Jejak kolonialisme belanda di Indonesia sampai saat ini masih dapat kita rasakan. Beberapa diantaranya adalah serapan bahasa seperti handdoek, kantoor, bahkan wortel merupakan serapan dari bahasa belanda. Jejak lainnya dapat kita temukan pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) yang merupakan peninggalan dari pemerintahan belanda. Selain itu kita masih bisa melacak jejak tersebut melalui bangunan yang sampai saat ini masih kokoh berdiri. 

Bangunan-bangunan ini masih banyak yang digunakan bahkan dijadikan kantor pemerintahan oleh pemerintah setempat. Meskipun sudah dirubah ciri khas "kebelandaannya" akan tetapi ketika terlihat kita dapat langsung menandai siapa yang mendirikan bangunan tersebut. Gaya arsitektur khas eropa terkenal memiliki ciri khusus yang sulit untuk dihilangkan begitu saja. Disamping estetika, bangunan tersebut didirikan untuk jangka waktu yang lama. Lalu apa rahasianya bangunan tersebut masih bertahan hingga saat ini? berikut ulasannya.

Karakter Arsitektur



Para arsitek Belanda terkenal dengan sifatnya yang disiplin dan keras terutama dalam perencanaan pembangunan infrastruktur. Mereka merancang tidak hanya untuk dijadikan prestise melainkan juga disesuaikan dengan fungsi bangunan tersebut nantinya. Pemilihan bahan baku juga dapat dikatakan ketat karena prinsipnya bangunan terbaik berasal dari bahan baku terbaik. Dengan penguasaan teknik ini tidak heran menghasilkan bangunan yang dapat bertahan lama. Selain itu kejujuran proyek juga berperan penting dalam prosesnya.

Bahan Baku

Seperti yang disebutkan sebelumnya para arsitek Belanda sangat ketat dalam pemilihan bahan baku. Para arsitek belanda terkenal dengan semen racikan sendiri yang dapat membuat paduan bahan baku menjadi maksimal. Semen yang dibuat merupakan campuran dari batu bata merah yang digiling halus dengan batu kapur sebagai bahan perekat bangunan. Kemudian material batu lainnya dipilih dan diolah secara teliti agar ketahanannya bisa maksimal.




Master Plan dan Anggaran

Sebelum pekerjaan dilakukan master plan dibuat dengan seksama sesuai fungsi bangunan. Apakah akan menjadi Bangunan kantor, rumah sakit, jembatan dan lain sebagainya. Perencanaan ini berperan juga dalam pemilihan bahan baku yang akan digunakan. Meskipun terdengar rinci tetapi mereka tidak sungkan untuk mengeluarkan anggaran yang besar. Hal ini karena perhitungan tersebut akan sebanding dengan kualitas bangunan yang akan dihasilkan. Dengan kata lain hasil jadi merupakan prioritas utama dan harus sejalan dengan rencana yang dibuat.

Pemeliharaan

Tentu saja tidak ada bangunan yang dapat bertahan sempurna selamanya. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah pemeliharaan dari bangunan-bangunan tersebut. Banyak bangunan peninggalan Belanda yang masih terawat dijadikan daya tarik wisata di berbagai daerah. Selain kepemilikan pribadi pemerintah juga berperan besar untuk mempertahankan nilai historis dari setiap bangunan. Contohnya seperti, Goa Jepang dan Jam Gadang di Bukittinggi, Gedung Sate di Bandung, Musium Fatahillah di Jakarta dan masih banyak tempat lainnya di Indonesia.



Jika dibandingkan dengan kualitas bangunan saat ini yang mudah sekali rusak rasanya teknologi orang-orang terdahulu jauh lebih maju. Mungkin juga disebabkan karena mental korup pejabat terkait sehingga alokasi anggaran menjadi amburadul. Sangat disayangkan jika contoh yang baik sudah ada dan diketahui sedangkan kita mengerjakannya seperti tidak tau apa-apa.

Tidak ada salahnya toh mencontoh kebaikan. Pun tidak akan mengurangi rasa nasionalisme. 



Jejak historis bangunan Belanda


















Sekian thread ane, da skorava gan!





UPDATE!!!





Alih fungsi gedungnya bikin bulu kuduk ane rontok




Gile hasil peremajaannya jadi ABG lagi



Nih hasilnya kalo orang kita kaga korup. Asyuu bener korupciii