Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wismanganAvatar border
TS
wismangan
Menyongsong Usia ke-500, Jakarta Punya Lanskap Kota Baru Bertaraf Internasional
Menyongsong Usia ke-500, Jakarta Punya Lanskap Kota Baru Bertaraf Internasional

Nationalgeographic.co.id – Membicarakan sebuah kota tidak lengkap tanpa membahas lanskap yang menjadi ikonnya. Misalnya saja, ketika berbicara soal Kota Jakarta, Monumen Nasional (Monas) dan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) akan ikut dibahas.

Selain itu, Kota Jakarta pun memiliki beragam lanskap kota lainnya, seperti tugu-tugu yang dibangun di beberapa sudut kota. Salah satu contohnya, Monumen Selamat Datang atau lebih dikenal dengan sebutan Tugu Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang dibangun untuk menyambut kedatangan kontingen mancanegara untuk mengikuti ajang Asian Games VI 1962 di Jakarta.

Sebagai informasi, tugu tersebut dibuat menghadap ke arah Pelabuhan Sunda Kelapa yang jadi tempat kedatangan kontingen olahraga dari negara-negara sahabat.

Semenjak ditetapkan sebagai ibu kota pada 1961, lanskap Kota Jakarta terus berkembang. Hingga kini, lanskap-lanskap kota yang baru pun terus bermunculan.

Menapaki usia yang nyaris mencapai 500 tahun, Kota Jakarta memiliki sebuah lanskap kota baru. Sebuah megastruktur berupa stadion berkelas internasional, Jakarta International Stadium (JIS) sudah mencapai tahap penyelesaian pembangunan.

Stadion yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara tersebut telah mencapai tahap heavy lifting atap pada Kamis (17/6/2021).

Pembangunan stadion tersebut melibatkan PT Jakarta Propertindo (Perseroda) Jakpro sebagai project owner dan kerja sama operasi (KSO) dengan beberapa perusahaan kontruksi, yaitu PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE), PT Jaya Konstruksi (JAKON), dan PT Pembangunan Perumahan (PP).

Dibuat dengan konsep buka tutup (retractable roof). Rangka atap juga akan dilengkapi dengan fitur sky viewing deck. Pengunjung stadion bisa menikmati pemandangan lapangan dari sisi atas dan mengelilingi lingkaran atap stadion.

Nantinya, di deck tersebut akan ada jogging track. Pengunjung bisa memanfaatkannya untuk berolahraga sambil menikmati indahnya pemandangan Kota Jakarta dari ketinggian 80 meter. Oleh sebab itu, konstruksi atap JIS semata, terbilang cukup rumit.

Manager Konstruksi JIS M Rizki Fauzi Sentosa mengatakan, konstruksi pada atap JIS menggunakan baja seamless atau tanpa sambungan dengan berat total mencapai 3.900 ton.

Baja seamless disusun untuk membentuk struktur utama dan struktur ruang dengan bentang mencapai 267 meter.

Menyongsong Usia ke-500, Jakarta Punya Lanskap Kota Baru Bertaraf Internasional

Prosesnya pun kompleks. Struktur utama dan struktur ruang dirakit terlebih dahulu di lantai dasar. Kemudian, dilakukan pengangkatan secara penuh dengan sekali angkat,” terang Rizki saat ditemui National Geographic Indonesia di Jakarta Internasional Stadium, Senin (14/6/2021).

Persiapan proses heavy lifting, lanjut Rizki, dilakukan sejak jauh hari. Sebelum lifting atap, tim KSO JIS harus memastikan kondisi aktual di lokasi proyek sesuai dengan perkiraan.

Setiap segmen hingga peralatan yang akan digunakan dicek secara teliti untuk memastikan keamanan dan kesuksesan proses lifting.

Setelah persiapan-persiapan itu, dilakukan stressing cable pre-stress dengan tujuan meningkatkan kekuatan struktur rangka baja. Setelah kekuatan didapat, dilanjutkan dengan proses trial lifting terlebih dulu,” jelasnya.

Rizki menjelaskan, trial lifting adalah proses mengangkat keseluruhan beban atap hingga ketinggian 1 meter. Pengangkatan dilakukan mulai dari ujung-ujung (corner) atap hingga 10-30 centimeter (cm) bagian tengah struktur atap.

Trial lifting berlangsung selama 24 jam. Setelah itu, rangka baja akan kembali diperiksa dari aspek kualitas, teknis, hingga engineering. Selanjutnya, proses lifting dilakukan secara bertahap dengan ketinggian per hari 60 meter dari permukaan lantai dasar stadion.


“Proses lifting akan berlangsung secara bertahap dengan total 14 hari. Lifting selesai pada awal Juli,” kata Rizki.

Sementara itu, pembangunan JIS secara keseluruhan diperkirakan akan selesai pada akhir 2021.

Konsep JIS digodok sejak 2010

Konsep pembangunan JIS sesungguhnya sudah direncanakan sejak 2010 oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Pada saat itu, desain bangunan JIS sudah dibuat.

Namun, pembangunan stadion yang terletak di Tanjung Priok tersebut baru terealisasi pada 2019. Apabila merunut ke belakang, pembangunan JIS telah melalui masa kepemimpinan empat Gubernur.

JIS pada mulanya dirancang sebagai sebuah stadion yang akan menjadi fasilitas baru untuk memajukan olahraga sepakbola Tanah Air.

Saat ditemui pada kesempatan terpisah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa menghadirkan JIS menjadi langkah Pemprov DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan fasilitas olahraga berstandar internasional.

Kami membangun stadion bertaraf internasional yang bisa menampung 82.000 penonton dan harapannya (stadion) ini (juga akan) jadi ikon Jakarta,” jelas Anies dalam kesempatan wawancara, Rabu (16/6/2021).

Selain sebagai fasilitas olahraga bagi warga Jakarta, JIS juga diproyeksikan menjadi salah satu arena pendukung gelaran Piala Dunia U-20 pada 2023.

Seiring dengan berjalannya pembangunan, fungsi, dan rancangan JIS pun berkembang menjadi sebuah fasilitas yang dapat menampung aspirasi dan kreativitas masyarakat di Jakarta.

Baca Juga: Kisah Napi yang Dinyatakan Dokter Telah Meninggal, tapi Hidup Lagi

Oleh sebab itu, JIS kini mengusung jargon “Stadion Kita”. Artinya, siapa pun dapat memanfaatkan JIS. Hadirnya JIS diharapkan juga mampu menggerakkan perekonomian masyarakat, khususnya di sekitar lokasi stadion.

Tak hanya kegiatan olahraga, JIS juga akan menjadi tempat untuk kegiatan massal di Jakarta, baik seni budaya maupun sosial.

“Kami berharap stadion ini tidak hanya sekedar untuk pertandingan sepak bola, lebih dari sekedar kegiatan-kegiatan massal, namun untuk membuat warga Jakarta memiliki rasa kebersamaan,” ujar Anies.

Anies berharap, JIS dapat menjadi ikon sekaligus kebanggaan. Warga Jakarta pun memiliki rasa kepemilikan sehingga dapat menjaga fasilitas-fasilitas di stadion saat menggunakannya.

“Bangunan ini akan menjadi monumen besar di Jakarta. Oleh karena itu, mari kita rawat dengan sebaik-baiknya,” tegas Anies.

Ramah disabilitas dan berkonsep hijau

Selaras dengan konsep “Stadion Kita”, JIS menyediakan beragam fasilitas yang dapat memudahkan semua warga Jakarta untuk menggunakannya, termasuk warga dengan disabilitas.

JIS memiliki akses dan tribun khusus untuk penyandang disabilitas. Tribun tersebut memungkinkan warga dengan disabilitas untuk menonton pertandingan dengan kenyamanan dan sudut pandang terbaik.

Baca Juga: Kota Berusia 4.000 Tahun dari Era Babilonia Kuno Ditemukan di Irak

Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto juga mengatakan, JIS dibangun dengan konsep keberlanjutan (sustainability). JIS, kata Dwi, telah mendapatkan sertifikasi Green Building Grade Platinum.

“JIS menjadi stadion di Asia pertama yang mendapatkan sertifikasi itu,” kata Dwi.

Dwi menjelaskan dengan mengusung konsep green building, JIS dapat menghemat energi salah satu diantaranya dengan nilai Overall Thermal Transfer Value (OTTV) mencapai 26,60 W/m2 dari standar maksimum SNI 35 W/m2.

“OTTV merupakan suatu nilai perpindahan panas dari luar ke dalam melalui selubung bangunan. Semakin rendah nilai OTTV dari suatu bangunan, berarti semakin rendah pula beban panas yang masuk ke dalam bangunan sehingga suhu kenyamanan di dalam tetap terjaga,” jelas Dwi.

Lebih lanjut, Dwi juga menyampaikan, JIS menerapkan sistem drainase zero run off, dimana limpasan air hujan di dalam kawasan JIS tidak akan membanjiri lingkungan sekitar.

“Sistem zero run-off adalah komitmen yang memiliki dedikasi sangat tinggi terhadap kualitas lingkungan menjadi poin sangat penting dalam mencapai greenship platinum,” terang Dwi.

Selain itu, seluruh ruangan di JIS akan menggunakan lampu LED, termasuk juga taman-taman yang ada di kawasan stadion. Alasannya lampu LED lebih hemat energi. Sementara itu untuk penerangan di lapangan, nantinya akan memakai sport lighting khusus untuk menunjang broadcasting penyiaran.

Tak berhenti sampai di situ, JIS juga akan dilengkapi dengan konsep water conservation atau penghematan penggunaan air. Nantinya, wastafel, kran tembok maupun shower akan dilengkapi dengan fitur auto stop.

Baca Juga: Mengapa 'Kerang Disko' Bisa Menampilkan Pertunjukan Cahaya Cemerlang?

Itu artinya, setiap fitur di setting sesuai dengan standar yang berlaku. Misalnya, standar penggunaan shower mesti dibawah 9 liter per menit. Selanjutnya, air limbah di JIS juga nantinya akan dimanfaatkan kembali untuk menyiram tanaman dan rumput lapangan.

Keberlanjutan yang dimaksud, kata Dwi, juga tak hanya terbatas soal lingkungan. Dari aspek ekonomi, katanya, kawasan sekitar JIS harus terus berkembang seiring dengan hadirnya stadion tersebut.

https://nationalgeographic.grid.id/a...ional?page=all



Tambah lagi landmark kota Jakarta
scorpiolama
scorpiolama memberi reputasi
1
1.1K
28
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.