Scania K 360 IB merupakan produk bus dari Swedia yang kini mulai diminati oleh pengusaha bus di Indonesia, bisa dibilang Scania adalah rival berat bagi Mercedes Benz disegmen truk maupun bus. Kali ini TS akan mengenalkan kepada agan sista semua soal bus mewah yang lagi naik daun ini, langsung saja kita mulai pembahasannya.

Produk ini mulai dikenalkan pada akhir tahun 2013, selanjutnya bus asal Swedia ini pun mencuri perhatian para pengusaha bus di Indonesia, apalagi pabrikan Scania hadir dengan fitur mewah. Saat ini Scania berhasil menjadi produk bus favorit bagi beberapa PO di Indonesia selain produk bus dari Mercedes Benz.




Scania K 360 IB PO Marissa Holiday dengan baju Skyliner buatan Rahayu Santosa.

Sumber Ilustrasi Foto


Karena membahas chasis kita langsung menuju sektor mesin gan sist. Scania K 360 IB dibekali mesin berkode DC13 108 EURO 3, 4-stroke 6 silinder in-line, 4-katup per silinder. Dengan Turbo charged, Intercooler, serta Scania PDE injeksi.

Mesin ini mampu memuntahkan tenaga maksimal mencapai 360 HP pada putran 1.900 rpm serta torsi maksimum 750 Nm pada putaran mesin 1.000 – 1.350 rpm. Tenaga ini dikimpoikan dengan transmisi otomatis 8 kecepatan.

Untuk transmisinya sudah full otomatis, saat memindahkan gigi, sopir tidak perlu lagi menginjak pedal kopling. Rata-rata generasi ke 5 bus dan truk Scania sudah tidak memakai pedal kopling. Sistem Opticruise sendiri adalah sistem perpindahan gigi semi-otomatis milik Scania. Dengan dibekali sistem Opticruise, perpindahan giginya menjadi lebih halus.




Tuas transmisi Opticruise pada bus Scania.

Sumber Ilustrasi Foto


Tuas transmisinya sudah menyatu dengan tuas retarder yang terletak di kanan kolom setir, dengan bentuk yang menyerupai seperti tuas sein. Sang pengemudi sendiri memiliki dua pilihan untuk melakukan perpindahan gigi, perpindahan manual dan otomatis.

Sistem manual berarti sang sopir harus melakukan perpindahan dengan menekan tuas pada bagian kanan setir. Sementara sistem otomatis, sang pengemudi tinggal fokus menyetir. Perpindahan gigi akan dilakukan secara otomatis oleh sistem milik bus Scania, dimana perpindahan giginya disesuaikan dengan putaran mesin.

Untuk memilih mode perpindahan gigi secara otomatis atau manual, pengemudi bus tinggal menekan tombol yang terdapat pada tuas dibagian kanan setir. Tekan tombol 'A' untuk sistem otomatis serta tombol 'M' untuk sistem perpindahan manual. Lebih jelasnya bisa kita lihat gambar dibawah ini.




Tombolnya yang dilingkari warna merah, A untuk otomatis dan M untuk manual.

Sumber Ilustrasi Foto


Untuk sistem keamanan, roda depan dan belakang bus Scania ini sudah dibekali cakram dengan sistem pengereman elektronik macam ABS dan EBS. Dan tentu sudah air suspension, sehingga kita tidak akan mendengar suara kriyet-kriyetsaat bus ini mulai melaju di jalan.

Untuk fitur air suspension pada bus Scania ini bisa digunakan untuk mengatur tinggi atau rendah suatu bus. Hal ini bisa membantu ketika bus melewati pintu masuk terminal atau kolong jembatan yang tidak terlalu tinggi, bus bisa dibuat lebih rendah (ceper). Serta bisa dimiringkan ke kanan atau ke kiri, untuk melakukan hal itu bisa dilakukan dengan menekan tombol dibawah ini gan sist.




Panel untuk menaikkan atau menurunkan serta memeringkan posisi bus Scania K 360 IB. Panel yang harus ditekan adalah panel dengan gambar bus.




Dashboard Scania K 360 IB.

Sumber Ilustrasi Foto


Selain didukung rem cakram, Scania juga dibekali sistem retarder yang juga menyatu dengan tuas transmisi Opticruisenya. Retarder disini berfungsi untuk memperlambat kecepatan kendaraan, hal ini sudah banyak dipakai oleh bus dan truk buatan Eropa.

Retarder hanya bisa bekerja di atas kecepatan 50 km/jam, dibawah kecepatan tersebut retarder tidak bisa berfungsi. Retarder tidak bisa membuat kendaraan sampai berhenti, untuk membuat kendaraan berhenti, sopir harus tetap menginjak pedal rem.




PO SAN dengan Scania K 360 IB, baju Scorpion X buatan Tenterem.

Sumber Ilustrasi Foto


Retarder sangat membantu sopir saat melewati jalanan menurun, sehingga sopir tidak perlu terus-menerus menginjak pedal rem (kampas rem juga akan lebih awet). Dengan menekan tuas retarder saja, otomatis bus atau truk akan melambat kecepatannya. Biasanya dalam retarder sendiri ada 5 level, level tertinggi akan membuat kendaraan semakin melambat lajunya.

Level 5 ini biasanya ada sistem exhaust brake, level tertinggi dari sistem retarder yang membuat laju kendaraan semakin melambat. Kerika jalan tidak lagi menurun, sopir harus segera mengembalikan posisi tuas tersebut, agar bus tidak terasa berat saat melaju dijalan yang datar. Perlu diketahui gan sist, hadirnya retarder bukan untuk menggantikan peran rem. Melainkan hanya sebagai alat bantu saja.




Ilustrasi sistem retarder pada bus Scania.

Sumber Ilustrasi Foto


Selain sistem retarder, dalam sistem Opticruise sendiri juga dilengkapi Hill Hold (penahan dalam jalan menanjak) yang berrujuan memudahkan pengemudi mengatur tenaga yang diperlukan ketika menanjak. Ada juga Manoeuvering Mode, yang menyediakan kehalusan dalam mengontrol mesinnya.

Retarder dan Opticruise adalah beberapa fitur unggulan yang dibawa bus ini, tak heran jika banyak pengusaha bus yang tertarik dengan produknya. Scania kini juga berhasil menjadi barometer bus mewah di Indonesia.

Dengan tangki jumbo berkapasitas 310 liter, bus ini cocok digunakan sebagai armada bus AKAP maupun bus pariwisata. Di lintas timur (Medan-Pekanbaru) Sumatera serta rute Aceh-Medan yang jalurnya tidak terlalu ekstrim, bus ini menjadi andalan di jalur tersebut gan sist.

Beberapa PO asal Sumatera yang menggunakan Scania K 360 IB antara lain Sempati Star, Putra Pelangi, Medan Jaya, SAN, Sanura dll. Sementara di pulau Jawa yang memakai K 360 IB ada Harapan Jaya, STJ, Putera Mulya, Rosalia Indah, Agra Mas, Gunung Harta, Nusantara, Bejeu, Shantika dll. Untuk bus pariwisata ada Marissa Holiday, Pandawa 87, serta Tividi yang TS pernah lihat memakai K 360 IB.




PO Harapan Jaya dengan Scania K 360 IB, baju Scorpion X jahitan karoseri Tentrem.

Sumber Ilustrasi Foto


Untuk harganya sendiri Scania K 360 IB dengan segala kecanggihan yang ditawarkan, bus ini dibanderol mencapai Rp 1,4 M. Belum termasuk body dan kursi, hanya chasisnya saja. Jika ditotal, bus Scania menghabiskan biaya Rp 2,325 M untuk pembuatan body, kursi, dan segala aksesorisnya secara keseluruhan.

FYI gan sist Scania K 360 IB mengusung tipe chasis space frame, bagasinya sendiri termasuk jenis bagasi tembus. Bagasi bus ini sanggup menampung 4 sepeda motor sekaligus.




Bagasi Scania K 360 IB, mampu membawa sepeda motor.

Sumber Ilustrasi Foto


Rival tedekat Scania K 360 IB dipasar bus premium adalah Mercedes Benz 1836, dimana keduanya juga mengusung spesidikasi teknologi yang hampir serupa, dimana 1836 harganya sedikit dibawah harga Scania K 360. Berikut ini beberapa PO bus yang memakai Scania K 360 IB.




STJ dengan baju Jetbus 3+ jahitan karoseri Adiputro.



Pandawa 87 dengan baju Jetbus 2+ jahitan Adiputro.

Sumber Ilustrasi Foto



Sempati Star baju Jetbus 2 jahitan Adiputro.

Sumber Ilustrasi Foto





PO Putera Mulya, baju SR2 jahitan Laksana.

Sumber Ilustrasi Foto



Medan Jaya, baju Jetbus 2+ jahitan Adiputro.

Sumber Ilustrasi


Dibekali sistem kemanan yang mumpuni serta fitur Opticruisenya, Scania sukses medobrak segmen pasar bus premium yang biasanya dikuasai oleh Mercedes Benz. Suatu saat kalau gan sist lihat stiker Opticruise dikaca bus Scania, TS harap gan sist sudah paham dengan stiker tersebut setelah membaca thread ini. Biasanya bus Scania ditempeli stiker Opticruise pada bagian kacanya.

Jadi, apakah gan sist pernah pulang kampung atau berwisata dengan bus dari Swedia ini ? Jangan lupa nanti share ceritanya dibawah. TS undur diri dulu, semoga tulisan ini bisa menmabah wawasan baru buat kita semua. Sampai jumpa ditulisan selanjutnya, jangan lupa tetap enjoy Kaskus



Referensi: 1.2.3
Ilustrasi: googl imags