Dengan banyaknya suku, jelas banyak pula pengalaman dan pelajaran yang bisa dipelajari di dalamnya. Tidak hanya suku yang bermacam-macam, di Indonesia juga memiliki keragaman flora dan fauna yang begitu mengagumkan. Meskipun sekarang banyak sudah terancam keberadaannya, jelas karena ulah sebagian manusia itu sendiri.

Dari semua total tumbuhan itu, ada satu tanaman yang sangat terkenal dan sangat mahal di abad 14. Tanaman itu adalah buah pala. Buah pala, buah yang memiliki harga lebih mahal dari pada emas kala itu. Buah asal kepulauan Banda ini, menjadi salah satu komoditas yang diperebutkan oleh orang-orang eropa. 
Dimulai pada akhir abad ke-6, Pala sudah tercium sampai Byzantium, 12.000 km dari Banda. Tokoh terkenal dari timur tengah, Ibnu Sina menulis tentang "jansi ban"  atau "Kacang dari Banda". Dari tulisan itulah, salah satu penyebab buah Pala ini menjadi komoditas yang cukup masyhur kala itu. Para pedagang Arab sudah cukup lama menjual Pala dan mengirimkan ke Venesia, sebagai bahan untuk hidangan para bangsawan Eropa kala itu. 
Akibat minatnya yang cukup tinggi di dunia dan sedikit pasokannya. Pada abad ke-14, di Jerman disebutkan bahwa 1 pon Pala atau 500 gram Pala memiliki harga sepadan dengan "seven fat oxen"  atau "tujuh sapi dewasa yang gemuk". Ditambah lagi karena adanya peristiwa kekalahan Konstantinopel (Instanbul) yang mengakibatkan adanya embargo jalur perdagangan yang melewati daerah baru kekuasaannya, akhirnya suplai Pala terhenti. Dengan begitu, orang Eropa memiliki keinginan untuk mencari sendiri asal usul dari buah Pala ini.
Beberapa orang Eropa memiliki misi untuk menemukan asal mula buah Pala ini. Mulai dari Christoper Columbus yang tidak berhasil sampai di Banda dan malah kesasar ke benua Amerika (1), sampai akhirnya  Alfonso de Albuquerque menyerang pulau di kepulauan Maluku untuk memonopoli sumber daya alam di dalamnya. Dan sejarah berlanjut hingga penjajahan orang Eropa yang datang ke Indonesia. [sumber]

Aku belum menemukan informasi berapa biaya peperangan yang dikeluarkan oleh Belanda untuk menaklukkan beberapa daerah di Indonesia. Namun, dari satu informasi ini, aku secara pribadi menyimpulkan bahwa, betapa kayanya Indonesia sehingga bangsa Eropa sampai berani habis-habisan mengeluarkan biaya untuk menjajah Indonesia demi merebut sumber daya alamnya. Belanda bukan negara dengan sumber daya manusia yang bodoh, mereka paham tentang untung rugi. Dengan pengeluaran sebesar itu, Belanda sudah pasti tahu bahwa keuntungan yang mereka dapat akan lebih banyak dari pada itu.
Jadi demikian sejarah singkat yang tidak begitu lengkap, namun aku mencoba untuk merangkum tanpa memutus dan merubah informasi yang aku dapat dari sumber-sumber yang aku baca.