Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mataduniawiAvatar border
TS
mataduniawi
Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu, Warga Panen Ikan Teler

Blora - Kondisi Bengawan solo tercemar yang limbah ciu di kawasan hulu, berdampak pada habitat yang hidup di dalamnya. Ribuan ikan di aliran Bengawan Solo di kawasan Blora, Jateng, diketahui mabuk karena keracunan.

Air Bengawan Solo di daerah Cepu, Blora saat ini berwarna menjadi hitam keruh, akibatnya ikan di sana menjadi mabuk. Fenomena ikan mabuk atau teler ini oleh warga setempat disebut pladu.


Kondisi ikan mabuk tersebut dimanfaatkan warga. Warga dengan mudah menangkap ikan yang sedang teler tersebut. Kondisi pladu membuat ikan lemas namun tidak mati sehingga nampak muncul di permukaan dan mudah ditangkap.

"Saya dapat info jika ada pladu di bengawan. Saya langsung ke sini untuk menangkap ikan," kata Lilik warga Desa Ngloram, Cepu, kepada detikcom, Rabu (08/09/2021).


Dari pantauan detikcom, puluhan orang nampak menangkap ikan di sepanjang aliran Bengawan Solo. Berbagai jenis ikan didapatkan, seperti jepet, tawes, patin, wader dan jenis-jenis lainnya.

Diwawancara terpisah, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah memastikan perubahan warna air Bengawan Solo Blora merupakan satu rangkaian pencemaran air yang terindikasi dari limbah Ciu di Solo.

"Ya bisa hampir dipastikan itu satu rangkaian dari pencemaran limbah Ciu di Solo. Walaupun bisa saja ada potensi pencemaran dari sektor lain. Namun yang besar dari itu (limbah Ciu)," kata Widi Hartanto Plt Kepala DLHK Provinsi Jawa Tengah dihubungi detikcom hari ini.

Dirut Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kabupaten Blora menambahkan, meski terjadi perubahan warna air Bengawan Solo di Blora pihaknya akan tetap mendistribusikan kebutuhan air ke pelanggan.


"Perubahan warna air itu belum sampai ke instalasi pengolahan air kita. Masih normal. Jadi pendistribusian air akan tetap berjalan," kata Yan, hari ini.

Yan menmastikan kualitas air di instalasi pengolahan air PDAM Blora hingga hari ini masih normal.

"Relatif masih aman dan normal. Masih bisa diproduksi. Apalagi semalam ada hujan. Jadi bisa mengurangi kadar warna," terangnya.

Untuk diketahui, fenomena perubahan air ini bengawan solo ini diakibatkan pembuangan limbah ciu di Solo. Akibat dari perubahan warna itu, Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Solo sempat menghentikan pengolahan air di Pos Semanggi, Pasar Kliwon, Solo.

Kondisi tersebut juga dibenarkan oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Dalam pesan yang dikirimkan kepada detikcom, Ganjar menyampaikan bahwa sejak awal pekan ini terlihat terjadi pencemaran parah pada aliran Bengawan Solo.

Bukan hanya terjadi di Solo. Menurut Ganjar, air Bengawan Solo berwarna gelap terpantau juga terjadi Blora. Kondisi air paling pekat, menurut Ganjar, terjadi pada hari ini, Rabu (8/9).

Indikasi utama pencemaran adalah akibat limbah industri kecil ciu karena kondisi Sungai Samin, salah satu anak sungai Bengawan Solo di daerah Karanganyar, juga berwarna gelap. Kawasan di sekitar aliran Sungai Samin memang banyak terdapat industri kecil ciu.

==============

Kasihan para ikannya, teler beramai-ramai karena olah tangan manusia tak bertanggung jawab. Ikan yang kecil-kecil pasti jadi korban juga tentunya. Rusak habitat mereka.

TS selaku rakyat awam punya beberapa saran:

Pertama, list industri wajib Amdal atau UKL-UPL yang berada di pinggiran bengawan Solo. Datangi sidak satu-satu dengan tim gabungan biar cepat. Check legalitas usahanya ada apa nggak, asli apa nggak. Bagaimana pengelolaan limbahnya.

Kedua, setelah didapat data ya lakukan pembinaan. Pembinaan yang benar pembinaan. Bukan yang cuma terlihat keren di depan kamera wartawan. Pembinaan di sini untuk menertibkan industri kecil yang tidak memperhatikan kadar alkohol dari produknya. Ciu yang beredar di masyarakat kadarnya 25%-70%, bahkan ada yang 90%. Karena cuma melewati satu kali proses penyulingan. Berbeda dengan Bir kalengan produksi industri besar umumnya di angkat 4,5%-8%. Makanya kita pernah dengar penenggak Ciu nyawanya hilang karena kelewat mabuk, bahkan di beberapa kasus ada yang nekat pakai oplosan dengan obat nyamuk dan obat sakit kepala.

Eh btw sudah ada RUU Larangan Minuman Beralkohol yang katanya sih sudah masuk prolegnas prioritas di tahun 2021. Hmmmm bakal lain mungkin ceritanya.

TS punya pendapat lain terkait larangan minuman beralkohol. Ada baiknya jangan langsung dilarang 100%. Pelarangan serta merta dikhawatirkan malah memunculkan aksi-aksi ilegal yang lebih brutal. Kalau kepengen memberantas itu harus main cantik. Dibatasi, dikendalikan, diawasi berkala tampaknya lebih bijak. Dan tak kalah penting adalah mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif mengkonsumsi minuman beralkohol. Demand yang tingi membuat aktivitas Supply juga tinggi. Bahasa sederhananya kalau sudah sedikit manusia yang mau teler, pasti produsen secara alami bakalan gulung tikar. 

Sekian dan Semoga bermanfaat emoticon-Smilie



sumber info lain
sumber beritanya di sini
verstappen
prabas
petersaputro
petersaputro dan 3 lainnya memberi reputasi
2
1.7K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.