yang menuju ganglion dan serabut saraf yang keluar dari ganglion disebut serabut post-ganglion. Saraf parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sebelum sampai pada organ serabut saraf akan mempunyai sinaps pada sebuah ganglion seperti pada bagan berikut. Saraf parasimpatik memiliki serabut pra-ganglion yang panjang dan serabut post-ganglion pendek. Saraf simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama tetapi pengaruh kerjanya berlawanan sehingga keduanya bersifat antagonis.

Contoh fungsi saraf simpatik dan saraf parasimpatik antara lain: Saraf simpatik mempercepat denyut jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri, memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung kemih, sedangkan saraf parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung, mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan mengerutkan kantung kemih. Hal inilah yang mempengaruhi atau menyebabkan mata saat terpapar cahaya maka tejadi reaksi seketika perubahan pada nilai gula darah, kolestrol, asam urat, tekanan darah setelah satu atau dua menit terjadinya paparan cahaya tersebut.

Masuknya cahaya ke dalam retina dari sumber cahaya yang sebelumnya telah melalui membran yang dibuat dari batu alam asal aceh secara fisika batu alam tersebut menyerupai polaroid bersifat meneruskan cahaya dengan arah getar tertentu dan menyerap cahaya dengan arah getar yang lain. Cahaya yang diteruskan adalah cahaya yang arah getarnya

Seberkas cahaya alami menuju ke membrane batu alam memunculkan warna hijau dan kuning yang kemudian cahaya dipolarisasi secara vertikal analisator yaitu mata kita sendiri dengan syaraf yang kita miliki..

Pada pada bahan-bahan kristal tertentu misalnya kalsit dan kuarsa begitu juga dengan membran batu alaam ini, kelajuan cahaya di dalamnya tidak seragam karena memiliki dua nilai indeks bias (birefringence). Cahaya yang melalui bahan dengan indeks bias ganda akan mengalami pembiasan dalam dua arah yang berbeda. Sebagian berkas akan memenuhi hukum Snellius (disebut berkas sinar biasa), sedangkan sebagian yang lain tidak memenuhi hukum Snellius (disebut berkas sinar istimewa). Baik sinar snellius atau istimewa akan terserap oleh sel syaraf pada mata. Secara umum cahaya dilewatkan pada suatu membrane atau retina, partikel-partikel membrane dan retina akan menyerap dan memancarkan kembali sebagian cahaya itu. Penyerapan dan pemancaran kembali cahaya oleh partikel-partikel medium ini didalam ilmu fisika dikenal sebagai fenomena hamburan. Pada peristiwa hamburan, cahaya yang panjang gelombangnya lebih pendek cenderung mengalami hamburan dengan intensitas yang besar. Hamburan dengan intensitas yang cukup ini menghasilkan impuls listrik yang lumayaan besar, sehingga arus listrik secara stimulant akan dapat segera dilanjutkan oleh sel syaraf ke seluruh tubuh dengan maksimal.



Telah dilakukan riset secara bagus bahwa pemaparan cahaya dari warna merah hijau kuning biru dan ungu secara kontiyu sangat berpengaruh pada respon yang menghasilkan beda potensial listrik antara akar dan kotiledon pada tanaman kedelai. Hal ini merupakan bukti bahwa warna dan cahaya akan menghasilkan efek dominasi biolistrik.

Perkembangan ilmu syaraf dalam 100 tahun terakhir membuat kita mulai mampu melihat ke dalam otak, dan melihat kerumitan yang ada di dalamnya. Disimpulkan bahwa otak adalah sirkuit yang sangat rumit terdiri dari ratusan milyar sel bernama neuron. Tidak seperti komputer karena kita yang merancangnya –lebih rumit bahwa otak terdiri dari ribuan jenis sel yang berbeda, mungkin puluhan ribu. Mereka punya bentuk yang berbeda; tersusun dari molekul yang berbeda; dan mereka menyambung dan menghubungkan daerah otak yang berbeda. Mereka juga berubah dalam berbagai tingkatan penyakit.

Diumpamakan dalam satu kelas sel, Setiap sel ini adalah peralatan listrik yang mengagumkan. Mereka menerima masukan dari ribuan rekan di hulu, dan mengolah keluaran listriknya sendiri, yang kemudian, bila melewati ambang batas tertentu, akan berlanjut ke ribuan rekan di hilir.Proses ini, yang membutuhkan sekitar 1 milidetik, terjadi ribuan kali dalam satu menit dalam setiap sel dari 100 milyar sel Anda, selama Anda hidup dan berpikir dan merasakan.

Bila kita dapat mengaktifkan sel, maka kita akan dapat merasakan kekuatan yang akan menjadi solusi beberapa permasalahan yang kita hadapi bersama sebagai manusia.Di abad ke-20 ini, farmasetika merupakan andalan atau dianggap sebagai solusi medis. Padahal banyak obat yang telah hanya dapat mengurangi gejala kelainan-kelainan otak, secara praktis tidak dapat menyembuhkan. Sebab selama ini kita merendam otak dalam bahan kimia. Sirkuit rumit itu terdiri dari ribuan jenis sel yang berbeda direndam dalam sebuah bahan tertentu. Itu juga alasan sebagian besar obat yang ada di pasar, meski tidak semuanya, dapat menimbulkan efek samping yang sangat serius.

Cahaya2 tertentu bereaksi dengan materi tubuh, oleh karenanya maka tubuh akan bereaksi dengan mengeluarkan sejenis hormon (serotonin ) yang dapat menimbulkan rasa Nikmat dan senang sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat (dengan meningkatnya sistem kekebalan tubuh) dan membuat kita menjadi lebih sehat.
0
329
3
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.