• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kisah Siddhartha Gautama, Keseimbangan Antara Kebahagiaan Dan Penderitaan

ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Kisah Siddhartha Gautama, Keseimbangan Antara Kebahagiaan Dan Penderitaan

Dari sekian banyak cerita yang ada di dunia, kisah Siddhartha merupakan salah satu kisah yang menunjukkan apa itu kebahagiaan yang sesungguhnya. Sebenarnya, kebahagiaan adalah sesuatu yang abstrak dan tak jelas bentuknya karna yang disebut kebahagiaan hanya bisa dirasakan, bukan dilihat. Karna itulah tolak ukur kebahagiaan itu sendiri amatlah tidak jelas.

Apakah memiliki banyak harta membuat seseorang menjadi bahagia? Apakah jauh dari penderitaan membuat seseorang merasa bahagia? Apakah hidup tanpa memiliki kecemasan merupakan tolak ukur kebahagiaan? Jika Agan Sista kesulitan menjawabnya maka marilah kita bahas sejarah singkat tentang Siddhartha.



Sekitar tahun 623 sebelum masehi, di sebuah negara di kaki gunung himalaya, lahirlah seorang pangeran bernama Siddhartha Gautama. Dikala itu ayahnya memiliki sebuah pemikiran yang unik di dalam kepalanya yakni membesarkan putranya jauh dari segala penderitaan yang ada di dunia.

Akhirnya sang raja pun menutupi istana dengan dinding yang begitu tinggi agar siddhartah tidak tahu tentang dunia luar. Dia memanjakan anaknya dengan beragam kenikmatan duniawi berupa makanan yang lezat, pakaian yang mewah, pelayan muda nan cantik serta kekuasaan untuk memenuhi apapun keinginannya. Dengan demikian Siddhartha pun tumbuh tanpa mengenal kejamnya kehidupan.

Namun karna dia tumbuh seperti itu secara perlahan dia merasakan kekosongan dalam dirinya. bagaimanapun, setiap hal yang dia inginkan selalu dituruti tanpa susah payah sehingga segala hal menjadi tidak lagi berarti.

Dan akhirnya Siddhartha pun mengalihkan perhatiannya pada dunia luar. Di suatu malam dia menyelinap keluar dari istana dan pergi ke desa setempat. Apa yang dia lihat amat mengejutkannya karna untuk pertama kalinya dia pun melihat 4 tahap kehidupan yang fana yakni lahir, tua, sakit dan mati. Sebuah lingkaran kehidupan yang penuh dengan penderitaan.



Akhirnya Siddhartha pun kebingungan. Seumur hidupnya dia selalu diberikan kenikmatan duniawi hingga tak lagi mengerti apa yang dinamakan kebahagiaan dan karnanya dia pun memilih kabur dari istana dan melepas seluruh kenikmatan duniawi yang dia punya.

Akhirnya Siddhartha pun menyiksa diri dengan berbagai macam penderitaan. Penyakit, kelaparan, kesepian dan kedinginan, dia hidup sebagai gelandangan dan menyiksa dirinya sendiri demi sebuah pencerahan. Namun pencerahan itu tidak pernah datang. Sebaliknya, dia malah tidak mengerti apa yang sebenarnya dia lakukan tak peduli bertahun-tahun telah berlalu.

Segala kekayaan hidup yang ayahnya berikan tidak membuatnya bahagia namun penderitaan juga tidak membuatnya bahagia. Dia pun sadar bahwa apa yang sudah dia lakukan selama ini tidak membimbingnya kemanapun.

Akhirnya, Siddhartha pun membersihkan tubuhnya di sungai lalu duduk di bawah pohon bodhi dan merenung selama 49 hari. Dia pun mencapai sebuah bentuk pemahaman mengenai apa arti dari kehidupan.

Orang kaya menderita akibat kekayaannya sedangkan orang miskin menderita akibat kemiskinannya. Tak peduli apa yang manusia lakukan manusia tidak akan lepas dari apa yang disebut penderitaan dan karnanya manusia harus menerima penderitaan sebagai bagian dari hidup itu sendiri. Karna adanya penderitaanlah kita bisa merasakan apa yang disebut kebahagiaan dan inilah yang disebut dengan harmoni kehidupan. Siddhartha pun menuliskan tentang ini dalam pengandaian sebuah kecapi.

Quote:


Akhirnya Siddhartha mencapai bentuk pencerahan yang sempurna dan sejak saat itu Siddhartha pun dikenal sebagai Samyaksam-Buddha.



Dari Siddhartha kita belajar bahwa hidup adalah sebuah bentuk keseimbangan. Terlalu banyak kebahagiaan hanya akan menjadikan hidup kita hampa dan terlalu banyak penderitaan adalah racun yang dapat membunuh diri kita sendiri.

Konsep yang sama bisa kita temukan dalam masalah hidup. Banyak orang mencoba menghindari masalah karna masalah hanya akan membimbing seseorang menuju penderitaan namun sesungguhnya masalah adalah sesuatu yang membuat manusia belajar dan berkembang. Hidup tanpa masalah bukanlah hidup namanya.

Banyak yang bilang bahwa makanan akan terasa lebih lezat bila kita merasa lapar, air akan terasa lebih segar saat kita merasakan panas, nenas akan terasa lebih manusi bila kita menaburinya dengan garam dan hidup akan terasa lebih bermakna saat kita diserang penyakit. Sesungguhnya semua itu adalah contoh-contoh kecil dari kebahagiaan yang terasa lebih besar saat kita berhasil melampaui penderitaan.

Jadi, apakah sekarang Anda bahagia?

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.


sumur
tono3ryu
pandalepas80
zatilmutie
zatilmutie dan 27 lainnya memberi reputasi
28
5.8K
81
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.