Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

qoni77Avatar border
TS
qoni77
Antara Maya dan Duta
Ubi rebus enak rasanya
Terasa mabuk karena rasa
Kamu begitu manis agan
Seumpama jelaga menutup pandangan

About True Story


Hai Dear, hidup memang ga akan mulus selalu. Ada beberapa jalan berkerikil yang kudu kita lewati.

Agan dan Sista pasti juga sependapat dengan ini. Kalau tidak berarti Agan belum hidup. Nah loh?

Manisan mana hidup di maya atau di duta Gan, Sist?

Kisah satu ini datang dari saudara kita yang amat tertutup. Seorang gadis berambut ikal bernama Sofia.

Langsung aja yah Gan. Cekidot!

"Hai kak Adipati, semoga berkenan menerima saya jadi murid yah!"
Dengan semangat empat lima, Sofia memperkenalkan diri.

Adipati adalah mastah yang telah tersohor. Itu adalah perkenalan singkat via inbox facebook.

Agan tahu, sang guru menyahut dengan mengirim emot senyum datar.

Antara Maya dan Duta

Singkat cerita Sofia amat bahagia mendapatkan ilmu dari guru tersohor tersebut, sampai kejadian itu terjadi.

"Kamu nulis status apa ini?"

Tanya Adipati di komentar pada postingan wall facebook Sofia.

"Ini hanya sebatas status copas kok, Kak?"

Tak dipungkiri Sofia amat bahagia dengan adanya sesosok Mastah yang tanpa ada angin dan hujan muncul dan komentar di wall pribadinya.

"Status kayak gini itu ga baik. Aku minta dihapus saja yah?" pinta sang mastah.

"Waduh, maaf Kak, guruku melarang saya menghapusnya."
Dengan berusaha sesopan mungkin Sofia membalas komentar sang mastah, yang tak lain adalah guru baru juga buatnya.

"Saya tidak suka dengan tulisan ini. Hapus saja yah!" Kini sudah dua kali dengan permintaan yang sama.

"Maaf kak, sekali lagi maaf, guru saya melarang untuk menghapus tulisan yang sebatas copas ini. Saya malah bersyukur sekali, orang sekaliber njngan (kamu : Jawa alus) ada dan ikut berkomentar di sini. Ini akan saya jadikan kenangan kak. Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya terhadap njngan. Saya mohon maaf jika njngan tidak suka dengan status saya."
Sofia mengetik hapus, mengetik hapus. Seolah dia sangat takut kehilangan guru baru tersebut.

"Yaudahlah, kalau itu mau kamu!"

Di dunia nyata Sofia menarik napas dalam. Lega.

Seperti biasa gadis introvert itu masih menjalani aktivitasnya di dunia maya. Melakoni bidang yang disukainya. Di facebook dia masih bisa menemukan komunitas-komunitas dengan kesukaan pada bidang yang sama.

Sofiaensecroll layar HP-nya, dia mulai mencari status guru barunya dan .... Ternyata dia baru sadar bahwa telah diblokir oleh sang mastah tersohor tersebut.

Kalau seseorang bahagia hanya karena melihat genteng rumah orang yang dicintainya, dalam dunia maya seseorang bisa bahagia hanya dengan melihat status guru yang dia banggakan. Biasanya dalam status tersebut akan sangat banyak faedahnya, terutama dalam karir dan hidup loh.

Semenjak kejadian itu Sofia mulai mengurangi aktivitasnya berselancar di dunia maya. Kini ia lebih suka menghabiskan waktu untuk membuat kue atau mencari makan buat kelinci kesayangannya.

"Ah, sesakit ini diblokir seseorang yah!" Sofia terpekur pada rumput yang seolah diajaknya bicara sebelum ia mengarit rumput tersebut.

"Hai, kamu kenapa, Sofia?" Pak Magruf tiba-tiba menepuk pundak kanan Sofia.

"Ya Allah, Pak. Bikin saya kaget saja."
Sofia membersihkan sisa air mata pada pipi chubbibya.

"Lah, kamu rumput mau diarit saja kok musti ditanya dulu, 'kamu mau tak arit apa kagak?' Ada apa, Nduk?"

Pak Magruf ini adalah orang yang amat santun perangainya. Seperti biasa lelaki setengah baya tersebut juga tengah mencari makan untuk kambingnya.

"Tidak apa-apa kok, Pak!"
Sofia berusaha menutup-nutupi kegamangannya.

"Wajahmu ga bisa berbohong lho, Sofia. Orang itu bisa berucap bohong mulutnya, akan tetapi tidak dengan sinar matanya."

"Ini hanya sedikit masalah di dunia maya kok, Pak."
Sofia mulai jujur, dia berpikir mungkin pak Magruf bisa membantunya keluar dari masalahnya.

"Oalah dunia maya kok kamu pikir sampai di dunia nyata to, Nduk?"

Menohok sekali pertanyaan pak Magruf pada Sofia.

"Begini, Pak, saya selama ini sangat suka sekali belajar di salah satu media sosial. Nah, kemarin saya mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu dari salah satu guru yang sangat saya banggakan. Namun ...." Air mata Sofia bertelaga, bibirnya serasa tercekat.

"Lalu?"
Pak Magruf mulai tak sabar ingin mendengarkan cerita dari Sofia.

"Beliau memblokir saya, Pak."

"Hemm ... apa sebegitu penting orang yang kau sebut guru itu?"

"Menurutku demikian, Pak."

"Lalu apa alasan dia memblokir kamu?"

"Waktu itu beliau meminta menghapus status saya yang sebatas copas sedang guru saya yang lain meminta untuk jangan menghapusnya."

"Lalu kamu memilih?"

"Tetap tidak menghapusnya, Pak. Guru yang lain itu lebih dulu daripada guru saya yang baru."

"Apa yang salah dari statusmu?"

"Menurutku tidak ada yang salah, Pak. Hanya saja orang yang membaca mungkin akan salah tafsir jika tidak benar-benar mengerti maksudnya."

"Hemmm .... Begini saja, ini kan masalahnya hanya di dunia maya dan kamu masih punya dunia nyata yang tentu lebih berkontribusi besar terhadap hidupmu. Ya to?"

"Iya, Pak."

"Posisimu itu sebatas murid yang mau atau tidak mau harus manut guru. Ibarat kapal yang telah jelas arahnya dan nahkodanya. Kamu telah memilih dan kehilangan yang lain. Hidup memang pilihan, Nduk."

"Iya, Pak."

"Biarkan saja. Tetaplah bahagia. Anggap ini cara Allah me dewasakanmu. Boleh jadi gurumu yang lain tadi juga akan meninggalkanmu. Tetap bertahan dalam hidup. InsyaAllah Allah bakal berikan guru terbaik buat kamu. Kamunya harus yakin yah!"

"Iya, Pak. Terimakasih banyak."

"Sama-sama ...."




Ngawi, 18 Juli 2019



emoticon-Keep Posting Ganemoticon-Keep Posting Ganemoticon-Keep Posting Ganemoticon-Keep Posting Ganemoticon-Keep Posting Ganemoticon-Keep Posting Gan


Kembali lagi dengan ane gan Sist

Kali ini True Story datang dari wanita pecandu hujan

Antara Maya dan Duta


Sepasang mata dengan sorot memanjang tengah menatap hujan dari jendela kamarnya. Seolah ia tengah menghitung rintiknya.

Rania gadis bermata cokelat, hidung mancung.

"Kring ... kring ... kring ...."

Suara telepon rumah menghentikan lamunannya.
Diubah oleh qoni77 18-07-2019 12:51
hugomaran
trifatoyah
anasabila
anasabila dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.1K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.