Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

perojolan14Avatar border
TS
perojolan14
Dari Bankir Sampai Pengusaha Curhat ke Jokowi, Kenapa?


Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan tertutup bersama kalangan pengusaha dan bankir Tanah Air di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Dalam pertemuan yang digelar secara terpisah tersebut, Jokowi mendengarkan langsung 'curhat' para pengusaha dan bankir di tengah kesulitan yang dialami selama pandemi Covid-19.

Saat bertemu dengan para pengusaha, Jokowi memang sempat meminta bantuan kepada pengusaha nasional agar turut membantu pemerintah dalam mengkampanyekan gerakan protokol kesehatan.

"Pandemi Covid belum berakhir, dan diminta agar seluruh masyarakat waspada dan diminta kepada pemimpin perusahaan, para CEO, asosiasi, dan Kadin untuk mengingatkan ini," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pesan Jokowi usai pertemuan.

Jokowi, masih dalam pertemuan tersebut sempat membahas sejumlah isu penting. Mulai dari rencana pemindahan Ibu Kota baru, hingga perkembangan Covid-19.

Jokowi juga sempat mendengarkan permintaan para pengusaha. Baik itu yang berkaitan dengan relaksasi restrukturisasi kredit, hingga yang masalah perpajakan.

"Tentu ke depannya, bagaimana kita mendorong pengusaha ini untuk meningkatkan kegiatan ekonominya sehingga angka penganggurannya bisa kita turunkan," kata Airlangga




Selang beberapa jam bertemu dengan pengusaha, giliran para bankir yang bertemu dengan Jokowi.

"Bapak Presiden menyampaikan terkait perkembangan baik dari segi penanganan Covid maupun perkembangan di sektor makro ekonomi," kata Airlangga

Dalam kesempatan tersebut, para bankir menyampaikan usulan kepada Jokowi. Salah satunya, yang berkaitan dengan skema pencandangan bank untuk menjaga likuiditas.

"Ada usulan dari perbankan terkait dengan pencadangan terhadap NPL [non performing loan]," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai pertemuan.

Airlangga mengatakan skema pencadangan tersebut akan diformulasikan lebih detail. Pasalnya, hal ini berkaitan langsung dengan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) dan perpajakan.

"Selama ini ada beberapa bank rata-rata secara nasional sudah sekitar 150%. Namun, pencadangan ini perlu diformulasi antara standar akuntingnya yaitu berbasis PSAK dan perpajakan," katanya.

"Karena perbedaan pencadangan ini berakibat terhadap pembayaran perhitungan pajak. Dan Presiden meminta ini untuk dibahas lebih lanjut," jelasnya.

Jokowi, kata Airlangga, juga sempat menyinggung masalah yang ada di Perhimpunan Bank Negara (Himbara), khususnya yang berkaitan langsung dengan nasabah UMKM,

"Untuk UMKM akibat bencana dari perbankan bisa dihapus bukukan. Namun di bank pemerintah tidak bisa menghapus tagih. Akibatnya, UMKM yang terlibat itu tidak bisa diputihkan. Ini presiden minta ditindaklanjuti," katanya.

Jokowi kemudian meminta perbankan Tanah Air bisa menggenjot lebih banyak penyaluran kredit, terutama kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Arahan presiden, tentu berharap bahwa sektor perbankan bisa memberikan kredit kepada UMKM. Secara year on year sekarang rata-rata sekitar 18%," kata Airlangga.

link

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan tertutup bersama kalangan pengusaha dan bankir Tanah Air di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Dalam pertemuan yang digelar secara terpisah tersebut, Jokowi mendengarkan langsung 'curhat' para pengusaha dan bankir di tengah kesulitan yang dialami selama pandemi Covid-19.
Diubah oleh perojolan14 09-09-2021 04:03
emineminna
odjay05
odjay05 dan emineminna memberi reputasi
2
1.3K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.