Tingkat kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini mencapai 53 persen dari total jumlah penduduk.

Berdasarkan data tahun 2020 jumlah penduduk NTB sebanyak 5.370.331 jiwa dengan tingkat kemiskinan sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTSK) sebanyak 2.861.819 jiwa.

Wakil Gubernur (Wagub) NTB Siti Rohmi Djalilah mengatakan untuk menurunkan tingkat kemiskinan ini kuncinya hanya satu yakni verifikasi dan validasi (vervali) secara signifikan.

Baca Juga: Bikin 'Rusuh' di New York Times Square Bareng Istri, Denny Sumargo Tuai Pujian

"Selama ini, NTB menjadi terdepan dan gencar melakukan verifikasi dan validasi data ini di Indonesia," kata Siti Rohmi Djalilah saat rapat kordinasi bersama pimpinan daerah se-NTB pada Jumat, 10 September 2021.

Menurut Siti Rohmi Djalilah verifikasi dan validasi data ini sangat penting terutama dalam program bantuan hingga perencanaan pembangunan, dapat terselesaikan dan tuntas.

"Itulah sebabnya para pimpinan daerah kabupaten agar dapat bersinergi untuk mendorong pemerintahan desa melakukan vervali data kependudukan dengan baik dan benar," terangnya.

Ia menyebut data yang benar dan akurat akan memudahkan penyaluran program bantuan sosial ke masyarakat penerima manfaat dengan tepat sasaran.

Kata dia penduduk NTB yang sudah terdaftar dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per 21 April 2021 mencapai 83,1 persen dari jumlah penduduk.

Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Ahsanul Halik mengatakan seluruh pemangku kepentingan harus bersinergi dan menyamakan persepsi dalam upaya penanggulangan kemiskinan di NTB.

"Koordinasi antara pemerintah kabupaten dengan provinsi untuk akurasi data penduduk merupakan keharusan,” ujarnya.

Ahsanul Khalik berharap rakor ini melahirkan rekomendasi bersama sesuai topuksi dan wewenang yang telah diatur undang-undang.

"Jadi mari bersama menuntaskan kemiskinan ini dengan memperbaiki kualitas dan keakuratan data kita," katanya.

https://indobalinews.pikiran-rakyat....si-data?page=2

Musti diturunkan