3 Hal Utama Yang Harus Tetap Dijaga Meskipun Jika Pandemi Berakhir

Beranda

...

The Lounge
3 Hal Utama Yang Harus Tetap Dijaga Meskipun Jika Pandemi Berakhir

trapdack

16-08-2021 15:14

3 Hal Utama Yang Harus Tetap Dijaga Meskipun Jika Pandemi Berakhir

Pandemi Covid-19 melanda dunia dan Indonesia adalah salah satunya yang sangat terdampak. Berbagai peraturan mendadak selalu berulang dikeluarkan oleh pemerintah untuk berupaya menghambat laju penyebaran virus tersebut. Kehidupan orang-orang dunia berubah, menggunakan masker saat keluar rumah menjadi sebuah kewajiban, menjaga jarak saat bersosialisasi dengan orang lain, kegiatan di luar rumah hanya dilakukan untuk hal-hal yang perlu saja, tidak untuk jalan-jalan, mengurangi belanja tatap muka, rekreasi, seminar, menghadiri undangan, dan lain-lain karena memang kegiatan berkumpul dengan banyak orang tidak diperbolehkan oleh pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Pandemi saat ini telah merubah dunia, gaya hidup, keadaan ekonomi, dan lainnya. Jika berbicara Indonesia, sangat kental sekali budaya interaksi bersosialisasi dalam lingkungan tinggal ataupun diluar lingkungan tinggal, seperti di tempat tempat umum. Work From Home, belajar daring itulah istilah yang lumrah kita dengar semenjak Pandemi ini melanda dunia, perekonomian melemah, dunia pendidikan kelihatan lesu karena kegiatan belajar mengajar dilakukan tanpa tatap muka atau yang sering dikenal dengan istilah belajar online atau daring. Kegiatan besar seperti event seni, musik, budaya, bahkan kenegaraan pun berubah menjadi konperensi yang dilakukan secara virtual.

Teknologi memiliki peran penting agar semua kegiatan belajar mengajar online berjalan dengan baik. Masyarakat harus bisa menggunakan berbagai peralatan untuk pembelajaran secara online seperti ponsel pintar, komputer, laptop, dll dan memiliki WiFi untuk koneksi internet atau mereka harus menggunakan data internet untuk dapat mengikuti kegiatan online. Selama Pandemi mau tidak mau, masyarakat dipaksa untuk mulai melakukan kegiatan diluar kebiasaan wajarnya yang memiliki beberapa aspek positif dan negatif. Tapi disini ane cuma akan bahas aspek positif yang harus kita lakukan meskipun pandemi berakhir.

Quote:

Kepedulian Sosial

Dalam keseharian kita dituntut peka terhadap situasi, baik itu diluar keadaan pandemi maupun dalam diluar pandemi. Mungkin banyak diantara kita juga termasuk TS, jika dahulu kita pasti ada perulaku cuek merasa bodo amat terhadap sesuatu hal. Entah itu karena kesibukan ataupun memang ketidak pedulian jika tidak ada timbal balik penilaian dari saling menguntungkan.

Tapi setelah adanya pandemi ini banyak mata yang bisa melihat dan hati yang bisa terbuka dengan kepekaan kita masing-masing. Maksudnya melihat keadaan dengan tulus tanpa ada unsur, meskipun kita belum benar benar membantu secara seutuhnya tapi setidaknya kita bisa saling mendoakan dari setiap keadaan yang kita lalui sehari-hari. Jika tidak bisa saling bantu membantu secara materi bisa dengan saling membantu dengan fisik, jika tidak bisa membantu dengan fisik setidaknya saling membantulah dengan waktu. Maksud waktu disini adalah sisihkan waktu sejenak untuk mendoakan. Semisal agan sedang di depan rumah sedang berjemur atau nongkrong ngopi lalu melihat seorang pedagang mie ayam melintas di depan rumah agan, kita tau sendiri pandemi tidak semua berpengaruh dalam situasi yang memaksa kita extra sabar. Tapi apa salahnya mendoakan pedagang yang melintas itu semoga laku jualannya agar tugasnya menafkahi keluarganya terlaksana. Atau jika ada yang sakit, kemungkinan besar kita tidak diharuskan menjenguk, tapi kita doakan dalam diam.Menurut ane itu salah satu dari sekian banyak kepedulian sosial yang bisa manusia lakukan untuk membiasakan diri menjadi perilaku yang mulia sebagai manusia.

Quote:

Berprasangka Baik

Dengan berkurangnya interaksi sosial diantara masyarakat saat ini, esensi penting dalam menyikapi keadaan sebagai pembiasaan untuk mengasah pola pikir kita alangkah lebih baik jika dibarengi dengan berprasangka baik dalam segala hal. Pelajaran dimasa pandemi yang sangat terasa untuk dilatih adalah tidak menuduh jika tidak bertanya, tidak curiga jika tidak menyapa. Tapi lain halnya jika ada sebab, atau instansi penegakan hukum, jika mereka tidak memiliki kewenangan menuduh atau curiga bisa bahaya emoticon-Cool

Apalagi pandemi kaya gini masih banyak watak nyumpal sempil nyempal nyempil. Eh Ups Yah ane ngomongin prasangka baik tapi berprasangka buruk ya gan? Bukan, ini kritis emoticon-Cool

Quote:

Sadar Diri

Pelajaran yang tidak pernah selesai sebagai manusia, terus belajar, terus mencari, terus menggali pola pikir diri sendiri. Tentu saja sebelum pandemi atau saat pandemi maupun sesudah pandemi seharusnya kesadaran diri adalah segalanya dalam tolak ukur penilaian pribadi. Bukan tentang menciutkan rasa percaya diri atau optimisme, lebih dari itu seharusnya menjadi acuan untuk pengorbanan terhadap orang lain dari perilaku diri kita sendiri. Mungkin banyak diantara kita lebih punya waktu di rumah, entah itu karna memang jam kerja dikurangi, rutinitas diluar dibatasi, sakit, dan lain sebagainya karena pandemi sekarang ini. Tapi apakah waktu yang bertambah itu dibarengi dengan bertambahnya pula rutinitas intropeksi diri, berfikir menyikapi situasi untuk memanusiakan manusia lainnya termasuk diri sendiri? Selain bersabar yang tidak akan pernah bisa dimaknai makna yang terbatas, dan juga diluar pemaknaan usaha-berusaha, belajar untuk terus belajar. Sadar diri jika sakit jangan menularkan kepada yang sakit, sadar diri jika berkumpul jangan memaksakan membuang ketertiban, sadar diri jika kematian akan datang kapan saja kepada siapa saja,, sadar diri jika ingin berubah jangan memaknai pasrah dengan merendahkan semangat untuk berusaha, belum lagi jika sadar diri tentang manusia yang memeluh suatu agama apakah lebih banyak beribadah untuk lebih sadar diri dalam kesadaran? Mungkin itu terlalu prinsipil dan tidak universal tapi yang pasti sesuatu hal yang paling mahal dalam kehidupan adalah waktu saat ini, bukan waktu yang lalu karna tidak bisa diulang, bukan waktu yang nanti karena memang belum datang.

Quote:

Bersyukur

Meskipun kondisi setiap manusia tidak bisa disamaratakan, keadaan setiap orang tidak bisa saling bandingkan. Tapi sesulit apapun kondisi kita, seberat apapun keadaan kita, serumit apapun permasalahan kita, jika dinilai dan dipikirkan baik-baik dengan penuh kesabaran pasti selalu ada yang bisa disyukuri.

Mohon maaf TS bukan bermaksud menceramahi siapaun tapi sekedar menyisihkan sedikit waktu luang udah lama gak buat thread dan membagi pemikiran untuk sama-sama saling mengingatkan. Jika ada kesalahan kata-kata dari ane mohon dimaafkan ya gan. emoticon-breakheart

bukan maksud mengajari ikan berenang, memberi tahu burung untuk terbang, atau menyuruh kuda untuk berlari. (terselubung banget TS ya pake kiasan orang tua) semoga gak ketauan umur karena kelamaan gak fogo di depan panggung sampe tumbuh kumis baplang janggut brewokan

Quote:

Tidak semua bisa menjadi pemeran utama di depan kamera, tapi semua pasti bisa menjadi figure penting di belakang kamera. Jika semua ingin menjadi pemeran utama di depan kamera, lalu siapa yang menjadi kameramen.

Spoiler for Sumber:

Pemikiran Pribadi, semoga bermanfaat untuk kita semua. Jika ada tambahan tentang hal-hal positif tentang perilaku atau pola pikir, terutama saat pandemi yuk dishare gan. Nanti ane angkut ke pejwan emoticon-Cool

Diubah oleh trapdack 17-08-2021 03:32