Baru-baru ini TS mengikuti sebuah obrolan panas di sub forum paling panas di kaskus, sub forum mana lagi kalau bukan sub forum yang terkenal angker, yaitu sub forum BP.

Yang menarik adalah munculnya sebuah nama dalam obrolan panas tersebut, yaitu nama "Mukidi".

Kalau menjadi bagian dari sebuah pantun, memang rimanya masuk, cocok dengan topik dari trit yang bersangkuta, yaitu trit tentang prank nasional yang dilakukan oleh anak mendiang Akidi Tio.

Akidi, Mukidi, mirip.

Namun siapa sebenarnya Mukidi ini? Apa hubungannya dengan Akidi Tio?

Berdasarkan penelusuran TS dengan google, sebenarnya Mukidi itu sendiri tidak ada hubungannya dengan Akidi Tio. Mukidi adalah sosok khayal yang awalnya dibuat menjadi terkenal oleh seorang bernama Soetantyo Moechlas, yang sering mengirimkan cerita-cerita lucu ke Radio Prambors, dan Mukidi adalah nama tokoh lucu dalam cerita-cerita itu.

Mungkin karena nama itu sendiri memang terdengar lucu, dan membuat pendengarnya membayangkan sosok seorang Jawa yang lugu, akhirnya nama itu pun menjadi tokoh dari berbagai cerita lucu yang tersebar di macam-macam media, termasuk media sosial.

Misalnya salah satu joke yang saya temukan di sebuah artikel di detik:



Atau cerita lucu lain yang saya dapatkan dari bbc.com yang sanggup membuat saya terpingkal-pingkal, padahal saya lagi di ruang kantor. Untung gara-gara PPKM saya di ruangan sendirian saja.


Jadi jelasnya Mukidi ini hanyalah tokoh rekaan. Secara budaya, mungkin setara dengan tokoh Kabayan, atau tokoh Abu Nawas. Yang di satu cerita bisa jadi cerdas, tapi di cerita lain dia bisa tampil lugu bahkan maaf plonga-plongo, tapi yang tetap dan pasti adalah dia lucu.

Menyangkutnya nama Mukidi dalam kasus Akidi Tio, sepanjang hasil pencarian TS di google, berawal dari cuitan Roy Suryo di twitternya.

Roy Suryo sendiri tidak menjelaskan, Mukidi siapa yang dia maksudkan, akan tetapi Mukidi dalam cuitan Roy Suryo rupanya memiliki kemiripan dengan Akidi Tio. Baik dalam hal kemiripan nama, maupun kemiripan masalah uang yang besarnya trilyunan rupiah.

Salam Indonesia merdeka, mari jangan terlalu panas, santuy-santuy saja, apalagi di masa pandemi di mana kita butuh imun extra.

Mungkin ada baiknya kita gali-gali lagi cerita lucu Mukidi di media, supaya kita tertawa dan tidak stress memikirkan kondisi pandemi saat ini.



Sumber referensi
1. https://www.rappler.com/world/siapa-...l-media-sosial
2. https://www.jpnn.com/news/roy-suryo-...-mukidi?page=2