Anak adalah anugerah terindah sekaligus rizki yang Alloh berikan pada orangtua. Wanita apabila bisa memiliki anak pun dikatakan sebagai sosok yang sempurna karena bisa menghasilkan keturunan.

Sekiranya thread yang TS buat ini, bukan berarti kalau TS ini pernah punya baby ya . Namun, sebagai wanita yang cukup dewasa tidak salahnya kalau kita banyak belajar tentang berbagai macam hal seputar wanita. Saat wanita melahirkan bayi, pastilah buah hatinya itu dirawat dengan sebaik-baiknya dengan rasa kasih sayang penuh.

Biasanya di tempat TS juga ada tradisi semacam syukuran kalau bayi sudah lahir misalnya puputan atau saat tali pusar bayi sudah lepas, terus pemberian nama dan kadang juga ada yang di aqiqah langsung.

Namun, Gansist di negara India ada sebuah tradisi yang unik, tepatnya dilakukan oleh umat Muslim dan Hindu di sebuah desa bernama Musti, Distrik Solapur, bagian Maharashtra.

Tradisi ini pun konon sudah berjalan selama kurang lebih 500 tahun yakni tradisi melempar bayi dari tempat yang tinggi dengan jarak 25 meter atau 50 kaki. Hal ini dilakukan oleh penduduk India tersebut sebagai bentuk kasih sayang terhadap anak mereka tersebut.

Caranya pun menurut TS sangat ekstrem. Bayi akan dilempar dari jarak 50 feet itu, and then di bawahnya ada sebuah kain putih atau mirip kain sprei yang cukup tebal, yang telah direntangkan dan dipegangi oleh beberapa penduduk setempat.

Waduh, kalo ane bayangkan anak ane dilempar kaya gitu pasti nggak akan rela deh. Kalau orang yang melempar memang sudah ahli atau terlatih dan sudah tahu bahwa jarak melemparnya bayinya tersebut pas di kain putih sih mungkin tidak masalah ya. Namun, tetap saja naluri seorang ibu pastinya bakalan khawatir pisan anaknya main dilempar begitu saja dari atas .

Dan ajaibnya konon saat melakukan tradisi melempar bayi ini, warga India mengakui tidak pernah ada bayi terluka atau mungkin mengalami kecelakaan. Sebab, tradisi ini dipercayai akan memberikan keberuntungan pada bayi-bayi itu.

Kemudian, namanya juga bayi meskipun belum bisa ngomong, tetapi mereka punya naluri dan rasa ketakutan saat menjalani tradisi ini dengan cara menangis sekuat mungkin.

Mungkin kalau dibayangin, kaya main olahraga ekstrem bungee jumping itu yah . Duh, pokoknya bagi TS hal ini bisa bikin jantungan apalagi kalau ane jadi orangtua si bayi ini yang menyaksikan prosesi ini secara langsung dan menunggu dengan harap-harap cemas.

Sebelum tradisi ini dilangsungkan, ternyata ada ritual atau doa yang harus dilakukan oleh para orangtua si bayi di hadapan Baba Sheikh Umar Saheb Dargah atau di depan kuil.

Untungnya, sejak tahun 2009 silam Gansist tradisi yang ekstrem dan bisa bikin orang jantungan ini udah dilarang. Meskipun, konon di beberapa penduduk desa terpencil masih ada yang melakukan tradisi melempar bayi ini. Kalau menurut pendapat TS sih mendingan dihilangkan dan nggak usah dijalankan saja tradisi yang berdampak tidak baik juga pada psikologis anak yang masih baby.