closeonmymindAvatar border
TS
closeonmymind
Kapan terjadinya Kiamat? Ternyata dapat diprediksikan secara illmah
Alqur’an juga dapat dijelaskan melalui ilmu pengetahuan 


Terjadinya kiamat telah dikabarkan sebagai berakhirnya kehidupan tertulis dalam lembar suci Al Qur’an. Namun kapan terjadinya tidak ada yang dapat mengetahui kecuali Sang Pencipta, manusia sendiri hanya diperintah untuk mempersiapkan bekal amal kebaikan dan mengimani datangnya hari itu melalui dituipnya terompet sangkakala. Pada kenyataannya, hal yang dipandang konspirasi tersebut merupakan salah satu dari fakta ilmiah.

Alam semesta berupa ruang hampa absolut yang hanya terdapat kekosongan dengan imbuan ruang kosmik didalamnya. Dengan kepadatan rata-rata 5,9 proton / meter kubik. Dimana diantara galaksi di setiap meter kubiknya terdapat kurang dari satu atom. Kehampaan yang menghasilkan tekanan rendah bernilai xero, diisi  gas Helium yang juga terkandung didalamnnya, membantu alam semesta dapat mengembang memperpanjang ukuran luasnya dengan sendirinya. 

Seperti halnya sebuah balon udara yang berkembang ketika ditiup. Menurut Erwin Hubble, materi alam semesta akan berjauhan satu sama lain seiring bertambahnya volume dan ukuran. Di masa lalu alam semesta lebih kecil dan jauh lebih kecil dari masa lalunya lagi. Di awali dengan titik yang meluas akibat dentuman besar (Big Bang), mengembangnya ini terbatasi oleh ruang dan waktu.

Menurut teori Relativitas Einsten, berkembang atau mengerutnya struktur keseluruhan alam semesta dapat dipengaruhi impuls kecil. Berarti dengan struktur alam semesta yang relatif, fleksibel dan dinamis, ketika daya kembangnya mencapai ambang batas elastisitas, seiring waktu alam semesta akan mengalami perlambatan.

Hal tersebut dimulai dengan penyatuan gravitasi pada ruang antar kosmik yang ikut mengembang menyesuaikan alam semesta. Penyatuan yang terjadi tak hanya melibatkan gravitasi planet dan benda kecil lainnya, gravitasi terkuat sendiri yang kita kenal dengan lubang hitam yang kini jumlahnya semakin banyak memenuhi ruang kosong antariksa, ikut berperan andil. Secara akumulatif, gravitasi yang mengumpul akan melawan hukum kehampaan udara sehingga pada akhirnya akan menimbulkan dentuman besar lain.

Disinilah, seperti halnya balon udara yang dapat meletus. Lewat dentuman besar lain akibat gravitasi inilah yang membuat alam semesta runtuh. Ditarik benang merah melalui teori Einsten dan Newton dalam penalarannya, disaat runtuhnya alam semesta itulah kiamat diperkirakan terjadi, dimana alam semesta hancur.

Rumus sederhana untuk sesuatu yang besar

Untuk waktu kapan terjadinya kiamat pun dapat dihitung. Einsten menganggap, ketika ruang angkasa merengang saat bertambahnya luas maka akan mempengaruhi waktu. Kecepatan cahaya yang menjadi jarak dalam ruang hampa, akan tetap sama dan tidak dapat disamai benda bermassa.

Dikutip dari NASA, masa benda dapat diukur tergantung berat gravitasi yang ada. sehingga masa benda dalam suatu planet atau asteroid tidak akan sama bila dipindahkan pada planet atau asteroid lain. Menurut hukum matematika turunan Einsten ini, fenomena kuantum dapat dijelaskan bagaimana membantu kita memprediksi ruang bentuk dan perilaku alam semesta ini.

Jika dari awal dalam artikel ini meluasnya alam semesta diibaratkan seperti bertambahnya volume sebuah balon sebab sama memiliki elastisitas menyerupai karet. Dengan mengunakan satuan modulus elastisitas sebagai ketetapan, kemudian disesuaikan dengan persamaan relativitas Einsten yang digunakan untuk menghitung energi besar tak terhingga.

Dimana tegangan dan rengangan dialami alam semesta, dan perbandingannya dinamakan modulus Young. Perubahan bentuk alam semesta yang mengembang diakibatkan gaya, dalam kondisi ini mengalami tegangan gesar dan rengangan geser, hal tersebut disebut modulus shear. Perpaduannya menjadikan ketetapan rumusan modulus elastisitas.

Kemudian modulus elastisitas disebandingkan dengan rumusan relativitas Einsten. Dimana pertambahan luas alam semesta dalam interval dimulainya hingga saat ini walau kerap mengalami pengerutan, namun tak pernah kembali ke bentuk awal dan awalnya lagi. Ini berarti, alam semesta telah melewati batas elastisitasnya.

Ditiap perluasan alam semesta dibagi ke dalam kurun-kurun tertentu, lalu dicari nilai konstantanya. Maka waktu kapan terjadinya kiamat dalam periode ke depan melalui percepatan gravitasi sebagai sebuah gaya yang menguat dan memicu ledakan, hasilnya dapat memprediksikan kapan ledakan tersebut terjadi melalui perhitungan sederhana pengabungan rumusan fisika diatas.

Ada yang mau berpendapat? silahkan agan-agan komen
Diubah oleh closeonmymind 01-10-2021 12:54
top242
ayubian
pilotugal2an541
pilotugal2an541 dan 25 lainnya memberi reputasi
16
8.6K
185
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.