Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

.Boyo.Avatar border
TS
.Boyo.
Kenapa Sih Harus Ada Istilah Anak Haram?




Bagaima kabar hari ini rebahaners dimanapun kalian berada? Semoga tetap sehat dan selalu tersenyum walau kantong bokek yang penting bahagia, okelah kalau begitu langsung saja pembahasannya tanpa banyak cing cong, tanpa harus misuh-misuh, tanpa harus banyak sandiwara lamgsung rebahan di dada pacar, tarik selimut biar anget, kencangkan ikat pinggang dan...

"Cekicrot"

Pembahasan kali ini menceritakan tentang "Anak Haram" hmm sebuah sebutan yang sering kita dengar di masyarakat Indonesia. Padahal kalau kata bu guru cantik ketika ane sekolah dulu dibawah pohon rindang (DPR) anak itu suci, tidak ada dosa dan najis bahkan seorang anak yang baru lahir itu benar-benar tidak tahu apa-apa, boro-boro mau melakukan kegiatan yang haram yang halal aja susah.



Yup, pada dasarnya sebutan anak haram adalah anak yang lahir diluar pernikahan. Tapi kok jadi memvonis si anak ya?

Bagaimana mungkin seorang bayi bisa tahu halal dan haram? Tentu saja ungkapan anak haram terasa seperti keputusan sanksi sosial bagi si anak, yang tidak tahu ia akan dilahirkan dimana? Apa orang tuanya kaya atau miskin, mereka tak bisa memilih bahkan nyawa mereka pun bisa saja terancam akibat moral orang tuanya yang bejat.



Tapi kalau kita buka otak dan pikiran kita dengan jernih dan menyingkirkan kemesuman sejati yang kita miliki maka ungkapan anak haram bisa saja karena prilaku orang tuanya yang berbuat haram. Apa saja perbuatan haram yang menabrak syariat agama dan juga berujung pada pidana, lantas anak-anak dan keluarga mereka diberikan rezeki dari hal itu maka bisa saja mendapat cap "anak haram", "istri haram" atau "suami haram".

Jadi menurut gw pribadi istilah anak haram yang skupnya hanya dibatasi pada anak hasil di luar nikah kurang relevant, harusnya orang tuanya yang haram bukan nama si anak yang disangkutkan. Tentu hal ini akan berdampak besar pada mental si anak sendiri, apalagi kalau teman-temannya membully bisa-bisa terjadi pertarungan besar nantinya kalau si anak tak suka diejek seperti itu.

Apalagi bayi-bayi yang dilahirkan ini sering berujung pada kematian atau panti asuhan, sedikit gw ketuk hati lo yang suka mantap-mantap sama pacar. Stop lah bro cukup, lo nikahin deh sebelum kejadian masuk angin 9 bulan.



Tapi sepertinya agak sulit budaya kita yang turun menurun dari dulu memanggil anak hubungan diluar nikah dengan nama anak haram, mungkin saja dulunya Pak Haram pernah berzina dengan Bu Haram jadilah si anak diberikan nama Haram, maka unsur Haram akan terus melekat hingga Indonesia jadi negara maju.

Setidaknya ubahlah pola pikir kita jangan menjadi hakim atas ciptaan Tuhan, coba renungkan ucapan itu sama saja dengan mengatakan secara tak langsung buatan Tuhan itu "Haram'.

Bukankah begitu? Sekian pembahasan kali ini sunggu ending yang sangat "mengharamkan"





Semoga bermanfaat ciaooo...

Referensi klik
Pic google



Diubah oleh .Boyo. 28-08-2021 10:33
.r4hma.
nite.hime
nite.hime dan .r4hma. memberi reputasi
2
2.5K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.