Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Tidak Puas Dengan Performa Drone CH-4B Buatan China, Yordania Ingin Menjualnya
Industri pertahanan China terus berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini, terutama di segmen pesawat tanpa awak (drone). Salah satu drone buatan China yang berhasil diekspor ke beberapa negara adalah CH-4B Rainbow. Namun, salah satu pengguna drone tersebut, yakni Yordania, ternyata tidak puas dengan performa drone buatan Sang Naga. Mengutip laporan The Eurasian Times, Angkatan Udara Yordania mengatakan bahwa, mereka sudah bertekad untuk segera menjual CH-4B.

Sebenarnya isu penjualan CH-4B sudah mengemuka sejak 3 tahun yang lalu, overtdefense.com(05/06/2019), pada November 2018 dilaporkan bahwa kinerjanya tidak memuaskan, dan pihak Angkatan Udara Yordania ingin menghentikan operasionalnya. Padahal CH-4B baru berdinas bersama Yordania sekitar dua tahun, di mana drone tersebut mulai diterima pada tahun 2016.

Sementara alasan sebenarnya penghentian operasional CH-4B belum diungkapkan oleh The Royal Jordanian Force (AU Yordania). Mengutip artikel The Eurasian Times, Kolonel Ayman Al Habahbeh, kepala cabang pasokan pesawat, mengatakan, “Keputusan telah diambil untuk merestrukturisasi angkatan udara dan menurunkannya agar lebih efektif — untuk memiliki konfigurasi umum platform yang dapat lebih mudah dipertahankan.”


Quote:



Sementara itu mengutip artikel Janes.com(10/06/2020) melaporkan bahwa, Irak mengalami kesulitan mempertahankan operasional CH-4 buatan China. Laporan tersebut mengutip laporan tinjauan inspektur jenderal AS tentang operasi Combined Joint Task Force Operation Inherent Resolve (CJTF-OIR) yang mengatakan bahwa Irak telah memperoleh lebih dari 10 CH-4, tetapi hanya satu yang sepenuhnya mampu dioperasionalkan karena masalah pemeliharaan. Irak menerima CH-4 pada Oktober 2015, namun tidak diketahui berapa unit yang mereka terima.

Sementara itu pada tahun 2012, Aljazair menunjukkan minat pada CH-4, setahun berikutnya China melakukan pengujian di negara tersebut. Saat pengujian, kecelakaan pertama terjadi di dekat Pangkalan Udara Tindouf Aljazair pada tahun 2013. Beberapa kecelakaan lagi dilaporkan setahun kemudian di dekat Pangkalan Udara Ain Oussera. Pada 26 Juni tahun lalu, sebuah UAV CH-4B buatan China juga kembali jatuh di dekat pangkalan udara Bir Rogaa, Aljazair Timur. Tidak jelas apakah Aljazair jadi membeli drone tersebut atau tidak.


Quote:



Sebagai tambahan informasi CH-4 dibangun oleh China Aerospace Long-March International, sebuah divisi dari China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) milik negara. CH-4 buatan China dapat membawa muatan senjata termasuk rudal udara-ke-permukaan berpemandu laser Lan Jian 7, bom berpemandu laser/INS/GPS TG100, dan rudal anti-tank AR-1/HJ-10 (mirip rudal Hellfire buatan Amerika).

Dari sisi penjualan, drone ini menjadi salah satu produk yang paling laris, beberapa negara yang sudah membeli CH-4 antara lain: Nigeria, Yordania, Zambia, Irak, Arab Saudi, Ethiopia, Turkmenistan, Uni Emirat Arab, Pakistan, Myanmar, dan Indonesia. Mengutip artikel indomiliter.com, jarak jelajah CH-4B bisa mencapai 250 km (Line of Sight), sedangkan bila mengandalkan koneksi satelit BLOS (Beyond Line of Sight) jarak jelajahnya bisa mencapai 1.000 km. CH-4 punya ketinggian terbang maksimum hingga 8.000 meter dan mampu menembak dari ketinggian 5.000 meter. CH-4B unya panjang 9 meter dan bentangan sayap 18 meter, ia mampu megudara selama 12 jam.


Downgrade dari China Sudah Kelewatan ?


Sudah jadi rahasia umum jika produk yang dibeli dari Amerika, Eropa, Rusia dan China akan mendapat "downgrade" alias "diturunkan spesifikasinya". Pada kasus CH-4B menurut opini TS kok terlihat kelewatan alias kebangetan. Contoh pada uji coba di Aljazair, drone ini sempat dua kali jatuh. Dengan memberi kualitas yang lebih rendah dari varian asli CH-4B akan berdampak buruk saat sedang dalam tahap pengujian, pasalnya hal itu akan menghilangkan minat calon pembeli.

Salah satu alasan mengapa mulai banyak negara yang kehilangan minat pada drone China adalah sifat kontrak dan perjanjian yang telah ditandatangani China. Seperti yang sudah TS singgung di atas, Sang Naga memberikan varian drone yang lebih rendah daripada yang diminta oleh pembeli. Perusahaan Cina juga sering mengalami masalah pengiriman yang berkaitan dengan suku cadang. Hal itu akan membuat ekspor persenjataan China bisa-bisa berhenti total karena ditinggal pembeli.

Setidaknya "downgrade" yang diberikan oleh negara lain semisal AS dan Rusia masih lebih baik, di mana meski versi ekspornya sedikit berbeda dengan versi asli. Akan tetapi jarang ditemui kendala pada varian persenjataan versi downgrade yang dijual oleh kedua negara tersebut.

Selain itu masalah downgrade dan susahnya mendapat suku cadang, satu masalah penting yang membuat produk mereka mulai jarang dilirik adalah masalah "hak cipta". Seperti yang sudah kita ketahui China banyak meniru produk buatan Amerika, tak terkecuali CH-4B yang menurut para analisis punya kesamaan desain dengan drone MQ-9 Preadotor dan MQ-9 Reaper (Predator B) milik Paman Sam. Hal tersebut membuat China terus mendapatkan stigma negatif dalam hal meniru teknologi asing dan membuat produk yang lebih murah atau terkadang berkualitas rendah.


Quote:



Lalu bagaimana dengan Indonesia ? Sejauh ini CH-4B milik TNI AU belum dilaporkan mengalami masalah, namun melihat kasus Yordania dan Aljazair, TNI AU harus memikirkan lagi jika hendak menambah pesanan CH-4B dari China. Sambil menunggu hasil uji coba drone Elang Hitam yang dijadwalkan akhir tahun ini, setidaknya dari CH-4B yang sudah dimiliki saat ini bisa dijadikan referensi untuk pengembangan drone buatan dalam negeri tersebut.

Drone CH-4B berkulifikasi MALE (Medium Altitude Long Endurance) milik TNI AU pertama kali diikutkan dalam latihan gabungan TNI pada tahun 2019, dengan sandi “Dharma Yudha 2019”. Latihan gabungan tersebut dilakukan di Pusat Latihan Tempur Marinir Asembagus, Situbondo, Jawa Timur.

Nah, demikian sedikit informasi yang bisa TS sampaikan pada kesempatan kali ini, tetap semangat dan jaga kesehatan. Sampai jumpa emoticon-Angkat Beer




Reerensi Tulisan: 1.2.3.4
Ilustrasi Foto: Twitter, Wikipedia, Google Image
Diubah oleh si.matamalaikat 08-09-2021 04:19
volcom77
pernahcakep
gabener.edan
gabener.edan dan 16 lainnya memberi reputasi
17
6.6K
95
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan KepolisianKASKUS Official
2.2KThread2.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.