Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cangkeman.netAvatar border
TS
cangkeman.net
Romantisme Warga Surabaya dengan Cangkeman


Cangkeman.net - Semalam entah karena dapat khilafat dari mana tiba-tiba aku mengecek hasil analisa dari Google Analytics mengenai media Cangkeman ini. Hasilnya tidak cukup memuaskan. Pengunjung memang banyak, tapi yang baca artikel sedikit, aku jadi bertanya-tanya, orang-orang ini ngapain ya? Atau mungkin mereka nggak selera dengan konten yang ada, atau mungkin mereka ini nggak pengin membaca, tapi ingin ikut misuh juga. Ini terbukti dengan banyaknya konten yang diterima di Bulan Agustus oleh tim redaksi Cangkeman. Tapi ada satu hal yang bikin aku lumayan kaget. Demografi pengunjung!

Semua situs web yang aku tangani, demografi pengunjungnya mayoritas dari Jakarta, baru kemudian kota-kota besar lain menyusul di bawahnya, tapi di Cangkeman ini, justru Surabaya menjadi kota dengan penyumbang trafik terbanyak ke Cangkeman.

"Loh tumben, ada apa dengan Surabaya, apa relasi penting antara Cangkeman dan warga Surabaya?" kataku.

Jancuk, misuh, dan cangkeman. Adalah 3 kata yang berkorelasi erat di antara masyarakat kota Pahlawan itu. Dan 3 kata itu juga yang mendominasi media ini. Yah jadilah sebuah kecocokan, ya po ora cuk?

Sebagai bentuk perhatianku kepada segenap warga Surabaya, Jawa Timuran dan masyarakat Jawa pada umumnya kali ini aku akan sedikit membahas ke arah sana, satu-satu dulu ya.

Surabaya memang dikenal sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta. Tapi aku sendiri nggak cocok dengan itu, Surabaya lebih cocok disebut sebagai kota terbesar, kenapa?
Karena Jakarta bukan kota, Jakarta itu Provinsi. Tidak apple to apple membandingkan sebuah Provinsi dan Kota. Kalau membandingkan Surabaya ya dengan Jakarta Selatan misalnya, atau Jakarta Pusat, itu baru adil. Jadi aku berani menyatakan kalau Surabaya adalah kota terbesar di Indonesia, bahkan bisa disebut kota metropolitan. 

Dilihat dari kesibukannya sebagai kota Hub yang menjadi ibukota provinsi Jawa Timur, padatnya perdagangan di Tanjung Perak dan gedung-gedung yang mulai menjulang tinggi dari tanah, pantaslah kota ini memenuhi syarat sebagai kota metropolitan. Dengan perkembangan kemajuan kotanya, orang-orang metropolis biasanya paling up to date, mengejar kekinian, meuja hedoisme dan banyak yang rela hidup di ruangan kubus kecil dan menjadi hamba sahaya mie instan demi berfoya-foya di akhir pekan. Bagaimana dengan penduduk Surabaya?Halah nggak mashook blass..!


Berbeda dengan warga Jakarta, orang Surabaya justru memilih untuk mempertahankan ciri khasnya sendiri, membuang stereotipe warga di kota besar lainnya. Biasanya dengan lifestyle kota besar, banyak orang yang punya uang secuil tapi gayanya selangit, demi tuntutan pergaulan, tapi di Surabaya justru terbalik loh. Orang Surabaya justru lebih banyak yang pura-pura miskin, keliatan kere. Pake sendal jepit, motor matic seadanya dan koloran, makan di emperan depan gedung. Jangan kaget kalo dia ternyata orang yang punya gedung itu. Yang kaya gini banyak di Surabaya.
Lebih lanjut, sudah menjadi rahasia umum kalau warga Surabaya diidentikkan kasar, kalau menurutku sih bukan kasar ya, tapi karena perbedaan kultur saja, kalau kata anak twitter
"Bukan dia yang kasar tapi kamunya aja yang lembek cuk"

Kalau mau dilihat dari tinjauan budaya, karakter orang Surabaya tersebut disinyalir karena lokasinya yang terlalu jauh dari kekeratonan, ditambah lagi dengan kerasnya kehidupan di sebuah kota pelabuhan, ini tidak berbeda jauh dengan Tegal, banyak pula yang mengatakan orang Tegal bicaranya kasar. Tapi ya kembali lagi, dengan siapa kita berbicara.

Panggilan dengan nada umpatan seperti "Cuk" sangat familiar terdengar di sana. Cuk, yang adalah kependekan dari "ngencuk" makin-makin memperkuat kesan kasar orang Surabaya di mata orang luar. Padahal dibalik itu ada keakraban dua orang tanpa amarah yang tersulut sama sekali, justru hanya keakrabanlah yang bisa menjadikan dua orang bercak-cuk ria.

Soal bersosialisasi, orang Surabaya yang aku kenal juga tidak suka ngomong ngalor ngidul. Semua maksud dan tujuannya langsung disampaikan dengan lugas, terkesan singkat, iya. Tapi ntar dulu. Walaupun ngomongnya lugas, tapi dalam pengucapan suatu kata, justru mereka suka memanjang-manjangkan.

Untuk mendefinisikan kecantikan saja, tidak cukup sekadar "ayu tenan", tapi harus ditekankan lagi sampai "Uayuuuuuuuuuuu tenaaaaaannnnnnnn". Untuk  sekadar ngomong Jancuk pun nggak cukup, mereka lebih fasih dari yang lainnya. "Jiiiiaaannncuuuuuuuuuukkk.."

Usut punya usut, ternyata ada peran selera mereka dibalik lidah arek-arek ini. Mereka sangat menyukai Sego Sambel, tau Nasi Sambal. Dipinggir-pinggir jalanan kota, penjual makanan ini nggak pernah sepi cuk. Padahal kuliner ini disajikan hanya nasi panas, telur dan sambel yang disiram diatas nasi yang mengepul asap panas. Tapi untuk sensasi pedas+panasnya memang beda sih, ada lebihnya apa gitu loh. Mungkin karena itulah lidah-lidah mereka jadi pedes! Anak Jakarta dijamin jiper.

Dibalik image warga Surabaya yang terkenal kasar dan keras itu, ada satu hal yang jarang ora tahu. 
Dibalik megahnya sebuha kota metropolitan dengan segala keruwetan, macet dan tindak kriminal. Surabaya tetap mempunyai Jati dirinya. Mungkin di kota besar lain kamu harus bersiap menghadapi begal, rampok dan tindak kejahatan lainnya di jalan, apalagi sendirian. Tapi di Surabaya, kamu justru bakal menemukan orang yang mau membantu dorong motor kita sampai ke SPBU, atau mengantar kita menemukan alamat ke sudut kota yang antah berantah sampai di depan pintu tujuan.

Surabaya memang beda, dan kini Cangkeman turut merasakan nuansa keakraban yang luar biasa itu.
Terima kasih atas romantisme warga Surabaya bersama Cangkeman. Semoga Cangkeman bisa membuat kantor di sana.

Jadi, kapan ngirim misuhannya ke sini?


www.cangkeman.net
0
747
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.