mataduniawiAvatar border
TS
mataduniawi
ASN 'Tua' Jadi Pejabat, Gubsu Umpamakan Kitab Suci: Mau Dibuang Tak Bisa

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi melantik sejumlah ASN yang sudah mau pensiun menjadi pejabat eselon III. Edy memberi analogi kitab suci soal alasan melantik para pejabat tersebut.


"Seperti Al-Qur'an atau kitab Injil. Itu mau dibuang tak bisa, mau dibaca sudah kabur. Ya sudah disimpan aja," ucap Edy usai pelantikan para pejabat di rumah dinas Gubsu, Medan, Rabu (29/9/2021).

Edy mengatakan tidak ada batasan usia untuk pejabat eselon III. Namun dia mengatakan ada batasan usia untuk pejabat eselon II, yakni maksimal 56 tahun.

"Inilah sisa-sisa yang mencapai umur, masuk ke eselon III itu kan nggak ada batasan umur. Kalau ada batasan terus orang ini ke mana nanti. Tapi masuk ke eselon II itu harus dibatasi, usianya 56 tahun," ujarnya.

Beberapa pejabat yang dilantik Edy sudah berumur 57 tahun dan ada yang 3 bulan lagi mencapai masa pensiun.Edy meminta para pejabat itu tetap bekerja maksimal.

"Harus bermartabat tetap, jadi paling tidak dia akan berbuat sampai usianya berakhir," tuturnya.

Dia mengatakan para pejabat eselon III berperan sebagai penyambung antara pejabat perencanaan dan pelaksanaan. Dia meminta para pejabat yang baru dilantik benar-benar bekerja.

"Alangkah bahayanya andaikata anda tidak mahir. Bahayanya seorang gubernur mempunyai eselon III, ada seperti tiada," ucapnya.

=====

Hmmm pernyataan-pernyataan polos dari seorang Gubernur. Salutlah dengan kejujurannya. Gambaran di mata publik jadi jelas bahwa memang ada yang salah di sistem birokrasi saat ini. Mari kita baca lagi pernyataan dari pak Gubsu."

"Seperti Al-Qur'an atau kitab Injil. 
Itu mau dibuang tak bisamau dibaca sudah kabur. Ya sudah disimpan aja," 

Ini menunjukkan prioritas ke sekian orang itu berkompeten apa tidak, mau berkontribusi apa tidak nantinya, terserah. Ini barang antik. Wajib disimpan, ditaruh di rak tinggi karena memang sudah waktunya. Yang penting sudah mentaati aturan yang berlaku saat ini.

Jelas terlihat pengangkatan untuk yang 'tua' bahkan ada yang 3 bulan lagi mau pensiun itu dipaksakan. Bingung mau diapakan. Dibuang gak bisa, ya disimpan saja sekalipun gak begitu berdaya guna (sesuai dengan analogi yang dipakai pak Gubsu).

Di sini TS pengen sampaikan ya ke orang-orang pintar pembuat aturan-kebijakan, emang aturan yang sudah tertulis itu gak bisa diubah apa? Kalau sudah terbukti ada yang gak beres ya direvisilah bambang. Masa dibiarkan berlarut-larut dari generasi ke generasi. Ya kecuali memang kompak ujung-ujungnya ntar kepengen jadi kayak kitab suci tua. Nambah-nambahi beban rak buku (Dikembangkan dari analogi pak Gubsu).

Eselon III itu levelnya kepala bidang loh. Apa jadinya andai diisi oleh orang yang tidak berkompeten di bidang yang dia pimpin. Level di bawahnya, para kepala seksi bakal dibikin repot demi menutupi kinerja pimpinannya yang gak becus. 

Andai memang ada orang yang tidak berkompeten setingkat eselon III, ini amat miris bung. Emang kamu dulu waktu masih muda - masih jadi staff ngapain aja?Kalau benar-benar bekerja sesuai sumpah, sesuai dengan tupoksi yang tertulis indah harusnya udah jago saat menjabat di posisi lebih tinggi.

Kalau di swasta ya, contoh di bidang marketing. Merangkak dari bawah jadi sales lapangan. Ketemu langsung dengan customer. Tahu bagaimana menghadapi beragam tipikal calon pembeli. Mental pun terasah tajam karena sering ditolak baik secara halus maupun kasar. Kalau capai target dan mampu memunculkan inovasi-inovasi gak perlu waktu lama di posisi staff, bisa-bisa kurang dari setahun sudah diangkat jadi supervisor. Di posisi ini jiwa kepemimpinan bakal diuji luar biasa, harus pintar memengaruhi tim, memotivasi, mengarahkan dengan jelas dan buat orang bekerja dengan hati bukan dengan terpaksa. Apalagi saat jadi manajer tentu tanggung jawab semakin besar dari sebelumnya, kemampuan pun jelas harus lebih.

Nah kira-kira ada gak Direktur akan bilang begini kepada para manajernya, "Alangkah bahayanya andaikata anda tidak mahir." Sebab para Direktur tahu betul, gak perlu ada rasa khawatir karena untuk mencapai posisi manajer itu perlu kerja ekstra keras, perpaduan cantik antara hard skill dan soft skill. Seseorang di posisi itu sudah menunjukkan dia memang terbukti berkompeten.


Di swasta, tak peduli kamu masih anak muda usia 20 tahunan. Kalau pantas, kamu akan di atas. Dan kalau kamu tak pantas ya gak perlu nunggu tua pasti dibuang! Andai cara main di pemerintahan juga seperti ini. Ah mimpi...


sumber
m0de83g0
m0de83g0 memberi reputasi
1
984
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.