Kalimat di atas masih saja sering terucap dari para orang tua untuk menakuti anak agar bisa terkendali dan nurut. Sebenarnya kalimat itu mungkin tidak bermaksut untuk menjelekkan pesantren mana pun. namun bayangan pesantren di kepala anak akan menjadi kacau mengerikan dan jatuh mental saat benar-benar masuk pesantren karena paksaan orang tua yang selalu memberikan gambaran buruk tentang pesantren.

Memang ada beberapa pesantren khusus untuk rehabilitasi mental yang akan cocok dalam pembenahan tingkah laku. ada pula pesantren khusus rehabilitasi narkoba, ada pula pesantren yang semi militer.

Pesantren adalah tempat pendidikan dan pengajaran yang bersistem 24 jam tanpa ada kata istirahat. dari bangun tidur pagi hari 1 jam sebelum adzan subuh hingga tidur malam jam 22.00 semua ada unsur balutan pendidikan.

Sistem pesantren adalah estafeta sistem model pendidikan lama dari nusantara lama, dimana sang murid yang mendatangi guru untuk digembleng dan diberikan ilmu serta pengetahuan dengan memakan waktu yang lama hidup bersama di lingkungan sang guru hingga batas waktu ke lulusan akhir.

Selamanya anak akan ada ikatan batin kepada orangtuanya, meski tidak langsung menghadapi anak karena sedang belajar di pesantren, namun orang tua tidak bisa lepas sepenuhnya dari tanggung jawab moril  serta materil.

anak masih dukungan berupa doa dan nafkah halal dan berkah dari orang tuanya, pesantren juga butuh materi untuk merawat tempat tinggal santri (asrama) beserta sarana prasarananya.

Demikianlah, auto auto itu tidak ada di pesantren dimana pun itu. semua kembali kepada sang orang tuanya yang meberi nafkah lahir dan batin kepada belahan jantungnya.

Cendolnya gan....



Rate Max ya....