zatilmutieAvatar border
TS
zatilmutie
Bukan Hanya Perselingkuhan, Masalah Sepele Ini Bisa Jadi Penyebab Pernikahan Hancur



Menjalani sebuah pernikahan diibaratkan mengayuh bahtera di tengah samudera dengan ombak yang ganas. Perumpamaan itu tentu tidaklah salah. Menyatukan dua individu dari latar belakang yang berbeda dan tentu dengan watak dan kepribadian yang berbeda pula.

Butuh adaptasi dalam menyesuaikan persepsi dan visi yang akan dijalani demi meraih masa depan bersama. Tak jarang banyak pasangan yang akhirnya berpisah karena tidak menemukan kecocokan meski sudah lama menikah.

Permasalahan yang kerap menghantam pasangan suami istri yang menjadi pemicu utama perceraian adalah perselingkuhan. Terutama bagi seorang istri kesetiaan di atas masalah lain seperti ekonomi.

Namun, ternyata pernikahan yang hancur bukan hanya dengan masalah berat seperti perselingkuhan dan ekonomi yang kurang. Ada hal-hal lain yang sifatnya sederhana bahkan sepele dalam kehidupan sehari-hari namun berdampak besar.

Apa sajakah masalahnya? Yuk kita ulas di thread kali ini.

1. Komunikasi


Gambar: klik


Bagi sebagian orang menjalani rumah tangga terlihat adem ayem di luaran dan tiba-tiba berpisah, ternyata ketika dilihat lebih lanjut mereka memiliki pola komunikasi yang kurang baik.


Komunikasi verbal bisa dilakukan dengan mengobrol saat makan bersama atau sebelum tidur. Bisa membaca situasi dan raut wajah pasangan menjadi salah satu bentuk komunikasi non-verbal. 

Sebenarnya komunikasi ini sifatnya sederhana hanya jika tidak dilaksanakan atau kurang dilakukan dengan baik semakin hari akan menjadi masalah yang rumit. Pasangan akan merasa tidak dihargai dan berujung pada kekecewaan dan pertengkaran berkepanjangan.

2.Pembagian tugas


Gambar: klik

Sebuah rumah tangga secara sederhana merupakan sebuah organisasi kecil yang dikelola oleh pemimpin berupa suami dan patnernya yaitu istri. Banyak hal yang memerlukan kerjasama dalam menyelesaikannya.

Apalagi untuk pasangan yang dua-duanya berkarier. Bahkan untuk yang suami saja bekerja dan istri full mengurus rumah, pembagian tugas ini tetap dibutuhkan.

Rumah, anak-anak dan segala printilannya merupakan tugas yang harus dikelola bersama tanpa menekankan kepada salah satu pihak misal istri. Banyak kasus istri yang full menjadi ibu rumah tangga lebih tertekan karena beban mengurus rumah dan anak tak mendapat sedikit pun perhatian dari suami.

Istri yang mengalami hal seperti ini makin lama akan merasa jenuh dan stress, penumpukan beban ini bisa meledak suatu saat jika tidak ada perhatian dari pihak suami.

3. Perasaan sakit terpendam


Gambar: klik

Tidak semua orang berani mengungkapkan perasaan terutama rasa tersakiti. Terutama wanita yang lebih pandai menyembunyikan perasaan. Biasanya sakit hati ini bermula dari ucapan ataupun tingkah laku pasangan yang semaunya. Bisa juga karena sikap pasangan yang selalu merendahkan, bahkan menghina istri.

Rasa sakit yang kian memuncak akan berubah menjadi kebencian bahkan dendam. Tidak jarang ada kasus istri yang tega membunuh suaminya karena faktor ini. Tidak salah rasanya pepatah mengatakan dalamnya lautan dapat diukur, dalamnya hati tak pernah terkira.

Sudah seyogyanya setiap pasangan suami istri untuk bisa mempertahankan biduk rumah tangga, agar selalu memperhatikan masalah sepele namun berkontribusi sangat besar dalam hubungan suami istri.

Semoga bermanfaat. Sampai jumpa di thread yang lain. ❤️❤️❤️

Opini pribadi
Gambar: klik
EriksaRizkiM
rinandya
alizazet
alizazet dan 27 lainnya memberi reputasi
28
6.9K
103
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & FamilyKASKUS Official
8.8KThread9.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.