Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

harbisindoAvatar border
TS
harbisindo
Indonesia Bersiap Menjadi Pemain Baterai Kendaraan Listrik Dunia


Bisnis, JAKARTA — Indonesia digadang-gadang akan menjadi salah satu pemain baterai kendaraan listrik di dunia pada 2027. Pemerintah melalui PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation, telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mewujudkan harapan tersebut.

Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM Agus Tjahajana mengatakan bahwa Indonesia Battery Corporation (IBC) akan menjadi pemain dunia pada 2027.

Perusahaan itu disebut telah memiliki strategi hingga 2027 mencapai target tersebut. Pada 2021–2023, IBC akan memulai pembangunan pabrik hulu seperti smelter dan pabrik peleburan. Kemudian membangun konstruksi pabrik baterai untuk kendaraan roda dua dan Energy Storage System (ESS) serta manufaktur electric vehicle (EV) skala kecil dengan sel baterai impor.

Selanjutnya pada 2024–2026, IBC ditargetkan menjadi pemain global untuk material mentah serta pemain di tingkat regional untuk EV baterai. Upaya ini ditempuh dengan konstruksi pengolahan baterai untuk memenuhi persyaratan kendaraan baterai roda dua dan empat serta ESS.

Pada periode yang sama, IBC akan memulai produksi hulu serta meningkatkan produksi manufaktur EV untuk kebutuhan domestik. Terakhir pada 2027, IBC ditargetkan berekspansi menjadi pemain EV baterai dunia dan di tingkat regional.  Langkah tersebut diikuti dengan ekspansi kapasitas hulu dalam skala global, perluasan kapasitas pabrik baterai untuk roda dua dan empat serta ESS untuk skala global. 

IBC juga akan memasok EV baterai untuk pasar domestik, regional dan global serta pendirian pabrik daur ulang untuk skala global dan regional pada 2027.

“Kalau semuanya selesai, IBC bisa menyumbangkan sekitar US$25 miliar untuk GDP, bisa menyerap 23.000 orang [tenaga kerja] dan untuk trade balance sekitar US$9 miliar. Ini kalau sukses,” katanya saat webinar Mineral for Energy, belum lama ini.

Baca : Setumpuk PR Pemerintah Menuju Kancah Kendaraan Listrik Global 

Sejalan dengan itu, IBC ditargetkan membangun 900.000 stasiun pengisian baterai dan 6.000 fast charging station untuk kendaraan listrik hingga 2035. 

“Ke depan akan terus dikembangkan dengan target 900.000 medium charging station yang dibangun, dan 6.000 fast charging station di tahun 2035,” katanya Selasa (13/9/2021). Pemerintah berharap apabila rencana tersebut berjalan sesuai rencana, Indonesia akan menjadi hub Asean dan dapat mengekspor sekitar 340.000 unit kendaraan listrik untuk Asean pada 2030. Upaya ini akan memakan investasi sekitar US$15,3 miliar.

IBC dibentuk oleh empat BUMN yaitu Mining and Industry Indonesia (MIND ID), PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk.

Saat ini, IBC memiliki 32 titik stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di 22 spot dan 33 titik stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBLU) di sejumlah wilayah di Indonesia. 

Pembangunan stasiun pengisian dan penukaran baterai itu dilakukan oleh Pertamina dan PLN. Menurut Dany, tiap perusahaan memiliki tugas masing-masing membangun ekosistem industri kendaraan listrik Tanah Air.  

Direktur Utama IBC Toto Nugroho sebelumnya juga menyampaikan keyakinannya bahwa baterai kendaraan listrik yang akan diproduksi perseroan bisa kompetitif di pasar luar negeri.Menurut dia, dengan menggandeng dua pemain besar global baterai kendaraan listrik, yakni konsorsium LG dari Korea Selatan dan konsorsium Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari China untuk membangun industri baterai kendaraan listrik dari hulu ke hilir secara terintegrasi, akan memberikan keunggulan yang kompetitif bagi baterai yang akan diproduksi.

"Dengan keunggulan kami ada di integrasi ini, kami sudah melihat secara keekonomian baterai-baterai kami bisa kompetitif sampai ke pasar Eropa, China, dan Amerika," ujar Toto dalam acara Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) Forum 2021, Rabu (25/8/2021).

Toto menuturkan bahwa potensi pasar Asean cukup baik dan Indonesia sangat memiliki peluang untuk menjadi hub produksi kendaraan listrik yang menargetkan pasar Asean. Hal ini akan didorong dengan keunggulan produk baterai dalam negeri yang memiliki harga yang sangat kompetitif.












Diubah oleh harbisindo 17-09-2021 09:28
skull18
pilotugal2an541
pilotugal2an541 dan skull18 memberi reputasi
2
976
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.