Keputusan Honda Jepang yang akan menghentikan produksi Odysseysepertinya akan berdampak terhadap pasar di Indonesia. Pasalnya, MPV medium seven-seater tersebut selama ini memang diimpor langsung dari Jepang. Jika akhirnya produksi di stop, maka Odyssey akan menyusul Honda Jazz yang juga sudah lebih dulu undur diri.

Menurut Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM, Yusak Billy, ia menyampaikan bahwa selaku perwakilan Honda di Tanah Air telah mendengar kabar terkait penghentian produksi dari Odyssey. "Saat ini masih produksi. Informasi yang kami terima masih diproduksi sampai akhir tahun. Untuk saat ini kami masih akan memasarkan Honda Odyssey di Indonesia, dan menjamin ketersediaan parts dan suku cadang untuk model ini," ujar Yusak Billy.

Namun ia juga menegaskan bahwa penghentian produksi tersebut tidak serta merta langsung memutus mata rantai pasokan Odyssey di Indonesia begitu saja. Menurut informasi yang diperoleh, produksi masih akan tetap dilakukan setidaknya hingga penghujung tahun 2021.

Odyssey sendiri merupakan MPV premium yang kelasnya setara dengan Toyota Alphard atau Vellfire, namun dijual dengan harga yang lebih murah. Honda telah menjual Odyssey sejak tahun 1994 di Indonesia, penyegaran terakhir dilakukan pada bulan Februari lalu dengan tambahan Honda Sensing. Saat ini, cuma tersedia satu varian yang tersedia di Indonesia dan dijual dengan harga berkisar Rp 888 juta.



Odyssey juga bukanlah satu-satunya model yang produksinya dihentikan Honda Jepang. Ada model lain yang diperlakukan sama adalah FCEV (fuel cell electric vehicle) pertama Honda, yakni Clarity, dan MPV bongsor Honda Legend.
Ketiga model ini diproduksi di lokasi yang sama, yakni di pabrik Sayama, dekat Tokyo. Pabrik ini telah dijadwalkan akan segera tutup pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2022.