- Beranda
- Berita dan Politik
Virus Covid-19 Dikabarkan Mematikan Tapi Korban Tewas Selalu di Rumah Sakit
...
TS
CDrama
Virus Covid-19 Dikabarkan Mematikan Tapi Korban Tewas Selalu di Rumah Sakit
Quote:
Cek Fakta: Virus Covid-19 Mematikan Tapi Korban Tewas Selalu di Rumah Sakit? Simak Faktanya. /Turn Back Hoax
PIKIRAN RAKYAT – Pengguna media sosial (medsos) Facebook heboh membicarakan tentang unggahan yang memuat informasi menyesatkan.
Unggahan tersebut menyebutkan bahwa virus Corona ganas dan mematikan. Namun, korban tewas akibat Covid-19 selalu di rumah sakit, tidak ada yang meninggal di jalan, rumah, pasar, maupun sawah.
Unggahan menyesatkan itu disebar oleh akun Facebook bernama Yon Carlos di grup SUAYAN GROUP.
Unggahan Yon Carlos beredar di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda dan dimaksudkan agar masyarakat skeptis terhadap rumah sakit yang dianggap memiliki motif tertentu.
Berikut adalah narasi pada unggahan milik Yon Carlos:
“KATANYA GANAS DAN MEMATIKAN”
Jika Memang “GANAS”, Kenapa tidak
Mati di Jalan, Kenapa Tidak Mati di Rumah,
Kenapa Tidak Mati di Sawah/Kebun, Kenapa Tidak Mati di Pasar-pasar?
Tapi SELALU MATI DI RS
“ADA APA DENGAN RS ??”
OPENYOURMIND | #PLEASEWAKEUP | #SALAMAKALSEHAT
Setelah dilakukan penelusuran terkait fakta, ditemukan bahwa tidak benar korban tewas akibat Covid-19 hanya meninggal di rumah sakit.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Turn Back Hoax, Rabu, 11 Agustus 2021, salah satu anggota komunitas LaporCovid-19 bernama Yerikho Setyo Adi memberikan respons terhadap informasi itu.
Ia menunjukkan data bahwa ada 265 pasien Covid-19 yang meninggal ketika menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari Juni 2021 hingga 2 Juli 2021 dengan rincian, 265 korban tersebar di 47 Kota/Kabupaten dari 10 Provinsi.
10 provinsi itu adalah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Lampung, Kepulauan Riau, Riau, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut data yang ada, provinsi dengan kasus kematian di luar rumah sakit yang cukup banyak adalah Jawa Barat, yaitu 97 kasus kematian dari 11 kota/kabupaten.
Disebutkan bahwa seorang pengayuh becak bernama Bilal (84) meninggal di atas becaknya di Jalan Magangan Kulon di Kelurahan Patehan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta, Senin, 19 Juli 2021.
Hasil uji swab menunjukkan Bilal reaktif dan nyawa Bilal tidak tertolong karena tidak ada yang mengetahui jika Bilal positif Covid-19.
Korban lain juga ditemukan di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, yaitu seorang pemilik warung meninggal di dalam warungnya sekira pukul 9 pagi dan seorang tukang becak yang tidak diketahui identitasnya jika meninggal di atas becaknya pada pukul 10 pagi yang berjarak sekitar jarak 15 meter dari warung.
Menurut warga, keduanya sempat melakukan kontak dan hasil tes swab dinyatakan bahwa kedua jenazah positif Covid-19.
Oleh karena itu, unggahan Yon Carlos adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.***
Sumber :
https://www.pikiran-rakyat.com/cek-f...simak-faktanya
nomorelies memberi reputasi
1
1.5K
Kutip
24
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.4KThread•41.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru