Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gagal.jadi.nabiAvatar border
TS
gagal.jadi.nabi
Gubernur Texas Melarang Peraturan Wajib Divaksin (Vaccine Mandates) Covid-19
.
‎Gubernur Texas ‎‎Greg Abbott‎‎, pada Hari Senin 11/10/2021 mengeluarkan perintah eksekutif (executive order) yang melarang peraturan wajib divaksin (vaccine mandates) diberlakukan oleh pihak mana pun, termasuk pihak swasta, di negara bagian tersebut.‎


Gubernur Negara Bagian Texas, Greg Abbott, selama pertemuan yang membahas keamanan perbatasan di Del Rio, Texas, pada 10 Juni 2021. Sumber


"Vaksin COVID-19 aman, efektif, dan pertahanan terbaik kami terhadap virus, tetapi harus tetap diberikan secara sukarela dan tidak pernah dipaksakan," kata Abbott dalam sebuah pernyataan setelah mengeluarkan perintah tersebut.‎


‎"Tidak ada‎‎ pihak manapun di Texas yang dapat memaksa pemberian vaksin COVID-19 kepada siapapun, termasuk karyawan atau konsumen, yang keberatan dengan vaksinasi semacam itu dengan alasan: hati nurani pribadi, berdasarkan keyakinan agama atau karena alasan medis, termasuk pemulihan dari COVID-19."‎


‎"Saya dengan ini menangguhkan semua undang-undang yang terkait sejauh yang diperlukan untuk menegakkan larangan ini," tulis Abbott dalam perintah itu.‎

‎Dia juga menambahkan masalah ini sebagai agenda untuk sesi legislatif khusus ketiga yang saat ini diadakan hingga 19 Oktober 2921, untuk memberi anggota parlemen kesempatan untuk mengesahkan Undang-undang dengan efek yang sama.‎

‎"Perintah eksekutif akan dibatalkan setelah pengesahan Undang-undang tersebut," tulis Abbott.‎

Sementara pada Bulan September, Presiden Joe Biden, ‎‎mengeluarkan arahan‎‎ untuk memaksa perusahaan swasta yang memiliki lebih dari 100 karyawan agar pekerja mereka divaksinasi atau diuji setiap minggu. Setelah peraturan itu berlaku, perusahaan akan didenda sebesar $13,600 per pelanggaran.‎

‎Pada saat itu, Abbott ‎‎menyebut‎‎ langkah Biden sebagai "serangan terhadap sektor usaha swasta" dan mengatakan bahwa "Texas sudah bekerja untuk menghentikan perebutan kekuasaan ini," ‎‎bergabung dengan lebih dari selusin negara bagian‎‎ dalammenolak mandat tersebut.‎

‎Kutipan perintah eksekutif terbaru Abbott tsb, GA-40, berbunyi, "contoh lain dari jangkauan federal, Pemerintahan Biden sekarang menggertak banyak pihak swasta untuk memaksakan kewajiban vaksinasi COVID-19 sehingga menyebabkan gangguan pada tenaga kerja yang mengancam Texas yang sedang dalam pemulihan dari bencana COVID-19."‎

‎"Orang-orang Texas, yang tak terhitung jumlahnya, takut kehilangan mata pencaharian mereka karena mereka keberatan menerima vaksinasi COVID-19 demi alasan: hati nurani pribadi, berdasarkan keyakinan agama atau karena alasan medis, termasuk pemulihan sebelumnya dari COVID-19."‎

‎Gubernur mencatat dalam perintah eksekutifnya bahwa legislatif Texas "telah berhati-hati untuk memberikan pengecualian yang memungkinkan orang untuk menolak divaksin karena alasan hati nurani atau alasan medis."‎

‎Pada Bulan Juni, Abbott sebelumnya menandatangani Undang-undang‎‎ yang melarang pihak pemerintah dan usaha swasta mewajibkan bukti vaksinasi COVID-19 sebagai syarat untuk layanan atau masuk kerja. Bisnis yang tidak mematuhi hukum tsb tidak akan mendapatkan kontrak apapun dari negara bagian dan tidak memenuhi syarat untuk menerima hibah.‎

Perintah eksekutif sebelumnya yang ‎‎ditandatangani Abbott pada‎‎ Bulan April tidak mencakup pihak usaha swasta sehubungan dengan paspor vaksin.‎


****


Dari theepochtimes, ternyata terdapat 21 dari 50 negara bagian di Amerika Serikat yang menolak penerapan peraturan wajib divaksin. Dua puluh satu negara bagian itu adalah: Alabama, Alaska, Arizona, Arkansas, Georgia, Florida, Idaho, Iowa, ‎Indiana, Missouri, Mississippi, Montana, New Hampshire, Nebraska, North Dakota, Oklahoma, South Carolina, Tennessee, Texas, Utah dan Wyoming.

Setiap negara bagian tentu menerapkan Peraturan pelarangan wajib divaksin tersebut tidak seragam dari segi jadwal dan mungkin juga rincian peraturannya dan sasaran-sasarannya. Kita harus menyimak bunyi setiap Peraturan terkait yang diterbitkan oleh setiap negara bagian di atas.


Greg Abbott memang cukup vokal menentang atau mengkritik kebijakan Pemerintah Pusat (Fderal) Amerika Serikat. Dia bersikeras melanjutkan pembangunan tembok yang memisahkan AS dengan Meksiko, sekaipun itu tidak dibiayai oleh Pusat. Selain itu, dia juga berkali-kali mengkritik Pusat terkait penanganan para pengungsi Haiti, khususnya sejak September 2021 kemarin. Sekali ini terkait kewajiban vaksinasi.

Sejak April 2021, Abbott mengeluarkan peraturan yang melonggarkan kegiatan vaksinasi hingga melarang kewajiban vaksinasi melalui peraturan terbaru di atas. Peraturan kontroversial tersebut nantinya akan digantikan oleh peraturan senada oleh legislatif negara bagian tsb agar lebih kuat.


Menarik jika kita bisa pelajari berapa besar tingkat penderita Covid-19 mulai dari April 2021 hingga saat ini di Texas. Apalagi negara bagian tersebut dari awal tahun sudah menanggung puluhan ribu penggungsi Haiti hingga puncaknya pada Juli-Agustus 2021 yang mencapai 200,000 jiwa pengungsi. Secara logika sederhana kita, negara bagian tsb tentu menjadi lebih sulit dalam menanggulangi Covid-19.

Menurut data CDD Amerika Serikat hingga 9 Oktober 2021, sebanyak17,45 juta jiwa (60% populasi Texas) telah divaksin sekali dan sebanyak 15,06 juta jiwa (51% populasi Texas) telah divaksin dua kali atau dosis penuh. Vaksinasi dimulai dari Januari 2021(lihat Diagram 1 di bawah).


Diagram 1. Persentase jumlah penduduk yang telah divaksin di Texas untuk satu dosis (merah) dan dua dosis (biru) dari Januari 2021 - 9 Oktober 2021. Sumber


Berikutnya kita lihat pertumbuhan jumlah kasus penderita Covid-19 pada Diagram 2di bawah ini. Catatan: tidak dibedakan, apakah si penderita harus mengalami rawat inap atau tidak.


Diagram 2. Grafik pertumbuhan jumlah penderita Covid-19 harian di Texas mulai 16 Mei 2021 - 11 Oktober 2021. Sumber


Berdasarkan grafik di atas, kasus harian muncul kembali pada pertengahan Juni 2021 dan mulai meningkat drastis pada akhir Juli - awal Agustus hingga puncaknya selama pertengahan Agustus hingga pertengahan September, selanjutnya mulai menurun hingga 9 Oktober 2021 dengan jumlah sebesar 1,025 kasus. Pola tersebut sangat bertepatan dengan kedatangan para pengungsi Haiti yang puncaknya hingga 200,000 jiwapada Juni - Agustus atau mungkin hingga September. Pastinya, peningkatan jumlah kasus disebabkan oleh penyebaran varian Delta yang mulai masuk ke Texas pada akhir Juni 2021.

Untuk kasus orang yang sudah divaksin sekali atau penuh terkena Covid-19 (breakthrough cases), belum ada data jumlah breakthrough cases akurat untukTexas.

Sejauh ini, belum terlihat adanya korelasi kuat bahwa vaksinasi, sekali maupun dua kali, menyebabkan kekebalan populasi meningkat secara apa yang ditunjukkan oleh grafik di atas. Jumlah penderita Covid-19 terus bertambah seiring penyebaran varian Delta dan dibutuhkan pendataan yang lebih akurat lagi, khususnya untuk breakthrough cases.

Menariknya berdasarkan Diagram 3 di bawah ini, sekalipun sekian puluh hingga ratusan ribu pengungsi Haiti menumpuk di Del Rio dan sekitarnya selama berbulan-bulan, taruhlah dari Juni hingga September 2021, namun tidak atau minim tercatat jumlah penderita Covid-19 di daerah tersebut dan sekitarnya.

Spoiler for :



Diagram 3. Gambaran penyebaran jumlah penderita Covid-19 menurut kota/kecamatan (county) di Texas per 13 Oktober 2021. Sumber


Mari kita bandingkan jumlah penderita Covid-19 di tiap county pada Diagram 3di atas dengan persentase penduduk tervaksin di tiap county pada Diagram 4 di bawah ini.


DIagram 4. Persentase penduduk tervaksin pada setiap country di Texas. Semakin pekat warnanya, semakin tinggi persentasenya. Diagram berdasarkan data terakhir per 10 Oktober 2021. Sumber


Berdasarkan Diagram 3dan Diagram 4 di atas, secara kasar kita bisa menyimpulkan bahwa ada kecenderungan pada county yang relatif besar persentase penduduknya sudah divaksin, justru jumlah kasus penderita Covid-19 juga relatif banyak. Atau mungkin Pemerintah Texas memprioritaskan country yang relatif banyak penderitanya untuk divaksin sebanyak mungkin.

Penulis masih sangat skeptis terhadap teori atau hipotesa yang mengatakan bahwa herd immunity suatu populasi baru dapat tercapai dengan baik jika minimal 70% populasi tsb telah divaksinasi. Tampaknya, sejauh ini itu meniru best practice di Israel yang efektivitasnya untuk pencapaian kekebalan massal itu masih dalam pemantauan.



Apalagi yang sudah terkena dan pulih dari Covid-19 pun diwajibkan divaksin. Bukankah sel T mereka lebih baik dalam melawan virus SARS-CoV2 daripada sel T yang dimiliki oleh orang-orang yang sekedar divaksin?

Yang mau divaksin, silakan.


Ini sekedar pemikiran, bukan saran. Daripada nanti salah pengertian dan ujung-ujungnya di-ITE-kan. Semoga kita semua masuk surga.

emoticon-Cool


Opini dan sumber:



Spoiler for spoiler:



Diubah oleh gagal.jadi.nabi 15-10-2021 12:38
phyu.03
dragunov762mm
tepsuzot
tepsuzot dan 7 lainnya memberi reputasi
8
3.1K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.