Praktik prostitusi bermodus pijat plus yang melayani sesama jenis di Solo, Jawa Tengah, dibongkar polisi. Polisi mengungkap pelaku mematok tarif bervariasi.

"Dari proses pembayaran kalau pijat plus dengan tarif Rp 250 ribu, tersangka menerima Rp 100 ribu. Dari Rp 350 ribu dapat Rp 150 ribu. Dan tarif Rp 400 ribu tersangka menerima Rp 160 ribu," kata Direskrimum Polda Jateng, Kombes Djuhandani Rahardjo Puro, dalam jumpa pers di kantornya, Senin (27/9/2021).

Djuhandani mengatakan polisi telah menetapkan bos dalam bisnis itu, seorang pria berinisial D (47) sebagai tersangka. D selama ini mendapat bagian dari uang yang diberikan pelanggan kepada para terapis.

Pijat plus sesama jenis itu sudah dilakukan D dan para terapisnya sekitar 5 tahun lalu. Namun aktivitas mereka disebut semakin intens pada dua tahun terakhir.

"Praktik ini sudah berjalan kurang lebih lima tahun dan aktif dua tahun. Jadi buka lima tahun tapi aktif terakhir dua tahun," katanya.

Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti antara lain body lotion, uang, obat perangsang, dan ponsel.

Praktik yang dilakukan di indekos Banjarsari, Kota Surakarta itupun bervariasi, salah satunya melayani threesome. Kepada polisi, D menawarkan layanan mereka tersebut lewat media sosial.

"Ada juga praktik threesome dengan pasangan suami istri dengan satu terapis. Ini di luar. Akan kembangkan sejauh mana. Tapi tujuan kita akan bersihkan, situasi aman, kondusif, bebas dari penyakit masyarakat," jelasnya.

Tersangka dijerat dengan Pasal 2 Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang dan pasal 296 KUHP tentang memudahkan perbuatan cabul. Sedangkan ancaman hukumannya yaitu 3 tahun sampai 15 tahun penjara.

=====

TS penasaran sebenarnya apa saja faktor penyebab seseorang laki-laki punya orientasi sex menyimpang menjadi pecinta sesama jenis atau homoseksual. Tiga sumber teratas di mesin pencarian google tampaknya kompak menyebut faktor-faktor penyebab seseorang itu gay atau homseksual antara lain:
1. Genetik
2. Hormon
3. Bentuk Otak
4. Trauma Masa Kecil
5. Lingkungan Pergaulan atau Faktor Sosial

Untuk lebih lanjut bisa check sumber-sumber di bawah. Nomor 1 sampai 3 membuat TS merenung. Wah repot juga ya kalau faktor penyebabnya dari bawaan lahir. Tapi jujur saja, secara pribadi ada rasa ragu. Jangan-jangan penelitian tersebut hanyalah permainan untuk mendapatkan pembenaran bagi pelaku sex menyimpang.

Kenapa TS beropini demikian karena di dalam kitab suci yang TS yakini Tuhan melarang keras para pelaku sex sesama jenis. Tuhan menyebutnya sebagai perbuatan yang melampaui batas. Bahkan sejarah mencatat satu kaum dijungkirbalikan dan dihujani dengan batu-batu panasoleh Tuhan saking murkanya dengan perilaku seperti itu. Kalau di forum ini ada yang punya kapasitas untuk menjelaskan (membuktikan) kebenaran faktor penyebab nomor 1 sampai 3 silahkan nongol ya.

Kemudian faktor penyebab nomor 4. Trauma masa kecil. Korban sex homoseksual berpotensi menjadi pelaku di masa depan. Ada semacam dendam untuk melakukan hal serupa dengan orang yang dulu sudah menyakitinya. Dia kepengen sebanyak mungkin orang merasakan apa yang dulu dia derita. Dalam kacamatanya bila hal demikian terjadi barulah dunia disebut adil.

Lalu yang terakhir adalah pergaulan. Biasanya berawal dari ikut-ikutan. TS masih ingat betul, dulu di SMP kami ada perpustakaan tapi selama TS bersekolah di sana tidak pernah dipakai. Saat di kelas 2 betapa kagetnya TS ternyata di dalamnya ada praktik terlarang sesama jenis, itu dilakukan bukan hanya oleh siswa yang bersekolah di sana tetapi juga pemuda-pemuda kampung. Mereka beraksi di malam hari. (gak usah nanya ada satpam apa nggak, SMP kami itu terpencil jauh dari permukiman warga, bertetangga dengan kebun karet). Terbongkarnya karena tercium bau minuman beralkohol yang menyengat saat kami sedang kerja bakti bersih-bersih ilalang sekitar perpustakaan yang bangunannya terpisah dari bangunan lain. Pelakunya ketangkap basah, masih tergeletak dalam perpustakaan tanpa busana. Ada dua pasang. Tiga orang bukan siswa. Satu siswa langsung dikeluarkan dari sekolah. Anak kelas 3. Katanya dia ikut begituan karena ikut-ikutan. Syukurlah TS sekalipun dulu kecil-kecil hidup di kampung dengan pergaulan keras,  pernah  candu dan jadi pengedar VCD mantaf-mantaf, tapi gak sampai terjerumus ke lembah penyuka sesama jenis.

Dan mumpung masih bahas topik ginian, TS cuma mau pesan, kalau ada cowok yang melambai di lingkaranmu jangan diladeni. Dia harus sadar kalau perilakunya itu menyimpang dan tidak pantas. Parahnya ya yang beberapa kali TS temui orang-orang malah meladeni, malah ikut-ikutan kayak melambai juga. Dia justru akan merasa diterima dan biasa saja hingga makin menjadi-jadi. Dan kalau agan sampai digoda maka kita yang cowok tulen wajib tegas. Seperti yang TS lakukan saat dipijat. Pasang mata melotot, bentak saja, jika perlu kepalkan tangan ke arah mukanya.

Sekian share dari TS. Maaf kalau ada pihak yang kurang berkanan. Semua bebas berkomentar di lapak bawah. Terima kasih