septosirangatunAvatar border
TS
septosirangatun
Semua mata terbelalak, Pak Akidi Tio mencetak sejarah.
Kamu percaya atau tidak?? silahkan baca juga

Semua mata terbelalak, Pak Akidi Tio mencetak sejarah.


Jagat maya Indonesia bahkan dunia, dihebohkan dengan suatu berita, atau kabar yang sangat mengagumkan. Semua mulut berkata, wow, ini sesuatu yang luar biasa. Bagaimana tidak, di tengah gonjang-ganjingnya kondisi bangsa Indonesia menghadapi krisis ekonomi, di tengah wabah virus covid 19 yang melanda Indonesia bahkan dunia pada umumnya sejak Maret 2020 yang lalu.

Datang, bahkan muncul suatu pahlawan, super hero yakni seorang pengusaha beretnis Tionghoa yang melakukan suatu hal yang sangat luar biasa yakni menyumbangkan uangnya 2 triliun atau sama dengan 2.000.000.000.000 (dua ribu milyar) wow nolnya 12 kawan.
Bisa beli mobil berapa itu, kita hitung saja misalnya harga satu unit mobil 2 milyar  tinggal dikalikan 2 : 2.000.000.000 = dapat 1000 unit mobil yang seharga 2 milyar (2.000.000.000). Ini mau diparkir di mana mobil sebanyak ini?.

Kapolda Sumsel mengaku mengenal sang donatur sewaktu dirinya masih bertugas di Aceh. Bantuan akan diberikan untuk penanggulangan COVID-19, khususnya bagi warga yang terdampak PPKM.

"Dana tersebut diberikan salah seorang keluarga yang saya kenal sewaktu masih tugas di Aceh. Dan sekarang dia ingin membantu warga Sumsel yang terdampak COVID-19," kata Irjen Eko Indra, Senin (26/7/2021).

Irjen Eko mengatakan bantuan yang diterima merupakan amanah yang cukup berat. Untuk itu, Eko menegaskan dana tersebut akan dikomunikasikan dengan semua pihak agar cepat disalurkan kepada masyarakat yang tepat.

"Tanggung jawab kita menyalurkan niat baik keluarga almarhum Akidi Tio ini agar bisa tersampaikan ke masyarakat. Tentu tetap mematuhi prosedur hukum yang ada," ujar Irjen Eko.

Irjen Eko akan membuat tim khusus guna mengelola sumbangan tersebut. Pihaknya akan menggandeng Polda Sumsel maupun pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel agar proses penyaluran tetap sasaran dan sesuai dengan harapan dari pihak keluarga almarhum Akidi Tio.

"Kita akan berikan kepada warga yang berhak menerimanya," katanya.
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru mengapresiasi keluarga pengusaha Akidi Tio yang memberikan hibah sebesar Rp 2 triliun untuk penanganan COVID-19 di wilayahnya.

"Kita bangga ya, keluarga almarhum Akidi Tio ini ikut serta memberikan kepedulian terhadap penanganan COVID-19 di Sumsel," kata Herman, seperti dikutip dari situs resmi Pemprov Sumsel, Selasa (27/7/2021). Sumbangan COVID Rp 2 Triliun dari Keluarga Akidi Tio Heboh, Ini Update-nya (detik.com)


 Bantuan bernilai fantastis tersebut diketahui belum tuntas dikirim. Dana belum selesai dikirimkan karena membutuhkan proses panjang.
Menurut Hardi, dana bantuan itu awalnya mau diberikan melalui cek. Namun, rencana itu batal karena nominalnya terlalu besar dan butuh pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).



Tadinya mau dikasih cek, karena besar ya mungkin ditransfer. Prosedur tidak bisa begitu saja, harus tahu OJK juga, transfer ke tim nanti," katanya.

Diketahui keluarga pengusaha Akidi Tio bekerja di bidang usaha perkebunan dan bangunan. Hal itu diungkapkan dokter Hardi Dermawan.



"Pengusaha bangunan, traso. Ada usaha perkebunan juga, tapi itu urusan keluarga. Ini hanya kedekatan saya sama keluarga pasien," ujar dokter Hardi saat wawancara dengan wartawan, Selasa (27/7/2021).



Hardi mengatakan kenal Akidi sejak puluhan tahun lalu. Akidi wafat pada 2009 dan dimakamkan di Palembang.

"Saya hubungan hanya antara dokter sama pasien saja. Tak ada hubungan lain, bisnis juga tidak ada, murni pasien dan dokternya yang sudah puluhan tahun kenal," katanya.



Hardi mengatakan ada salah satu anak Akidi yang ikut memberikan bantuan ke Kapolda, Senin (26/7) kemarin. Ia adalah Erianti, yang datang mewakili keluarga.

"Almarhum ini ada anak tujuh orang, yang ikut kemarin Erianti. Uang diberikan untuk pengendalian COVID-19 dan kesehatan karena keluarga prihatin melihat ini," kata Hardi.



Keluarga melihat banyak rekan mereka meninggal tak tertolong karena fasilitas terbatas dan penuh. Dari keprihatinan itulah akhirnya pihak keluarga memberi bantuan. "Alasan ya banyak meninggal dan dia melihat kawan dia banyak meninggal karena tidak bisa dirawat, jadinya prihatin," kata Hardi.



Dari sumbangan fantastis tersebut, banyak yang mencari informasi terkait Alm Akidi Tio. Pengusaha dermawan tersebut lantas membuat kaget masyarakat karena selama ini jarang terdengar sepak terjangnya.



Akidi Tio ternyata sudah meninggal pada 2009 silam dan sumbangan itu merupakan wasiat dari mendiang.



Usut punya usut, sumbangan Rp 2 triliun Akidi Tio itu adalah sumpahnya pada orang kaya era Bung Karno. Sumpah Akidi Tio pada Thong Ju, orang kaya raya di era Bung Karno.



Akidi Tio kemudian membuktikan sumpahnya itu dengan mewasiatkan anaknya untuk sumbang duitnya untuk kepentingan sosial di masa sulit, kebetulan di masa pandemi Covid-19.



Kisah asal usul sumbangan Akiti Tio ini diungkapkanKetua MPR, Bambang Soesatyo melalui instagram pribadinya, Jumat 30 Juli 2021, Sumbangan Rp 2 Triliun Akidi Tio, Berawal dari Sumpahnya di Era Soekarno - Suara Riau
Politikus yang akrab disapa Bamsoet itu mengunggah soal Akidi Tio di akun Instagramnya.



Direktur Riset Core (Center of Reform on Economics) Indonesia Piter Abdullah menyampaikan, memang ada persyaratan khusus bila ingin melakukan transfer uang dalam jumlah besar hingga Rp 2 triliun, di mana bank akan mengecek dari mana sumber uang tersebut. Dalam hal ini berlaku ketentuan Know Your Customer (KYC) untuk memastikan tidak terjadi money laundering atau pencucian uang.

Langkah keluarga almarhum Akidi Tio yang menyumbang hingga Rp 2 triliun juga dipuji Piter. Menurutnya hal ini menunjukkan sikap ikhlas yang besar dan selayaknya bisa dicontoh oleh pengusaha-pengusaha lain.


“Ini sesuatu yang sangat luar biasa yang harus menjadi pengingat kita. Ini bukan masalah agama atau suku. Yang menyumbang ini kan orang Tiongkok yang selalu dianggap hanya mencari uang saja di Indonesia, selalu dinomorduakan dan dianggap minoritas. Namun mereka menunjukkan kalau mereka punya empati. Keluarga Pak Tio menunjukkan bahwa orang yang paling mulia di antara kita adalah yang berguna bagi orang lain,” kata Piter Sumbangan Rp 2 T Akidi Tio Harus Diketahui Sumber Dananya (beritasatu.com)


 

Apa kata Alkitab tentang memberi?


Perjanjian Lama.



Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.(Ams. 3:9-10 ITB).


 

Dari dua ayat di atas kita belajar tentang pemberian, bahwa dengan harta kita, itu memuliakan TUHAN, dan TUHAN pasti BERKENAN atas kehidupan orang-orang yang memberi, dengan catatan itu hasil pertama, artinya yang terbaik yang kita berikan. Ayat 10 jadi hasil dari apa yang kita lakukan di ayat 9 yakni memuliakan TUHAN dengan harta kita, maka ayat 10 dikatakan lumbung-lumbung, bejana pemerahan. ini berbicara tentang hasil yang kita peroleh saat memberi apalagi kepada TUHAN.



Saya mengutip bagian ayat ini, bukan ingin mengatakan bahwa jika ingin diberkati maka kita memberi, tetapi justu kita memberi karena kita  SUDAH DIBERKATI oleh TUHAN, pemberian kita sebagai wujud rasa syukur atas apa yang telah TUHAN berikan kepada kita.

Jadi motivasi memberi harus beres dulu, jika tidak, maka kita akan cendrung menjadi penganut teologia kemakmuran,  kelompok ini mengatakan jika kita memberi maka TUHAN pasti akan mengganti berlipat kali ganda. Ini pemahaman yang salah ya.
Yang benar adalah justu kita memberi karena kita  SUDAH DIBERKATI oleh TUHAN.

   
Perjanjian Baru

Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (2 Kor. 9:6-7 ITB).



Surat rasul Paulus kepada jemaat yang ada di Korintus ini, berisi nasehat bahwa hukum tabur tuai itu ada, jadi Paulus menggunakan ilustrasi tentang menabur dan menuai, misalnya kita menabur (menanam) padi 2 kaleng, anggaplah 1 kaleng itu 15 kilogram berarti bila 2 kaleng itu 30 kilogram. Kita tanam, saat panen pasti hasilnya banyak dari mereka yang hanya menabur (menanam) 1 kaleng atau 15 kilogram.



Dan dalam memberi ada hal penting yang harus diketahui yakni motivasi kita dalam memberi ayat 7 dikatakan Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan.



Dari ayat 7 kita belajar bahwa saat kita memberi harus dengan rela hati, jangn dengan sedih hati atau karena terpaksa. Ini penting untuk kita pahami dan hidupi dalam kehidupan kita bagaimana cara memberi yang benar dengan motivasi yang benar.


KITA MEMBERI BUKAN SUPAYA KITA DIBERKATI, TETAPI KARENA TUHAN SUDAH MEMBERKATI KITA ITULAH SEBABNYA KITA MEMBERI. Memberi adalah sebuah wujud rasa syukur kita atas semua yang TUHAN berikan bagi dan untuk hidup kita.






Diubah oleh septosirangatun 20-03-2022 01:10
0
1.9K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Spiritual
SpiritualKASKUS Official
6.3KThread2.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.