dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Ganasnya Covid Varian Mu & Skenario Gelombang Ketiga RI
Ganasnya Covid Varian Mu & Skenario Gelombang Ketiga RI
News - Redaksi, CNBC Indonesia
03 September 2021 09:37
SHARE

Foto: Arie Pratama



Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sedang melakukan pemantauan mendalam terhadap salah satu varian Covid-19, Varian Mu. Varian itu pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari lalu.

Mengutip Channel News Asia, Mu, yang secara ilmiah dikenal sebagai B.1.621, telah diklasifikasikan sebagai variant of interest oleh WHO. Badan PBB itu mengatakan varian tersebut memiliki mutasi yang menunjukkan risiko resistensi terhadap vaksin dan menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahaminya.

"Varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan," kata WHO dikutip Jumat, (3/9/2021).

Varian ini sendiri saat ini sudah menyebar keluar dari Kolombia. Hingga sekarang penemuan varian ini telah dilaporkan di beberapa negara lainnya di Amerika Selatan dan Eropa.

Sebelumnya kekhawatiran dalam penanganan pandemi dunia timbul setelah merebaknya varian Delta. Varian ini lebih menular dan mampu memberikan dampak infeksi yang parah hingga kematian, menghambat keampuhan vaksin.

Semua virus, termasuk SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19, bermutasi dari waktu ke waktu, Dalam mutasi ini, WHO sendiri menemukan beberapa varian. Dalam klasifikasinya, WHO membedakan dalam dua kelas yakni variant of concern dan varian of interest.

Untuk varian of concern, WHO telah memasukkan empat varian dalam klasifikasinya. Itu adalah Varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta. Varian ini dianggap memiliki dampak yang signifikan dan keparahan yang telah diketahui.

Sementara itu dalam variant of interest ada beberapa varian yang dimasukkan. Selain varian Mu, ada juga varian Eta, Iopa, Kappa, dan Lambda. Varian ini merupakan varian yang sedang dipantau soal keparahan dan dampaknya terhadap manusia.

Foto: Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (CNBC Indonesia/Tri Susilo)



Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso mengatakan berdasarkan informasi yang dia dapatkan, saat ini varian Mu tersebut sudah ditemukan di kawasan Asia, yakni di Jepang dan Hong Kong.

"Di Asia dibawa oleh pendatang di Hong Kong. Di Hong Kong break pertama jenis ini ditemukan pada Januari. Sudah (tersebar) di 39 negara untuk virus jenis ini," jelas Suharso dalam pertemuan dengan media di kantornya, Kamis (2/9/2021).


"Kami di Bappenas diberi mandat dan ditugasi oleh negara untuk menyusun ini, dan harus mempertimbangkan hal ini. Karena bagaimanapun juga faktor-faktor strategi internasional dan faktor lingkungan harus menghitungkan langkah-langkah itu," kata Suharso melanjutkan.




Oleh karena itu, Suharso dalam paparannya menyebutkan terjadi adanya potensi gelombang ketiga di Indonesia. Namun, pemerintah berharap penularan gelombang ketiga bisa diantisipasi jika masyarakat patuh menjalani protokol kesehatan.

"Gelombang ketiga, kita harapkan tidak terjadi. Sekarang yang menjadi concern (pemerintah) sudah ada untuk mengantisipasi varian Mu," jelas Suharso.

"Dalam kondisi vaksinasi merupakan game changer utama yang lebih permanen," kata Suharso melanjutkan.

Disebutkan, dalam paparannya, potensi gelombang ketiga bisa terjadi karena menurut Bappenas, social distancing dan masker tidak menimbulkan kekebalan, tapi hanya membantu untuk mencegah infeksi.

Selain itu, kenaikan kasus akan terjadi kembali ketika social distancing dan penggunaan masker dilonggarkan.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...ng-ketiga-ri/2
pakisal212
xneakerz
viniest
viniest dan 5 lainnya memberi reputasi
6
4.1K
116
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.