trikunprayogaAvatar border
TS
trikunprayoga
Apakah Hewan Bisa Tertawa?

Saudara kalian, maaf canda ^-^
sumber gambar

Suatu pagi yang cerah, bu guru berjalan memasuki sebuah kelas.
"Anak-anak, kita hari ini akan menggambar orang."
"Ok bu, tapi...saya gambar orangnya jelek bu," jelas salah satu anak dikelas.
"Gpp," kata bu guru.

Krik...krik...krik... Garing.

Oke, singkirkan lolucon yang garing. Kita sering tertawa ketika melihat atau mendengar sebuah hal, atau kejadian lucu dalam kehiduapan sehari-hari. Tertawa adalah salah satu bentuk reaksi kita terhadap lingkungan sekitar, tapi...apakah hewan juga bisa tertawa? Nyata memang ada, walau ini hanya sebatas hipotesis dengan beberapa pendekatan dari hasil penelitian tim peneliti.

Saat ini para peneliti memberikan hasil penyelidikan mereka menganai perilaku hewan saat melakukan interaksi sosial dengan kelompoknya. Dalam penyelidikan mereka tersebut, terdapat 65 spesies yang mengeluarkan vokal unik yang berulang-ulang saat mereka bermain. Tim peneliti yang mengamati hewan-hewan tersebut saat berinteraksi dengan kelompoknya, interaksi yang kita lihat saat mereka bermain memang seperti adegan berkelahi, namun terdapat suara berulang-ulang. Mungkin suara ini sebagai tanda agar mereka tidak berkelahi atau menjaga agar lawan interaksinya tidak agresif saat berinteraksi. Untuk mengenali apakah hewan bermain atau berkelahi, bisa dilihat dengan interaksi mereka yang berulang-ulang. Seperti anak kucing yang bermain dengan induknya, atau saudara-saudaranya. Juga, anak primata yang bermain dengan induknya. Mereka juga mengeluarkan suara yang berulang-ulang.

Ada banyak suara unik yang berulang-ulang saat mereka bermain, seperti dengungan Monyet Vervet (Chlorocebus aethiops), getaran ultrasonik Tikus (Rattus norvegicus), siulan dan kicauan lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) dan sebagian besar spesies primata, termasuk simpanse, gorila, monyet, dan babun. Mereka menunjukkan suara yang diperkirakan adalah ketawa mereka, dari tawa mereka yang terengah-engah saat bermain, gerakan bibir dan gerutuan, hingga jeritan. Meskipun sebagian besar merupakan mamalia, dua spesies burung, seperti burung Murai Australia (Gymnorhina tibicen), dan burung Beo Kea (Nestor notabilis), juga bersuara unik saat mereka bermain. Dalam sebuah studi di tahun 2017, tentang burung Beo Kea yang tinggal di Selandia Baru, para peneliti menemukan bahwa mereka merekam kicauan burung Beo Kea yang menurut mereka adalah suara tawa. Suara tawa yang menurut tim peneliti tersebut sebagai undangan bermain ke burung Beo Kea lainnya. Untuk saat ini belum diketahui apakah ikan, amfibi, dan reptil juga bisa tertawa. Dengan adanya penelitan seperti ini, memunculkan sebuah hipotesis mengenai asal mulanya tawa kita, kemungkinan berasal dari suara nenek moyang kita saat bermain.

Kemungkinan suara ha...ha...ha kita itu, adalah warisan dari nenek moyang kita dulu.

Sekian, terimakasih.


sumber:
https://www.livescience.com
https://www.nationalgeographic.com
https://www.cell.com


Diubah oleh trikunprayoga 01-10-2021 10:55
manumangoqty
catros
phyu.03
phyu.03 dan 21 lainnya memberi reputasi
22
4.8K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.