Halo agan/sista, gimana kabar-kabarnya, baik-baik saja kan?
Semoga gansis pada baik-baik saja.

Bunuh diri, kata-kata yang tidak asing lagi, orang yang mengakhiri hidup mereka biasanya terjadi karena realita yang terlalu keras kepada mereka.
Aku juga merasa kasian kepada mereka, karena hidup yang keras, mereka memutuskan untuk mengakhiri semuanya.


Sumber Foto

Tapi, ada berbagai alasan/faktor untuk kenapa beberapa orang memutuskan untuk mengakhiri hidup mereka, kenapa mereka melakukannya?

Penyakit Mental


Sumber Foto

Meskipun ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk bunuh diri, yang paling umum adalah depresi berat. Depresidapat membuat orang merasakan sakit emosional yang hebat dan kehilangan harapan, membuat mereka tidak dapat melihat cara lain untuk menghilangkan rasa sakit itu. daripada mengakhiri hidup mereka sendiri.


Trauma Mendalam


Sumber Foto

Trauma bisa menyebabkan seseorang mengakhiri hidup mereka, seseorang yang memiliki trauma seperti pernah di siksa, diperlakukan dengan kejam, atau trauma perang memiliki risiko mengakhiri hidup mereka.

Beberapa orang di diagnosis dengan PTSD (Gangguan stres pascatrauma), depresi biasanya muncul bersamaan dengan trauma.


Kehilangan Sesuatu, Atau Ketakutan Kehilangan


Sumber Foto

Beberapa seseorang mengakhiri hidup mereka karena kehilangan sesuatu yang mereka cintai atau perasaan ketakutan kehilangan yang besar, situasi ini bisa terjadi saat:

-Kegagalan Akademik
-Bullying, Cyberbullying, Penghinaan
-Masalah Finansial/Keuangan
-Akhir dari pertemanan dekat atau hubungan dekat.
-Kehilangan seseorang yang disayangi seperti orang tua, atau teman dekat masa kecil.
-Dan masih banyak lagi


Hidup Merasa Seperti Tidak Layak Dijalani


Sumber Foto

Banyak orang yang merasa seperti ini, orang yang merasa seperti ini biasanya mengalami depresi.
Beberapa orang merasa seperti ini karena mereka merasa tidak memiliki tujuan hidup, mereka sudah terlalu menderita terlalu keras di dunia ini, dunia ini penuh kekejaman, dan masih banyak lagi.

Beberapa orang merasa seperti ini karena mereka merasa seperti setiap hari selalu sama, tidak akan ada yang berubah.


Alkohol, Narkoba


Sumber Foto

Narkoba dan alkohol juga dapat memengaruhi seseorang yang merasa ingin bunuh diri, membuat mereka lebih impulsif dan cenderung bertindak berdasarkan dorongan mereka daripada saat mereka sadar.

Penggunaan zat dan alkohol dapat berkontribusi pada alasan lain orang melakukan bunuh diri, seperti kehilangan pekerjaan dan hubungan.

Tingkat penggunaan zat dan gangguan penggunaan alkohol juga lebih tinggi di antara orang-orang dengan depresi dan gangguan psikologis lainnya. Gabungkan ini dan risikonya meningkat.


Hopelessness, Tidak Punya Harapan


Sumber Foto

Tidak memiliki harapan, telah ditemukan dalam banyak penelitian untuk berkontribusi pada keputusan untuk bunuh diri.

Ketika orang merasa telah kehilangan semua harapan dan tidak merasa mampu mengubahnya, hal itu dapat menutupi semua hal baik dalam hidup mereka, membuat bunuh diri tampak seperti pilihan yang layak.

Orang yang seperti ini biasanya pesimis dan tidak bisa berpikir positif/optimis.


Merasa Seperti Beban Bagi Orang Lain


Sumber Foto

Seseorang dengan sakit kronis atau penyakit terminal juga dapat merasa seperti beban bagi orang lain.

Faktanya, banyak orang yang memutuskan untuk bunuh diri seringkali menyatakan bahwa orang yang mereka cintai, secara umum, akan lebih baik tanpa mereka.

Ini adalah tanda peringatan umum untuk bunuh diri. Orang sering melihat diri mereka sebagai beban bagi orang lain atau merasa tidak berharga karena beban emosional yang luar biasa yang mereka pikul di dalam.


Teriakan Meminta Tolong


Sumber Foto

Kadang-kadang orang mencoba bunuh diri bukan karena mereka benar-benar ingin mati, tetapi karena mereka tidak tahu bagaimana mendapatkan bantuan.

Upaya bunuh diri bukanlah tangisan untuk perhatian tetapi seruan minta tolong. Ini menjadi cara untuk menunjukkan kepada dunia betapa mereka terluka.

Sayangnya, teriakan minta tolong ini terkadang terbukti berakibat fatal jika orang tersebut salah menilai tingkat kematian dari metode yang mereka pilih.

Orang yang melakukan percobaan bunuh diri yang gagal juga memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk mencoba lagi, dan percobaan kedua mereka jauh lebih mungkin mematikan.


Untuk gansis, yang ada dirumah atau kantor, kalo gansis pernah merasa seperti ini coba cek ke dokter.

Aku dulu juga pernah merasa seperti beban untuk orang tua, dan berpikir untuk mengakhiri semuanya, aku berpikir orang tuaku membenciku.
Aku juga dulu sangat pesimis, tidak percaya diri, merasa seperti sampah dan penuh pikiran, aku juga tidak memiliki mimpi atau harapan, setiap hari merasa seperti siksaan, aku hanya ingin teriak supaya semua orang tau betapa sakitnya aku.

Semenjak aku dan temen-temenku berpisah, aku memutuskan untuk tidak bersosialisasi terlalu banyak, dan selalu memastikan tidak banyak bicara/melakukan aktivitas.

Tapi karena aku tidak tau apa yang akan terjadi setelah kematian, pada akhirnya aku gak kuat untuk mengakhiri semuanya.

Pada akhirnya sampai pada titik ini masih hidup, aku mencoba melihat hal-hal baik di dunia ini, aku juga mencoba mengalihkan diri dari perasaan itu, setiap hari berlari dan merasakan udara segar.

Aku gak punya mimpi, atau tujuan untuk hidup, tapi orang tuaku telah melahirkanku, kalo aku mengakhiri segalanya aku gak tau apa yang akan terjadi sama mereka.


Kalo gansis merasa seperti ingin bunuh diri, pergilah ke suatu tempat kosong, teriaklah sekencang mungkin karena dengan cara itu ane merasa agak lebih baikan, cari bantuan, berolahraga, yoga, meditasi, dan lain-lain.

Ane berharap agan/sista baik-baik saja dirumah.

Sumber: Pendapat Pribadi, [URL=https://www.verywellmind.com/why-do-peopleS E N S O Rmit-suicide-1067515][Klik][/URL].
Referensi: [1], [2].