iskrimAvatar border
TS
iskrim
Tetap Bertahan Dari Yang Maha Kuasa Bukan Dari yang Berkuasa!


[ HT# 783 ]

Ini adalah curhatan teman saya yang saya coba jewantahkan dalam tulisan kali ini. Beliau adalah seorang wirausaha, pemilik sebuah kedai kelas menengah dimana penghasilan utama didapat dari sini.

Kasus covid-19 yang imbasnya kesegala lapisan masyarakat terutama mereka yang mengandalkan hidup dari satu usaha sangatlah terasa. Saat ini meskipun 'katanya' Corona telah mereda, tapi aturan PPKM masih Senin-Kemis, dikit-dikit perpanjang PPKM... perpanjang kok dikit-dikit... kurang sakti kah tukang urutnya?

Sebuah usaha kedai kopi yang biasa beliau buka sore hari hingga selepas tengah malam. Sebelum adanya Corona hidupnya terbilang berkecukupan. Jika dirinci pengeluaran pokok beliau punya rumah meski warisan orang tua, satu motor, daya listrik 2200 watt sebulan 800.000, cicilan mobil perang 6 juta sebulan, bayar spp sekolah 2 anak 1.300 ribu awalnya tidak terlalu berat, bahkan banyak sales bermulut manis seringkali datang menawarkan pinjaman ini dan itu kepadanya.

Beruntung beliau tak pernah berminat sedikitpun karena beliau sadar hidup berhutang sama saja menghidupi orang lain, dari menjadi benalunya orang lain. "Lebih baik menghidupi orang lain lewat bersedekah," begitu katanya.



Tapi semenjak Corona hadir tiba-tiba semua berubah, beliau harus benar-benar berhemat agar cicilan pokok diatas tadi bisa teratasi, tentu saja rasa was-was selalu hadir dalam benak fikirannya.

"Apakah saya sanggup membayar cicilan ini. Listrik telat sedikit saja ancamannya main putus, giliran mati lampu seenak udelnya! Cicilan mobil kalau telat kefikiran gimana kejamnya para debt collector, dll", begitu katanya.

Kita sadar saat ini banyak yang merasakan seperti beliau, bahkan ada yang lebih ngenes lagi, diemperan toko mereka tetap berusaha menyambung hidup yang tadinya kerja enak diruang ac kini harus berpanas-panasan, berhadapan dengan satpol yang beringas tajam ke bawah tumpul ke atas. Pengangguran yang putus asa jadi menghalalkan segala cara. Astaghfirullah! Semoga kita tetap diberi kekuatan dan kesabaran. Aamiin.

Saat ini teman saya sebut saja nama beliau pak Tedi yang hidupnya kelas menengah. Sejak awal memang tak masuk dalam list bantuan dari pemerintah kini mulai berdarah-darah, kehabisan modal demi untuk usaha dan bertahan hidup. Kedai yang beliau awalnya buka sore hari kini sejak pagi dia buka, tapi pembeli tetaplah sepi...., listrik pun harus dihemat dan karyawan sementara harus di istirahatkan.

Tantangan lain pak Tedi yang kelas menengah ini sulit dinilai untuk mendapat konpensasi apalagi bantuan sebagaimana rakyat miskin. Beliau harus tetap hidup bertahan dengan sisa-sisa tabungan yang mulai terusik keberadaannya dan mulai menipis simpanannya. Sebuah usaha bunuh diri demi agar bisa bertahan.

Sampai kapan Corona, turunan dan kroco-kroconya berakhir? Kita hanya bisa berharap cepat berlalu, ekonomi kembali pulih.



Semoga saja Tuhan segera memberikan Pertolongan, Rahmat, dan Kasih Sayang khususnya kepada mereka yang terus mencoba untuk tetap bertahan hidup dari sisa-sisa kejujuran dan kesabaran saat ini. Aamiin.







Copyright © 2016 - 2021 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Sumur : sebuah opini | img : gugel 



Diubah oleh iskrim 16-09-2021 04:15
alifrian.
mahdianto.id
indrokuy
indrokuy dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2.5K
58
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.