kelabumalamAvatar border
TS
kelabumalam
Ekspektasi Orang Tua, Anak yang Mewujudkan


Selamat petang para Agan dan Sista. Apa kabar kalian? Semoga kabar kalian tetap baik sampai pergantian hari, ya. Tetap semangat juga untuk yang masih beraktivitas.

Semua orang di dunia ini pasti memiliki sebuah harapan yang belum bisa mereka wujudkan. Entah itu karena faktor ekonomi, pendidikan, atau mungkin keluarga. Beberapa faktor tersebut kadang mendorong orang-orang untuk mencari tokoh pengganti. Maksudnya membuat orang lain mewujudkan apa yang diinginkan oleh si pemilik mimpi.

"Emang ada, ya?"
Ada, dong, yang kayak gini.

Sebenarnya masih banyak faktor lain yang mempengaruhi hal tersebut, tapi di sini kita hanya membahas ketiga hal yang sudah disebutkan di atas, yaitu:

1. Ekonomi

Tidak meratanya persebaran masyarakat dan kurangnya lapangan kerja di setiap daerah merupakan beberapa hal yang dapat mempengaruhi perekonomian keluarga. Tak dapat dipungkiri bahwa setiap keluarga pasti ingin kehidupannya tercukupi, hal itu terkadang menuntut setiap anggota keluarga untuk ikut menghasilkan uang.


Biasanya hal ini terjadi di keluarga golongan ekonomi ke bawah. Untuk mewujudkan perekonomian yang mencukupi bagi keluarga mereka, ada beberapa orang tua yang menyuruh anak mereka bekerja serabutan bahkan mereka tidak mencoba untuk menyekolahkan si anak. Untuk memenuhi impian mereka yang ingin hidup berkecukupan atau malah menjadi orang kaya, mereka rela merenggut masa kecil anak mereka sendiri dan tidak membiarkannya untuk mengecap bangku pendidikan.

2. Pendidikan

Tak sedikit orang di Indonesia yang beranggapan jika semakin tinggi pendidikan atau gelar yang dimiliki seseorang, maka kesempatan untuk merebutkan posisi di luaran sana akan semakin mudah. Padahal belum tentu, gelar tidak menjamin semuanya. Selain itu, banyak orang tua yang ingin anaknya memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi daripada si orang tua.

Hal tersebut kadang membuat orang tua over kepada anaknya misal tentang jurusan, tempat, instansi, dll. Hingga tak sedikit orang tua yang memaksa anaknya masuk ke dalam bidang yang bukan passion-nya. Mereka beranggapan jika pilihan mereka adalah yang terbaik, padahal si anak memiliki bakat dan keahlian di bidang lain.

3. Keluarga

"Kamu harus jadi ini."
"Kalau udah gede, kamu jadi ini, ya."

Di faktor ini, tidak terlalu beda dengan faktor pendidikan. Bedanya, jika di faktor pendidikan mengatur tentang jurusan, instansi, dan sebagainya. Di faktor keluarga biasanya mengatur tentang apa yang dilakukan si anak seperti cita-cita. Mereka menaruh harapan di masa muda mereka ke pundak anak, mereka ingin melihat si anak ada dalam gambaran yang mereka impikan tanpa tahu apa yang diinginkan oleh anak mereka.

Percaya atau tidak, walau hal-hal di atas juga demi kebaikan, hal tersebut mampu mempengaruhi hubungan antara orang tua dan anak. Kenapa? Karena si anak merasa tidak ada kesempatan untuk mengungkapkan apa yang diinginkannya dan menjadikan si anak tertutup. Perlu diingat juga kalau tidak semua orang tua seperti penjabaran di atas.

Semoga thread ini dapat membantu dan bermanfaat buat siapa pun yang membacanya. Thread ini tidak bermaksud untuk menyinggung pihak mana pun. Sampai bertemu di thread selanjutnya.

Kelabu Malam,
Gresik, 6 Oktober 2021


zulmusarofah
delfatesting260
iblast867583
iblast867583 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.7K
73
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.