Hari Perempuan Internasional, 27 Sampul Majalah Ini Menjadi Ikon Perubahan Dunia

Menjelang tahun 1840an, waktu yang dibutuhkan untuk proses pemotretan telah berkurang menjadi hanya beberapa menit. Di zaman Victoria, proses untuk sebuah foto membutuhkan waktu sekitar 30 detik. Dalam praktiknya, siapa pun yang duduk untuk dipotret harus berdiam diri tidak bergerak selama setengah menit.

Akan tetapi anak-anak kecil pada zaman itu tidak berbeda dengan anak zaman sekarang. Mereka sulit diatur untuk duduk diam bahkan ketika berada di studio fotografer. Mereka menangis, menggeliat dan terus-menerus tidak bisa tenang. Hanya orang tua yang bisa membuat anak mereka tenang untuk diambil gambarnya.


Banyak keluarga yang suka berpose untuk dipotret bersama keluarga mereka. Tetapi mereka yang hanya ingin merekam anak-anak mereka di sebuah film melakukannya dengan cara yang sangat aneh. Anak-anak tetap didampingi oleh ibu atau pengasuh mereka. Tetapi mereka harus bersembunyi agar tidak terlihat dalam sesi pemotretan.

Alhasil mereka menyamar dalam sebuah tirai atau selimut. Beberapa wanita dan pengasuh bahkan bersembunyi di balik furnitur. Mereka juga memegangi anak mereka dengan tangan agar tidak banyak bergerak. Atau duduk bersembunyi di kursi dengan bayi di pangkuan mereka. Banyak dari mereka yang tetap terlihat karena hanya menutupi dengan kerudung mereka yang mencolok.


Ada beberapa dari mereka yang tidak terlalu repot menyamar dan hanya memalingkan muka ke belakang. Sebagian besar penutup terbuat dari kain. Oleh karena itu, kain penutup tersebut sering terlihat seperti burqa. Tidak semua ibu dan pengasuh berhasil bersembunyi di balik latar belakang.

Di beberapa foto, terlihat tangan mereka masih nampak di belakang anak-anak mereka. Beberapa orang tua bahkan terlihat mengintip dari belakang putri mereka. Senyum dan gerakan yang susah untuk ditangkap kamera terlalu lama. Karena itu, anak-anak didorong untuk tetap menjaga wajah mereka tetap lurus.


Para fotografer menggunakan berbagai trik untuk membantu mereka fokus. Mereka menempatkan burung atau monyet peliharaan di studio mereka. Beberapa bahkan merekomendasikan untuk membius anak kecil dengan opium untuk membuat mereka tetap tenang selama proses pemotretan.


Foto-foto itu kemudian dikenal sebagai fotografi ibu tersembunyi. Hasil foto tersebut tidak lain hanyalah sebuah karya fotografi pada saat itu. Tetapi faktanya, hal tersebut terlihat lebih menyeramkan pada masa sekarang.