si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Defence Aviation Post Mengklaim Tank Pokpung-ho IV Mengerikan, Benarkah Demikian ?
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, dengan mudahnya kita mendapat berbagai informasi. Namun, dengan segala kemudahan tersebut, terkadang ada beberapa orang yang justru menyesatkan kita. Mereka membuat informasi yang tidak benar serta tidak bisa dipertanggungjawabkan, contohnya berita yang dimuat oleh portal media online.

Menulis artikel dengan cara "melebih-lebihkan" demi mendapat perhatian dan pujian nyatanya tidak hanya dilakukan oleh media online di Indonesia, tapi juga media online internasional. Pada kesempatan kali ini ane akan membahas sebuah informasi yang ditulis sebuah portal media online militer, di mana informasi yang ditulis terlalu berlebihan tanpa memberi deskripsi dan keterangan yang jelas, sehingga artikel tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Defence Aviation Postpada tanggal 16 Juni 2021 membuat artikel dengan judul "North Korea new Tank surpass every modern tank in firepower". Tank yang dimaksud dalam artikel tersebut adalah "Pokpung-ho IV". Tank ini merupakan varian terbaru dari Main Battke Tank milik Korea Utara, akan tetapi kata "terbaru" disini bukan berarti tank dibeli baru dari Rusia atau China, melainkan tank ini merupakan varian upgrade dari tank T-62 bekas Uni Soviet. Dulu Korut membeli tank yang dimaksud tersebut dalam jumlah banyak.

Lalu apakah benar tank tersebut memang "mengerikan" seperti yang dikatakan dalam artikel tersebut ? Pada kesempatan kali ini ane akan sedikit "membedah" kemampuan tank tersebut, agar tidak ada dusta diantara kita. Selanjutnya silakan geser ke bawah gan.


Quote:



Ketika Defence Aviation Post mengklaim senjata milik tank Korea Utara adalah yang paling mengerikan dibandingkan tank modern saat ini, lalu darimana mereka bisa mengklaim hal tersebut ? Sebelum membahasnya lebih lanjut, mari kita lihat dulu sekilas kondisi perekonomian Korea Utara. Faktanya negara ini adalah salah satu negara termiskin di dunia, produk domestik brutonya bahkan dilampaui oleh El Salvador yang kecil.

Meskipun termasuk negara miskin, Korut cukup masif dalam membangun gudang senjata nuklir serta rudal yang sebagian besar telah melampaui kekuatan konvensionalnya. Negara ini memang terkenal tertutup dari dunia luar, sehingga sulit mencari informasi mengenai alutsistanya. Ketika anggaran Korut dimaksimalkan untuk pengembangan senjata nuklir, lantas apakah masih ada uang yang tersisa untuk meningkatkan kemampuan tank tua bekas sehingga mampu melebihi tank modern saat ini ?

Salah satu cara memperkuat tank mereka saat ini hanya dengan menambah ketebalan armor serta penggantian beberapa senjata, hal tersebut mereka lakukan pada tank Pokpung-ho IV. Dikutip dari newsbinding.com, Pokpung-ho IV adalah MBT andalan Korea Utara saat ini. Tank kelas berat ini juga dikenal sebagai "Songun 915", Pokpung-ho sendiri jika diterjemahkan berarti "Storm Tiger" alias "Harimau Badai".Sebuah nama yang mengerikan untuk sebuah tank, tapi apakah benar tank ini benar-benar mengerikan sesuai namanya ?


Quote:




Mengadopsi Senjata Buatan Uni Soviet


Senjata utama Storm Tiger adalah meriam kaliber 125 milimeter, meriam ini sebenarnya dikembangkan dari meriam anti-tank 2A46 buatan Uni Soviet. Varian dari 2A46 umumnya dikenal sudah "battle proven", lalu pertanyaan pun muncul di benak kita: "Seberapa bagus amunisinya ?"

Sebagai perbandingan, tank modern banyak yang menggunakan peluru tipe armor piercing dengan komposisi tungsten atau uranium, tetapi biaya untuk memakai peluru dari kedua bahan tersebut terlalu mahal bagi kantong Korut. Sehingga membuat tank Korea Utara lebih mungkin menggunakan peluru dengan komposisi steel-capped shells (cangkang baja). Tidak mungkin peluru tersebut bisa menembus kulit tebal milik tank M1A2 Abrams milik Amerika, dan bahkan jika mereka memakai tungsten, peluru tersebut sebenarnya cukup rapuh.

Sebagian besar tank yang dilengkapi dengan meriam 2A46 dapat menembakkan rudal dari tabung meriam, dan artikel Defence Aviation Post"mengklaim" bahwa tank Korea Utara juga bisa meluncurkan rudal melalui laras meriam. Tapi ada indikasi Pokpung-ho IV tidak bisa melakukan hal tersebut.

Storm Tiger sendiri dilengkapi dengan dua peluncur rudal anti-tank Bulsae-3 yang dibaut ke luar turret. Bulsae-3 adalah rudal anti-tank berpemandu laser, rudal ini kira-kira mirip dengan rudal Kornet buatan Rusia. Jika Storm Tiger dapat meluncurkan rudal dari laras senjatanya, maka peluncur Bulsae yang besar tidak diperlukan.


Quote:



Storm Tiger sebenarnya hanya memiliki satu peningkatan daya tembak yang tidak dimiliki tank lain, yaitu senapan mesin komandan. Sementara itu sebagian besar tank Barat memakai senapan mesin berat kaliber M2 .50, sementara tank buatan Rusia menggunakan senapan mesin berat 12,7 milimeter era Soviet. Sedangkan tank Korea Utara menggunakan senapan mesin yang bar-bar, senapan ini memiliki kaliber 14,5 milimeter yang lebih besar dan lebih kuat.

Mengutip artikel dari newsbinding.com, diketahui jika beberapa unit Storm Tiger juga memiliki sejumlah rudal permukaan ke udara yang dapat ditarik yang dipasang di bagian belakang tank. Kemungkinan pemasangan rudal ini untuk menghadapai ancaman helikopter serang milik Korea Selatan.

Meskipun Korea Utara melengkapi tanknya dengan rudal permukaan ke udara untuk menghancurkan ancaman udara dari musuh, mereka mungkin akan dihancurkan pada jarak di mana mereka tidak dapat menembak balik. Pasalnya saat ini Korea Selatan sudah meneken kontrak pembelian AH-64E Apache dari Amerika. Dengan kemampuan menembakkan roket 70 milimeter serta dilengkapi sensor yang canggih buatan Barat, tentu Sang Guardian punya banyak kesempatan untuk menghancurkan Storm Tiger lebih cepat dari udara.


Quote:



Senapan mesin dan rudal permukaan ke udara milik Storm Tiger digunakan dalam upaya untuk melemahkan keunggulan Amerika dan Korea Selatan dalam hal daya tembak udara, khususnya pada AH-64E Apache. Namun, dalam kondisi ideal, Apache dan drone dengan bekal teknologi modern akan menghancurkan tank kebanggaan Korea Utara tersebut dari jarak jauh di luar jangkauan senjata tersebut.

Storm Tiger memang dilengkapi dengan banyak senjata, tetapi senjata yang dimaksud tidak memiliki tingkat daya tembak yang "mengerikan". Penambahan senjata pada tank umumnya dilakukan untuk menutupi kelemahan yang melekat pada tank, namun penambahan (upgrade) yang masif tersebut sebenarnya tidak berarti meningkatkan kemampuan tank secara signifikan.

Sebagai perbandingan upgrade, saat ini peningkatan yang dilakukan pada armada tank modern milik Amerika sudah menggunakan perangkat pelindung aktif Trophy APS buatan Israel, perangkat ini membuat tank mampu mendeteksi peluru yang mengarah kepadanya dengan lebih cepat. Sebelum peluru yang ditembakkan musuh menghancurkan tank, sistem Trophy akan memberitahu kru akan datangnya ancaman, saat peluru milik lawan mendekat sistem akan menembakkan peluru balasan untuk menghacurkan ancaman dari musuh tersebut.



Dikembangkan dari Chasis T-62


Dikutip dari Tanks Encyclopedia, Pokpung-ho pertama kali dikembangkan dan mulai diproduksi mulai tahun 1992. Main Battle Tank ini bisa dibilang punya komposisi "gado-gado" gan, paltform tank ini mengambil chassis tank T-62 buatan Uni Soviet. Sementara untuk jeroan dan senjatanya adalah campuran dari tank Type 85 buatan China, tank T-72 buatan Uni Soviet serta sedikit tambahan komponen lokal.

Kore Utara membeli T-62 dan T-72 setelah runtuhnya Uni Soviet, karena Rusia memiliki surplus tank, mereka kemudian mejualnya ke Korut. Namun, tidak diketahui secara pasti berapa yang dibeli waktu itu. Tapi menurut data Tanks Encyclopedia, Korut saat ini memiliki sekitar 250 unit. Setelah berhasil diproduksi, tank yang sudah melalui proses reverse engineering ini diberi nama Pokpung-ho. Awalnya senjata utama tank ini adalah meriam 115 mm 2A20, meriam yang juga dipakai oleh tank T-62. Senjata sekundernya juga masih sama dengan standar tank Rusia.

Tank ini pertama kali terlihat media pada parade militer di tahun 2010, namun pihak intelejen pertama kali mengetahui keberadaan tank ini tahun 2002. Pada awal kemunculannya, pihak Barat menjulukinya sebagai M2000. Generasi awal Pokpung-ho diberi kode angka romawi I, sampai saat ini ada 4 varian yang dipamerkan dalam parade militer. Dan yang paling baru adalah Pokpung-ho IV, sebenarnya dari segi desain tidak banyak mengalami perubahan. Perubahan paling ekstrim terletak pada meriam dan senapan mesin beratnya.


Quote:



Dikutip dari Tanks Encyclopediaberikut ini perkembangan Pokpung-ho dari masa ke masa:

Pokpung-ho I: Pertama kali ditampilkan kepada publik pada musim panas 2010, kemungkinan dilengkapi dengan meriam smoothbore 2A20 115 mm milik T-62 dan armor applique+.

Pokpung-ho II: Memakai meriam smoothbore 125 mm dan turret baru dengan lapis baja komposit + ERA front glacis, ditampilkan pada Oktober 2010.

Pokpung-ho III: Tambahan armor ERA di bagian depan turret dan bagian depan atap turret, senjata yang digunakan masih sama dengan varian kedua.

Pokpung-ho IV: Menerima 2 peluncur Spandrel AT-5 yang dipasang di atas persenjataan utama, 1 x MANPADS SA-16 yang dipasang di belakang turret. Memiliki meriam baru kaliber 125 mm serta senapan mesin bar-bar 14.5 mm.


Quote:



Dari segi mesin memang cukup misterius, pasalnya tidak banyak data yang diketahui, namun jika mereka memakai mesin yang sama dengan T-62/T-72, maka kita bisa menakar sekilas kekuatannya. Diperkirakan mesin milik Pokpung-ho ditenagai mesin diesel V12, yang bisa memuncratkan tenaga maksimal 1500 horse power. Mesin tersebut kini sudah diproduksi di dalam negeri.

Meski memakai mesin yang sama, namun mesin buatan Korut tersebut menurut para analisis militer, kemungkinan hanya mampu memuntahkan tenaga di kisaran 1000 hingga 1200 horse power. Dengan tenaga tersebut, tank dapat digeber hingga kecepatan maksimum 60 km/jam di jalan aspal.

Korea Utara telah mengembangkan total 11 jenis tank yang berbeda dalam kurun waktu 40 tahun terakhir, dengan banyak perbaikan dari desain sebelumnya. Meski varian tanknya banyak, perlu diketahui bahwa tank tersebut bukan produk baru, melainkan tank tua bekas pakai yang terus di "upgrade". Proses upgrade tank-tank tua tersebut merupakan cara paling baik untuk negara miskin dengan akses sporadis ke teknologi tank.

Korea Utara berusaha terus mengembangkan versi yang lebih baik dari tank tua mereka, karena merasa sudah menguasai teknologi yang lazim digunakan oleh tank di seluruh dunia, misalnya armor, meriam, rudal anti-tank serta senapan mesin berat. Faktanya teknologi yang diaplikasikan pada tank tempur utama mereka hanya berputar di senjata tersebut.

Dan lagi selama ini mereka selalu tertutup dari dunia luar, bahkan mungkin mereka juga tidak tahu bahwa tank modern dan teknokogi militer sudah banyak berubah. Contohnya drone, jika kembali terjadi konflik, bisa jadi Korea Selatan akan mengerahkan drone untuk menyerang Storm Tiger. Sehingga upgrade senjata dan armor yang diakukan secara masif bisa jadi adalah hal yang sia-sia. Hal tersebut pada akhirnya membuat tank milik Korea Utata secara konsisten akan terus ada di barisan belakang dalam pengembangan tank. Dan berikut ini sekilas spesifikasi Pokpung-ho IV:


Quote:



Kesmipulan: Storm Tiger akan lebih cocok untuk menghadapi kendaraan lapis baja non-tank. Tetapi jika tank Amerika dan Korea Selatan bertemu mereka terlebih dahulu dalam suatu konflik, Macan Badai milik Korea Utara ini akan menemukan diri mereka dalam masalah yang cukup serius.

Demikian sedikit informasi yang bisa ane sampaikan, semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan baru untuk agan-agan sekalian. Tetap jaga kesehatan dan sampai jumpa emoticon-Angkat Beer




Referensi Tulisan: 1.2.3.4
Ilustrasi dan Foto: Tanks Enyclopedia, Flickr
Diubah oleh si.matamalaikat 07-08-2021 04:39
EriksaRizkiM
refiner
jazzcoustic
jazzcoustic dan 33 lainnya memberi reputasi
30
9.3K
110
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan KepolisianKASKUS Official
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.