Disclaimer:

Ini semua setahu saya benar dalam arti wajar. Kalo salah tolong kasih tau. CMIIW.

Asuransi di Indonesia itu aneh. Beda dengan asuransi normal atau asuransi di luar negeri.

Ada kesan, seolah olah asuransi di indo manfaat proteksinya sedikit sekali dibanding harganya, dan oleh karena itu sebetulnya hanya produk scam. Cara penjualannya juga mirip dengan cara penjualan time share dan produk produk scam lainnya.

1. Asuransi di indo lebih mahal dari asuransi di luar negeri (Singapore, Amerika).

Asuransi Indo vs Luar Negeri

Udah dibahas di sini. Kalo tanpa penipuan, sama sama term, sama sama asuransi jiwa murni, produk indo sekitar 10 kali lebih mahal.

Dan orang indonesia bisa beli asuransi di Singapore.

Asuransi jiwa yang di Singapore harganya sekitar 5.5 juta rupiah, di indo, minimum 55 juta rupiah pertahun sekitar.

Itu kalo tanpa penipuan lho.

2. Asuransi di indo bisa ratusan kali lebih mahal dari asuransi di luar negeri. Bisa ribuan kali?

Asuransi luar biasa mahal




Ini contoh asuransi. Harga "wajar" dari asuransi ini sekitar seharga 2 piring nasi goreng. Tetapi ada biaya 50 juta rupiah lebih di tahun pertama.

Coba anda verifikasi ke agen agen avrist apa betul begitu.

3. Yang complain penipuan asuransi di indo banyak sekali.

Curhat Asuransi

Korban Asuransi AIA

Belum tentu semua orang yang bilang tertipu betul penipuan. Tetapi sering kali agen memang memberi info ngaco. Mau ngaconya penipuan, atau misleading, atau agennya sendiri nggak tau, itu masalah lain. 

Kalo produknya luar biasa jelek, hampir tidak mungkin orang beli kecuali kalo dia dapat info salah. Info salah, biasanya penipuan.

4. Claim ratio asuransi di indo rendah.

Kalau misal perusahaan asuransi terima 1 trilyun premi, berapa yang dipakai untuk bayar claim?

Umumnya nasabah yang tidak tahu akan bilang 80%. Nilai sebenarnya bisa jadi hanya 10-20%. Untuk orang orang tertentu, tidak merokok, dst, kemungkinan meninggal sedemikian rendah expectasi claim ratio bisa rendah sekali.

Karena asuransi di indo mahal sekali, normalnya claim ratio di indo rendah. Artinya untuk uang yang ditaruh nasabah, sebagian kecil sekali dipakai untuk membayar tanggungan. Sisanya laba persuahaan dan komisi agent.

Contoh, tabel mortalitas di indo, probabilitas meninggal itu

Tabel mortalitas Indo

Kalau usia 39 kemungkinan meninggal itu 0.009. Harga asuransi jiwa untuk orang tidak merokok, paling murah 50 juta rupiah untuk tanggungan 10M.

Jadi expectasi pembayaran claim adalah 10 juta rupiah. Tetapi premi 50 juta.

Jadi hanya 20% yang dipakai untuk bayar claim. Tentu saja banyak orang indo merokok. Jadi kemungkinan meninggal untuk yang bukan merokok pasti lebih kecil sekali. Sekitar separuh. Jadi hanya sekitar 5-7 juta yang untuk bayar claim.

80% buat bayar agen, buat laba perusahaan.

Ini untuk asuransi normal lho, bukan yang scam. Claim rasio bisa jauh lebih rendah lagi untuk asuransi dimana agennya gampang nipu

5. Biaya di Unit link tidak ditulis jelas. 

Hanya biaya administrasi sebesar sekitar 50000 sebulan ditulis jelas. Dua biaya besar, seperti biaya akuisisi, dan biaya asuransi, tidak ditulis jelas.

Tuh anda bisa lihat ringkasan polis di Ringkasan Polis

Anda bisa lihat tidak biaya 50 juta ditulis dimana?

Ini untuk menangkis opini PR asuransi yang bilang kalo ada penipuan itu nasabahnya teledor atau murni salah agen.

Ternyata banyak complain kalau perusahaan juga sengaja tidak menulis biaya jelas, lalu kemudian sesudah nasabah salah beli, ya tinggal menyalahkan nasabah kurang teliti, atau murni salah agent.

Deal dengan orang yang tidak beritikad baik memang susah. Dan orang mau jualan produk jelek ya tentu tidak beritikad baik.

6. Untuk produk yang jelek, tidak ada agen asuransi atau PR yang mau menjelaskan produk mereka sendiri di depan umum.

Ini sebetulnya indikasi kuat untuk tidak membeli dari persuahaan yang sama. Contoh, tadi ditulis kalau biaya akuisisi 50 juta rupiah tidak ditulis jelas. Siapa tau saya salah.

Ya anda bisa tanya sendiri semua agent avrist, itu bener nggak ada biaya 50 juta. Betul tidak, manfaatnya hanya seharga 2 piring nasi goreng. Itu manfaat asuransinya apa? Biaya apa?

Jadi kalo ada agen bilang salah paham, bukan penipuan, belagak bego nggak ngerti, atau apa, ya minta saja mereka menjelaskan produk yang sama di depan umum. Kalo mereka bener nggak ngerti kan mustinya mereka akan mengulang claim yang sama dengan gampang.

7. Agen sering memberi informasi yang salah. 

Salah disini bisa misleading, penipuan, atau salah paham. Majoritas dari kita berpikir ini penipuan. Nggak mungkin agennya nggak tau. Misleading juga penipuan.

MIsal ada orang invest 100 juta. Agen bilangh ini semua investasi, atau ada penalty kalau tutup polis awal. Ternyata ada biaya 50 juta. Menurut anda ini penipuan tidak? Atau hanya pinter pinternya jualan? Again, anda bisa tanyakan ke agen di depan umum yang mana yang betul dan ditulis persisnya seperti apa.

Kasus seperti ini sering terjadi.

8.  Orang yang sudah jijik, tidak mau beli asuransi, dan sudah amat berhati hati pun bisa tertipu.

Ada kasus agen bilang kalau asuransi jadi satu dengan KPR. Kasus lain, pengacara bilang kalo beli asuransi bisa membantu kasus. Jadi orang nggak mau beli asuransi, tetapi disaat genting, ditengah process tau tau diberi tahu asuransi harus. Padahal tidak harus.

Ada kasus orang hanya tertarik beli asuransi sedikit dan mau investasi. Karena biaya tidak ditulis jelas, dari 100 juta  yang "diinvestasikan" 50 juta hilang. Jadi baca ringkasan polis, atau tanya agen tidak menjamin anda tidak slaah beli.

Saya dengar ada kasus agen asuransi nyogok orang bank. Jadi waktu si agen asuransi bilang asuransi jadi satu paket ama KPR orang banknya nggak bantah dan mungkin mengiyakan. Harus tanya orang bank di cabang lain untuk tahu sebenarnya.

Satu kasus orang bawa keluarganya untuk ikut mendengar omongan agen asuransi pun tetap membeli sampah. Tetap saja kena karena verifikasi susah sekali.

Jadi sekedar tidak mau beli asuransi tidak menjamin anda aman dari penipuan asuransi. Kalau ada agen yang bilang asuransi wajib untuk KPR langsung tanya bank lain.

Setiap orang yang bilang begini, anda harus langsung cross check.

10. Perusahaan asuransi umumnya tetap mempekerjakan agen yang menipu. Kalau komplain, umumnya tidak ada tindak lanjut.

Ini mungkin mengagetkan banyak nasabah yang terbiasa dibela di tokopedia atau di gojek atau di grab. Tapi kalo agen berhasil menipu nasabah, perusahaan ikut untung. Jadi mereka umumnya membangun lip service kalau mereka tegas terhadap nasabah. Tetapi setiap kasus yang saya tau kalau sudah lewat masa free look, mereka hanya menyalahkan nasabah. Lalu ya nasabah bisa menuntut di pengadilan. Tetapi pengadilan di indo korup. Bisa lapor polisi. Tapi di indo lapor hilang kambing bisa hilang sapi.



11. Kalau anda tertipu asuransi, hukum kemungkinan besar berpihak pada perusahaan asuransi dan perusahaan asuransi kemungkinan besar berpihak pada agen mereka yang menipu.

Di indo, jarang sekali agen asuransi dipidana karena penipuan. Perusahaan tidak peduli reputasi karena yang complain sudah banyak sekali. Beberapa nasabah bahkan dituntut pencemaran nama baik.

Jadi kunci utama asuransi adalah jangan beli di indo. Kalau ada yang bilang harus beli karena satu paket dengan KPR, langsung pindah cabang.  Tetapi bahkan anda sudah tidak ingin beli pun, sering agen masih ketemu celah.

Kalo sudah tertipu, ya anggap saja uang sekolah. Sebar article ini ke sebanyak mungkin orang supaya mereka tidak tertipu dan tidak beli produk karena informasi salah.


12. Mungkin tidak saya salah?

Begini cara verfikasinya.

Ringkasan Polis

Anda lihat ringkasan polis ini?

Coba anda pakai segala cara untuk tau manfaat apa saja biaya apa saja. Anda bisa baca ringkasan polis, anda bisa tanya semua agent.

Betul nggak ada biaya 50 juta rupiah dan manfaatnya kecil sekali?

Anda bisa tahu tidak itu sebelum beli?

Kalau gampang ya mungkin saya salah.

Kalau ternyata memang susah sekali, ya anda check saja. Avrist masih dapat ijin OJK kan?

Jadi perusahaan tidak menulis biaya jelas dan produknya 100 kali - 1000 kali lebih mahal itu dapat ijin OJK.

Kalo anda jadi agen asuransi atau direktur perusahaan asuransi, anda ngapain? Apa anda mau kerja jujur?

Agen asuransi yang jujur ada. Setau saya ya nggak laku. Jualan produk sampah bisa jujur laku gimana justru saya bingung.

13. PR perusahaan asuransi sering memberi pernyataan yang tidak benar atau amat misleading dalam kasus asuransi

Contoh:

Agen asuransi akan bilang beli asuransi untuk perlindungan dan bukan untuk investasi. Lalu seperti biasa mereka akan meminta anda untuk kontak secara private dan menyarankan asuransi campur investasi. Aneh kan. Udah bilang asuransi bukan untuk investasi kok nganjurin investasi di produk asuransi?

Modus lain adalah bilang customer seharusnya mencheck buku polis masa free look period. Ini juga misleading. Sesusah apa sih memberi tahu customer ada biaya besar? Perlu satu buku begitu? Yang betul informasi penting tidak ditulis jelas baik di ringkasan polis maupun dalam free look period karena perusahaannya memang ikut membantu agennya nipu.

Free look period itu tidak ada gunanya. Kalo perusahaan asuransinya beritikad baik ya dia tulis dengan jelas biaya di ringkasan polis sebelum beli. Kalo perusahaan asuransinya memang beritikad nipu, di masa free look pun biaya susah ditemukan.

Modus lain adalah bilang customer seharusnya baca ringkasan polis, buku polis, tanya agen, dll. Tentu saja itu semua amat tidak effective. Biaya sengaja tidak ditulis jelas, agen nipu, dan perusahaan asuransinya memang suka dengan agen yang bisa menipu customer karena mereka ikut untung.

Ada lagi yang bilang customer tidak paham asuransi bla bla. Ya namanya juga ditipu. Ada biaya gede nggak dikasih tau. Mau paham gimana? Dan ini untuk asuransi yang sederhana ya.

OJK juga amat mengijinkan.