• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Jarang Orang Tahu! Lagu Ibu Pertiwi Serupa Dengan Lagu What A Friend We Have In Jesus

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Jarang Orang Tahu! Lagu Ibu Pertiwi Serupa Dengan Lagu What A Friend We Have In Jesus




Banyak orang milenial yang tidak tahu bila kemerdekaan yang diperoleh Indonesia itu dari semua elemen agama, ras, suku dan budaya bersatu hingga menumbuhkan rasa cinta kepada tanah air.

Terlebih millenial yang tidak ada rasa toleransi terhadap manusia lain yang berbeda dengan dirinya, tak heran kasus rasis dan identitas agamis seakan lebih mencolok dilihat di zaman kalabendu ini.

Terlihat di hari kemerdekaaan Indonesia saat ini, pemimpin Indonesia lambat laun tidak berwibawa bahkan era reformasi hingga sekarang seakan para pemimpin ini hilang kehormatannya dengan berbagai hinaan di media publik, berbeda ketika Mbah Harto berkuasa.



Tapi tetap kita harus ucapkan kata "Merdeka" untuk mengobati hati yang luka, karena zaman kalasubo tak pernah kunjung datang. Entahlah zaman itu hanya harapan yang tak pernah ada hanya ada di alam nirwana.

Karena di setiap masa negara ini berdiri hanya ada zaman kalabendu, yang membuat ibu pertiwi menangis, meratapi nasibnya yang selalu saja bersusah hati. Dan hanya bisa berharap kepada Sang Maha Pencipta.

Membicarakan Ibu Pertiwi tak lepas dari lagu nasional karya Ismail Marzuki, namun ada yang meriwayatkan lagu itu diciptakan oleh komposer musik di tahun 1950 hingga 1960-an namun ada yang bilang lagu itu dibuat komponis asal Solo, Kamsidi Samsuddin pada 1908.



Menariknya lagu Ibu Pertiwi bukanlah murni ciptaan anak bangsa, hanya mengubah lirik syair namun aransementnya tetap sama ciptaan Joseph Scriven dengan syairnya berjudul  "What a Friend We Have in Jesus".

Lagu yang sering dinyanyikan kaum kristiani di gereja pada masa itu sekitar abad 18, kisah lagu  "What a Friend We Have in Jesus" yang ditulis Joseph Scriven memang memiliki kesan yang mengharu biru, ketika Joseph berada di sebuah organisasi keagamaan Plymouth Brethren untuk membantu anggota lansia. Ia mendengar kabar ibunya sakit di Dublin, Irlandia. Ia pun menuliskan lirik "What a Friend We Have in Jesus" agar ibunya tidak bersedih lagi karena ia tak bisa pulang.



Hingga akhirnya Joseph Scriven harus meninggal pada 10 Agustus 1886, namun karyanya tetap dikenang hingga menjadi bagian sejarah gereja katolik pada masa itu.

Jadi syair lagu ini memang unik sama-sama menghibur sang ibu yang sedang sedih, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Baik itu versi Joseph atau Ismail Marzuki patut di appresiasi, karena Indonesia yang multikultur ini memberikan inspirasi dari lagu agamis menjadi lagu nasionalis.



Tapi jangan setelah tahu tentang hal ini langsung jadi tukang palu bermimpi jadi Hakim apalagi sebagai Tuhan, sampai-sampai menyudutkan dengan kata-kata "Haram" terlalu picik pemikiran orang seperti itu ia tidak bisa melihat dunia yang penuh dengan warna ini.

Bagaimana pendapatmu dengan hal ini gan?

Quote:



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star










Diubah oleh c4punk1950... 20-08-2021 00:15
syufha
swikira
asamboigan
asamboigan dan 45 lainnya memberi reputasi
44
10.6K
149
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.