Kisah Pria Yang Menyelamatkan Dunia Dari Perang Dunia III

Roller Coaster Big Dipper adalah wahana utama Battersea Park Fun Fair dan telah beroperasi sejak 1951. Meskipun relatif aman berdasarkan standar modern, Roller Coaster Big Dipper memberikan sensasi yang tidak tersedia di tempat lain pada saat itu. Roller coaster tersebut beroperasi di atas ketinggian 15 meter dan mempunyai jalur yang curam dengan sudut terjal, serta terdapat terowongan pendek yang gelap. Roller Coaster Big Dipper terdiri dari tiga gerbong, yang masing-masing dapat menampung delapan penumpang. Di setiap tengah gerbong, duduk seorang tukang rem yang bertugas mengerem secara manual saat roller coaster mendekati tikungan.

Wahana tersebut pernah beberapa kali mengalami insiden kecelakaan selama beroperasi kurang lebih 21 tahun. Pada tahun awal operasinya, sebuah kabin kosong di salah satu gerbong tergelincir, membuat beberapa penumpang terjebak selama sekitar 20 menit. Tidak ada yang terluka pada kejadian itu, tetapi pada tahun 1968 seorang wanita patah lengannya ketika roller coaster dalam perjalanan kembali ke stasiun penumpang. Selang beberapa tahun kemudian, kebakaran membuat kerusakan besar pada wahana tersebut, menyebabkan berhenti beroperasi selama beberapa bulan. Namun, semua insiden tersebut relatif kecil, dibandingkan dengan yang terjadi pada 30 Mei 1972.


Cuaca sangat bagus pada hari itu dan para pengunjung mengantri untuk menikmati wahana roller coaster Big Dipper di Battersea Park Fun Fair. Carolyn Adamczyk remaja berusia 14 tahun ikut mengantri untuk menunggu gilirannya tiba. Itu adalah liburan akhir semester dan Carolyn mengunjungi taman hiburan bersama beberapa temannya. Tiba giliran Carolyn bersama temannya menaiki wahana roller coaster Big Dipper dan semuanya berjalan seperti biasanya, dengan kabin roller coaster diderek ke atas untuk menimbulkan efek kejutan yang pertama.

Mereka semua berada di setengah perjalanan ketika bencana itu datang. Kabin-kabin roller coaster terlepas dari gerbongnya dan berjalan mundur menuju stasiun penumpang dengan kecepatan tinggi. Kabin-kabin tersebut membelok tajam, menyebabkan gerbong terakhir tergelincir. Dua gerbong lainnya menabrak roller coaster kedua yang sedang menunggu antrian di stasiun penumpang.


Sebagian besar gerbong tidak dapat dikendalikan oleh petugas yang mengoperasikan rem secara manual. Menyebabkan beberapa kabin terlepas dari gerbongnya. Lima anak meninggal akibat kecelakaan tersebut dan 13 orang lainnya terluka. Wahana tersebut, segera ditutup dan penyelidikanpun dimulai. Namun, wahana lain di taman hiburan tersebut terus beroperasi dengan pengunjung yang menikmati wahana lain di bawah bayang-bayang roller coaster yang mematikan.

Seorang manajer dan seorang insinyur dari taman hiburan itu akhirnya didakwa melakukan pembunuhan dengan jaksa menyatakan taman hiburan itu sebagai perangkap kematian. Meskipun demikian, kedua terdakwa akhirnya dibebaskan dari tuduhan tersebut. Tidak ada ganti rugi atau pendampingan yang ditawarkan kepada para korban dan taman hiburan itu sendiri tidak menghadapi sanksi apapun dari pemerintah setempat bahkan sanksi secara finansial.


Namun insiden tersebut membuat nasib taman hiburan Battersea Park Fun Fair berubah. Dengan ditutupnya atraksi utama, wahana roller coaster Big Dipper dan kecelakaan itu masih amat segar di benak pikiran publik, popularitasnya pun menjadi berkurang dan ditutup untuk terakhir kalinya hanya selang dua tahun kemudian. Saat ini masih ada sedikit tanda bahwa taman hiburan tersebut pernah berdiri di daerah itu. Tragedi yang terjadi pada wahana roller coaster Big Dipper pada tahun 1972 tetap menjadi salah satu kecelakaan taman hiburan terburuk yang pernah terjadi di Inggris namun jarang dibicarakan, korbannya juga jarang sekali diingat. Kecelakaan yang merenggut lima nyawa anak muda telah terhapus dari sejarah.