Ini adalah thread ane yang ke-3.



Siapkah Indonesia beralih ke kendaraan listrik? Jawaban ane masih sama seperti 2 thread ane sebelumnya yang tidak lolos event, ane siap dengan adanya kendaraan listrik yang sudah mulai dikembangkan dan memasuki pasar otomotif Indonesia.


Gambar: akurat.co

Lho, kendaraan listrik, kan, harganya mahal?! Lalu dengan harga yang mahal jangkauannya, kan, juga terbatas?

Ada banyak kendala yang kemudian membuat orang mungkin enggan berpaling dari kendaraan konvensional menuju kendaraan listrik. Di antara kendala tersebut adalah harga kendaraan listrik yang cenderung lebih mahal, salah satu penyebabnya lantaran teknogi baterai yang mahal, sementara dengan jangkauannya yang masih terbatas.

Sementara Sekretaris Umum GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menyatakan jika harga jual mobil listrik masih kisaran 500 hingga 600 juta-an, sementara daya beli masyarakat Indonesia untuk mobil baru umumnya kisaran 100 hingga 200 juta-an.

Yup! Karena kendaraan listrik lebih canggih dan didesain menjadi ramah lingkungan, maka menurut ane wajar jika harganya memang cenderung mahal.


Untuk jangkauan dan stasiun pengisian baterai umum yang saat ini 'tampaknya' masih terbatas, maklum jika masih didominasi oleh SPBU, ya harap dimaklumi dulu, Gan. Namanya juga inovasi baru dan yang punya 'barangkali' baru sedikit.

Seiring berjalannya waktu, bagian-bagian yang kurang dari kendaraan listrik bakal terus diperbaiki dan diperbaharui oleh pihak pengembang.

Jadi menurut ane ....

Teknologi sudah semakin maju, tentunya kita tidak ingin ketinggalan dari negara-negara lain di luar sana, bukan? Dan menurut ane kendaraan listrik (mobil atau sepeda motor) bakal merajai transportasi darat di masa depan. Maka mau tidak mau, suka tidak suka, apapun keadaannya kita musti siap menghadapi kehadiran kendaraan listrik di tengah-tengah kita.


Gambar: hijauku.com

Seringkali, untuk melangkah lebih maju kita musti memaksa diri agar siap.

Jangan pernah katakan kembali jika belum siap beralih ke kendaraan listrik sebab harganya yang mahal. Karena, peganglah kata-kata ane, kendaraan listrik akan murah pada waktunya.

Logika ekonominya seperti ini, saat banyak orang mulai menyadari manfaat besar kendaraan listrik buat lingkungan, maka semakin banyak orang yang mulai sadar 'butuh' mobil listrik, artinya saat itu terjadi kebutuhan pasar meningkat.

Jika kebutuhan pasar meningkat, maka produksi besar-besaran terjadi. Jika produksi besar-besaran sudah terjadi, maka bisa jadi harga tidak akan semahal saat produk dalam keadaan langka.

Bukankah biasanya polanya memang begitu? Perhatikan teknologi berupa ponsel pintar. Dulu ponsel pintar adalah barang langka, premium, dan harganya 'wah'. Namun setelah banyak orang tahu kegunaan ponsel pintar, orang-orang mulai tertarik, produksi besar-besaran pun terjadi dan sekarang hampir semua orang memiliki dan mampu membelinya.

Begitu juga dengan kendaraan listrik.

Dan pada saat harganya sudah murah kelak dengan fasilitas yang lebih baik, memiliki kendaraan listrik bukan lagi sebatas keinginan atau khayalan. Dampaknya, kualitas udara yang kita hirup menjadi lebih baik dan lebih sehat berkat kendaraan yang digunakan berupa kendaraan listrik bebas asap.

Jadi, tunggulah saja, kendaraan listrik akan murah pada waktunya.


Gambar: tirto.id

Ane jadi membayangkan, seandainya kelak semua warga negara Indonesia hanya memiliki kendaraan listrik saja, sementara semua kendaraan konvensional dibuang ke laut, mungkin tidak ada lagi orang sakit asma karena terpapar asap motor, mungkin tidak ada lagi orang menderita sakit paru-paru sebab terlalu sering menghirup udara yang tercemar asap kendaraan, dan lain-lain, dan lain-lain.

Ini hanya sekadar opini ane pribadi, ya.

Akhir kata, siapkah beralih ke kendaraan listrik? Asyiap, dong!

Kendaraan listrik bakal murah pada waktunya, kan

[URL=https://m.akuraS E N S O Rid-512809-read-harga-mahal-jadi-tantangan-pengembangan-mobil-listrik-di-indonesia]referensi[/URL]