falashafAvatar border
TS
falashaf
Drama Sekolah : Enak Luring atau Daring?


Sudah lebih dari sebulan pemerintah memutuskan untuk memperbolehkan pembelajaran tatap muka di beberapa daerah.

Hal ini dilakukan sejak menurunnya jumlah kasus positif covid di berbagai daerah dan efektifnya pemberlakuan PPKM.

Sebelum adanya kegiatan tatap muka di berbagai daerah, pihak sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh atau via daring. Hal ini sangat dikeluhkan oleh sebagian besar orang tua.




Banyak yang mengeluh, pembelajaran daring sangat tidak efektif karena materi tidak sepenuhnya tersampaikan oleh guru pengampu. Guru lebih banyak memberikan penjelasan yang dikirimkan lewat grup chat dengan penjelasan dari video.

Tapi, tahukah para orang tua. Hal yang sama juga dikeluhkan oleh para guru lho. Mereka pun juga tidak sepenuhnya enjoy dengan kegiatan memberi pelajaran lewat grup chat.

Sensasi bertemu dengan murid adalah salah satu yang diidamkan oleh para guru. Terlebih ketika awal tahun pelajaran, murid pertama kali masuk. Hal yang ingin diketahui oleh para guru adalah bagaimana tingkah laku murid pertamanya, mengenal kepribadiannya, kemudian guru akan sangat tau bagaimana cara menghandle murid baru nya nanti.

Topik ini memang emak angkat dari pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi emak sebagai wali murid dan juga pengalaman pribadi emak yang pernah jadi pengajar.


Lha kan emak ngajarnya bukan pas jaman corona?


Iya. Memang. Tapi beberapa dari teman sejawat emak diluar sana juga mengeluhkan hal yang sama kok.


Mereka juga butuh pembelajaran tatap muka (PTM).




Disini memang emak sebagai orang tua juga merasakan bagaimana susahnya mengajarkan kepada anak tugas-tugas mereka, sementara materi tidak terjabarkan dengan langsung.

Sungguh sangat membuat emak naik darah. Para emak diluar sana juga demikian kah?

Kalau iya, berarti kita senada seirama mak.

Mungkin perdebatan antara orang tua dan anak tidak akan terjadi jika orang tua berinisiatif untuk memberikan les tambahan. Mendatangkan guru privat yang lebih mengerti dan yang sesuai dengan jenjang pendidikan si anak.

Tentunya, itu membutuhkan biaya tambahan yang sudah diatur sedemikian rupa sebelumnya.

Lalu, bagaimana dengan orang tua yang belum mampu memberikan les tambahan?

Solusinya bagaimana dong mak?

Saran emak sih, deketin gurunya. Banyak bertanya tentang perkembangan si anak. Dan jangan malu bertanya mak.

Guru akan membantu orang tua yang anaknya lemah dalam pembelajaran dikala daring. Mereka akan memberikan solusi jika orang tua mau sharing dengan guru. Bagaimana seharusnya yang dilakukan terhadap anaknya.

Hal yang demikian itu juga disukai guru lho mak, jangan salah. Guru jadi lebih tau kalau orang tua juga pengen memajukan sang anak bareng-bareng. Dan orang tua juga tidak lagi merasa guru lepas tanggung jawab. Karena keduanya bekerja bersama-sama. Sama-sama ingin mencerdaskan generasi bangsa.


Kenapa emak berkata demikian?


Ya, karena mungkin ada sebagian orang tua diluar sana yang masih berfikiran

"Kan itu udah jadi tanggung jawabnya guru. Guru dibayar ya untuk mendidik"


Memang betul, tugas guru mendidik. Tapi beban dan tanggung jawab mereka sangat berat. Beban untuk mengajarkan materi secara maksimal tidak bisa dilakukan sepenuhnya karena terkendala pandemi. Sementara tanggung jawab mereka juga sama beratnya. Ada laporan-laporan yang harus mereka sampaikan disetiap bulannya kepada kepala sekolah. Perkembangan murid-murid mereka. Belum lagi lampiran berkas-berkas yang harus disetorkan kepada pengawas sebagai persyaratan untuk bisa merasakan tunjangan yang dinanti-nanti ditiap tiga bulan sekali atau bahkan enam bulan sekali.

Menurut emak, tugas guru dan orang tua disini sama beratnya.

Daring maupun luring pun sama susahnya.


Tinggal kita sebagai orang tua harus bisa bijak mengatasi kesulitan pembelajaran putra putri kita dengan cara masing-masing. Sharing dengan wali kelas/guru, mendatangkan guru les privat, atau mengajarkan sendiri dengan ilmu yang pernah kita tempuh semasa sekolah dulu.

Akan selalu ada hikmahnya disituasi seperti ini. Kita bisa lebih sering bersama keluarga dan tau bagaimana perkembangan pendidikan putra putri kita. Kita lebih menghargai orang lain. Menghargai guru, dan bagaimana mereka berusaha keras untuk menjadikan putra putri kita berpendidikan dan beragama dengan baik.

Demikian thread yang sedikit curhatan dari emak. Yuk kita lewati ini semua dengan sabar dan ikhlas. Semoga pandemi segera berlalu, sehingga kita bisa beraktifitas seperti sedia kala.

Stay safe and healthy ya buat AganSist sekaskus raya diluar sana.

Jangan lupa klik juga thread yang masih nyambung sama thread emak yang ini

Berbagi Kebaikan Tak Melulu Soal Materi

Selamat Bekerja Pak, Jangan Lupakan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa


Malang, Awal Oktober 2021

Salam Hangat
Emak Berdaster
blezzernet
eyefirst2
cheria021
cheria021 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
4.1K
103
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.