newsmerahputihAvatar border
TS
newsmerahputih
Ibu Kantin, Sang Jagoan Bagi Siswa Kala Perut Lapar


Merahputih.com - Bel istirahat berbunyi, belum sempat membereskan buku pelajaran, seorang siswa malah langsung lari ke kantin. Ia takut lauk favorit diserbu murid lain. Sejak di kelas pikirannya selalu melayang menyantap jajanan di kantin. Entah karena belum sarapan atau memang terlalu semangat ingin ke kantin. Tentu, ia tak bawa bekal sekolah makanya jadi orang di barisan pertama.

Hayo angkatan virtual, siapa enggak kangen dengan ramainya suasana kantin ketika bel istirahat berbunyi? Baru keluar dari pintu kelas saja, bunyi spatula sudah mulai terdengar dan aroma telur dadar bikin tak kuasa menahan lapar. Belum lagi pas jam pelajaran, sudah bikin janji dengan gebetan biar makan bareng di meja bisanya menyatu dengan kursi. Istirahat 15 menit rasanya begitu lama deh kalau sama gebetan.

“Gue dulu inget banget sama bude di kantin, gue belum mesen aja udah disiapin makanan kesukaan gue. Ya itu tadi, karena emang gue hampir setiap hari makan di tempat dia karena enggak bawa bekal,” kata Aji, salah satu alumni SMA swasta di Tangerang.

Ibu kantin memang menjadi soso dirindukan bagi alumni atau angkatan virtual saat ini. Apalagi kalau kamu sudah dekat banget sama mereka. Bahkan, sehari sebelumnya kamu sudah chat ke ibu kantin untuk menanyakan kira-kira lauk apa saja akan dimasak besok. Atau mungkin ada juga minta pesan duluan?

Layaknya warteg dan tempat makan lainnya, masakan ibu kantin memang paling maknyus kalau disantap pas masih hangat-hangatnya. Telur dadar, ayam goreng, mi goreng, tahu goreng, tempe goreng, kerupuk, capcai, sosis, nugget, sampai sup ayam. Belum lagi beragam gorengan sering dihutang para murid, seperti pisang goreng, bakwan, risol, dan tahu isi. Biasanya jenis makanan ini diletakkan di paling depan agar para murid bisa langsung mengambilnya.

Bagi kebanyakan siswa, ibu kantin merupakan jagoannya, apalagi kalau baik banget boleh berhutang. Bahkan karena terlalu baik, siswa sampai enggak rela buat ngutang dan bayar lebih dari biaya sudah ditentukan. Mirisnya, beberapa murid ‘nakal’ justru sering ngutang atau memanfaatkan keramaian untuk mengambil makanan tanpa diketahui ibu kantin. Makanya ibu kantin memegang prinsip ‘Hiroshima hancur karena bom, dagangan hancur karena bon.’

“Wah dulu mah di angkatan gue banyak banget tuh yang utangnya sampai ratusan ribu. Bahkan ada yang enggak bayar sampai dia lulus. Tau sendiri lah orang-orang kayak gitu gimana. Malah kita yang talangin makanan dia,” ujar Aji.

Bagi Ali dan banyak siswa lain, mereka lebih dari sekadar ibu kantin. Ketika pelajaran cukup membosankan, selain ruang Usaha Kesehatan Sekolah, beberapa murid sering cabut ke kantin hanya untuk sekadar ngobrol sama ibu kantin atau sekalian makan. Ibu kantin paling asyik ialah bisa menemani kita makan di meja dan mau diajak ngobrol.

Lucunya lagi, karena sudah terlalu ‘sayang’ sama ibu kantin, beberapa siswa rela membantu mereka dalam menyiapkan hidangan. Ya, siapa tahu bisa dapat makan gratis kan.

Ketika sudah lulus sekolah, ibu kantin tak luput dari ingatan para siswa betapa berharganya jasa mereka. Alumni-alumni yang datang ke sekolah hanya untuk sekadar bermain, pasti selalu menyempatkan diri datang ke kantin untuk menyapa atau nostalgia masa-masa sekolah dulu. Semoga kita bisa segera merasakan kembali duduk dan makan di kantin lagi.


Sumber
side.id
kabarotocom
newsbolaskor
newsbolaskor dan 2 lainnya memberi reputasi
3
534
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.